04. Sebuah cerita

1.9K 297 205
                                    


Ddrrttt...ddrrrtt...

"Ya.." jawab Jaehyun tidak ramah.

"JUNG JAEHYUN!!, kemana saja kau?!!" Jaehyun refleks menjauhkan ponsel dari telinganya saat suara sapaan dari seberang sana tertangkap terlalu keras di telinganya.

"Apa lagi sih Noona?," jawab Jaehyun ketus. "Aku sudah bilang jangan mencampuri urusanku dan jangan cari aku!," bentak Jaehyun.

"Apa kau pikir kita sedekat itu untuk saling mencampuri urusan satu sama lain, hah?!," jawab penelepon diseberang sana tak kalah galak.

"Jadi apa lagi kali ini?," tanya Jaehyun kesal sambil mengacak-acak rambutnya.

"Sebaiknya kau kembali kerumah sekarang juga, sebelum paman menyeret jasadmu pulang!," ancam wanita yang saat ini masih belum ingin meredakan emosinya pada Jaehyun.

"Silahkan saja!. Bilang pada ayah dan Bibi Taera aku lebih baik pulang dalam bentuk jasad dari pada harus mengikuti kehendak mereka!," ancam Jaehyun sambil menatap nanar gelapnya malam dari jendela hotel tempatnya menginap.

"Wah..wah..wah.., aku tidak tahu kalau kau punya pemikiran yang hebat seperti itu," suara wanita itu terdengar dingin dan sarkastik diwaktu yang bersamaan.

"Dengarkan aku Jung Krystal yang terhormat, sampaikan saja kata-kataku barusan pada ayah dan bibi. Dan untukmu noona, kau bisa ambil semua saham milikku sebagai gantinya," ucap Jaehyun dengan tangan terkepal.

Jaehyun menautkan alisnya saat telinganya menangkap suara tawa yang terkesan meremehkan dari Krystal.

"Aku tidak tahu setan apa yang merasukimu sampai kau berani mempertaruhkan semua milikmu. Asal kau tahu, aku sudah muak terlibat dengan semua urusan keluargamu. Terserah kau akan pulang dalam bentuk jasad atau tidak. Tapi bukan hal yang sulit bagi paman menemukan keberadaanmu saat ini"

Jaehyun mendengus kesal, sudut bibirnya membentuk senyum sinis saat mendengar kata-kata Krystal.

Ya. Tidak perlu waktu lama bagi ayah Jaehyun hingga akhirnya bisa menemukan keberadaannya sekarang. Satu minggu berlalu sejak ia pergi dari rumah dan ayahnya tidak mencari. Sudah bisa dipastikan ayahnya hanya ingin memberikannya waktu bermain-main sebentar sampai akhirnya Jaehyun harus mengikuti semua permainan ayahnya.

"Aku sudah selesai dengan formalitas untuk meneleponmu. Sebaiknya kau pulang sebelum aku benar-benar harus memakai pakaian hitam saat bertemu denganmu nanti," ucap Krystal sambil tertawa dan Jaehyun langsung menutup teleponnya secara sepihak.

Jaehyun mengusap kasar wajahnya dan membanting ponselnya itu ke lantai. Ia tidak suka hidupnya terus-terusan diatur oleh ayahnya. Dan membuatnya bertunangan dengan wanita yang tidak dikenalnya adalah keputusan konyol yang tidak bisa Jaehyun terima dari semua kehendak ayahnya untuk Jaehyun.

Sekaran bukan Dinasti Joseon dimana acara perjodohan terdengar lumrah dan bukan hal yang perlu dipermasalahkan.

Jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Otaknya terlalu kalut untuk sekedar tidur dan memikirkan kemana lagi ia harus pergi menghindari ayahnya.

Jaehyun mengambil coat dan kunci mobilnya lalu pergi keluar kamar. Jaehyun mengendarai mobil yang sengaja ia pinjam dari salah satu karyawan hotel dengan menjadikan SUV miliknya sebagai jaminan jika terjadi sesuatu. Jaehyun juga meninggalkan dompet dan ponsel miliknya di kamar hotel. Ia ingin mencari udara segar sejenak.

Sebenarnya pikirannya terlalu kacau untuk berkendaraan sendiri apalagi beberapa hari ini ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tapi ini lebih baik dari pada harus terus di hotel.

IRREVOCABLE || JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now