32. Addicted

1.2K 213 1.1K
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya seperti biasa ^♡^
Semi mature apa mature ini ya, bingung 😅..
Pokoknya ini hanya sebuah cerita gitu.. 😚






🍀🍀🍀

Jaehyun menyeka wajah Hyelim yang basah dengan handuk. Gadis itu terlihat berantakan dengan sebelah wajah yang masih tampak memerah. Jaehyun juga mengelus rambut Hyelim yang tadi di jambak oleh Yiseul. Jaehyun benar-benar bersalah kali ini karena gagal menjaga Hyelim dengan baik.

"Kau tidak apa-apa?," tanya Jaehyun karena sedari tadi Hyelim hanya diam saja.

Hyelim mengangguk pelan.

"Kau yakin?," Jaehyun meyakinkan.

"Tidak apa-apa," jawab Hyelim berbanding terbalik dengan suaranya yang bergetar menahan tangis.

"Aku ke kamar mandi sebentar," ucap Hyelim yang sebenarnya hanya alasan saja karena air matanya sudah tidak tertahan lagi.

"Disini saja," ucap Jaehyun menahan Hyelim.

"Jika kau ingin menangis, disini saja Hyelim. Jangan sembunyikan rasa sakitmu dariku. Aku tidak mau kau berpura-pura kuat didepanku," Jaehyun memegang wajah Hyelim dengan tangannya. Meneliti kedalam bola mata indah Hyelim yang mulai dipenuhi cairan bening yang siap jatuh.

"Jae.." suara Hyelim tercekat.

"Tidak apa, Hyelim," ucap Jaehyun, membuat air mata keluar dari kedua sudut mata Hyelim.

Jaehyun memeluk Hyelim. Hatinya hancur melihat Hyelim terluka.

"Maafkan aku," ucap Jaehyun dengan penuh penyesalan.

Hyelim semakin membenamkan diri dalam pelukan Jaehyun dan terisak keras. Rasa sakitnya seperti tidak mereda sebanyak apapun ia menangis dan mengeluarkan air mata. Cukup lama Hyelim menangis di pelukan Jaehyun hingga akhirnya gadis itu tertidur karena lelah.

Jaehyun menunggui Hyelim dari pinggir tempat tidur. Wajah Hyelim terlihat bengkak, begitu juga kelopak matanya. Hyelim terus memegangi tangan Jaehyun selama tidur, membuat Jaehyun tidak bisa pergi kemanapun. Toh, Jaehyun tidak keberatan akan hal itu.

Jaehyun mengusap rambut Hyelim dengan lembut. Jaehyun bermaksud merubah posisi duduknya yang tanpa sadar menyenggol tangan Hyelim yang lain dan membuat gadis itu mengaduh dalam tidurnya.

Jaehyun memperhatikan pergelangan tangan Hyelim yang lainnya. Tampak bekas lebam biru keunguan terlihat jelas pergelangan tangan Hyelim.

Jaehyun tidak begitu menyadari karena sepertinya Hyelim menyembunyikannya dengan cukup baik. Yiseul sepertinya benar-benar tidak hanya menyakiti Hyelim secara batin tapi juga secara fisik. Ia lalu bangun, mencari handuk dan es batu untuk mengompres tangan Hyelim.

Dengan hati-hati Jaehyun merawat Hyelim. Hyelim yang tertidur pulas di hadapannya, tidak layak mendapat perlakuan yang menyakitkan hanya karena perasaan yang ia miliki untuk Hyelim.

Pikiran Jaehyun melayang ke hal-hal yang dikatakan orang-orang disekitarnya. Tentang mereka yang tidak seharusnya bersama. Tentang Hyelim lah yang akan terluka sendirian jika Jaehyun bertahan dengan perasaanya. Memangnya apa yang salah dengan perasaan yang ia dan Hyelim miliki. Semua orang juga merasakannya, tapi kenapa terlalu menyakitkan untuk mereka berdua jalani.

🍀🍀🍀


Hyelim membuka matanya. Pandangannya tiba-tiba mengecil dan matanya terasa perih. Ia melirik jam di dinding. Pukul 8 malam, berapa lama sebenarnya Hyelim tertidur. Ia hanya merasa sangat lelah setelah menangis sekuat tenaga.

IRREVOCABLE || JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now