37. Keputusan!

825 185 543
                                    

Tinggalkan jejak vote dan comment kalian jangan lupa ya beb 😍😍




🍀🍀🍀

Jaehyun sampai di rumahnya. Suasana sepi dan dingin langsung menyergap ke sekujur tubuhnya. Hanya ada beberapa pengurus rumah yang tadi menyapa. Ibu Krystal pun juga tidak terlihat ada di rumah. Hampir 2 minggu lebih dia tidak pulang. Ternyata keadaan rumahnya masih sama saja.

"Ayah ada di rumah?," tanya Jaehyun pada salah satu pengurus rumah.

"Tuan ada di ruang kerja," jawab wanita paruh baya itu.

Jaehyun mengangguk. Lalu menuju lantai dua ke ruang kerja ayahnya. Ia berhenti sejenak di depan pintu kayu ukir berwarna coklat. Menatap lembaran kertas yang dibawanya dengan perasaan berat. Mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

Tok! Tok! Tok!

Jaehyun membuka pintu dan masuk ke ruangan kerja ayahnya. Pria paruh baya itu sedang sibuk menatap layar komputer dan hanya melirik Jaehyun dari balik kacamata saat sang anak membungkuk memberikan hormat padanya.

"Ternyata kau masih ingat dimana rumahmu," ucap Jung Seungyoon sambil melepas kacamatanya dan melemparkannya ke atas meja.

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu," tutur Jaehyun berdiri tak beberapa langkah dari meja kerja ayahynya tanpa basa basi untuk sekedar menanyakan kabar.

"Tentang membatalkan pertunanganmu atau tentang gadis yang kau sembunyikan di villa ibumu?," ucap Seungyoon dingin.

Jaehyun mendengus. Sudah bisa di tebak, ayahnya sudah pasti tahu semua yang ia lakukan.

"Aku berterima kasih karena ayah tidak mengusik Hyelim. Tapi aku tetap akan membatalkan pertunangan itu, terserah ayah setuju atau tidak," Jaehyun final dengan keputusannya.

"Aku sudah bilang 'kan, gadis itu hanya menipumu," Seungyoon menopang dagu dengan kedua tangannya.

Jaehyun tersenyum sinis.

"Ya, ayah memang benar. Hyelim memang menipuku dengan berpura-pura menerima semua yang ayah tawarkan padanya. Dan bodohnya, aku percaya begitu saja saat ayah memutar balikkan kenyataan yang sebenarnya," balas Jaehyun dingin.

Seungyoon bergeming. Laki-laki itu terlihat bersikap biasa saja saat Jaehyun mengetahui apa yang sudah dia lakukan pada Hyelim saat di Gimhae.

"Aku melakukan semuanya untukmu," sanggah Seungyoon.

Jaehyun berdecih. "Ayah tidak melakukannya untukku, tapi untuk ayah sendiri. Ayah tidak pernah melakukan apapun untukku bahkan untuk ibu. Apa yang ayah lakukan saat ibu sekarat?, apa yang ayah lakukan saat aku terpuruk ketika ibu meninggal?. Tidak ada 'kan?. Ayah hanya sibuk dengan selingkuhanmu," cecar Jaehyun emosional.

Kedua ayah dan anak itu sudah siap untuk bersitegang. Saling melempar kesalahan dan argumen tentang siapa yang paling benar.

"Aku membangun semua ini untukmu. Agar kau bisa hidup tanpa kesulitan, agar aku bisa meninggalkanmu dengan tenang suatu hari nanti," Seungyoon memberi pembelaan.

"Satu-satunya kesulitanku selama ini adalah hidup seperti boneka dalam semua aturan dan perintah yang ayah buat. Apa ayah pernah bertanya seperti apa mimpiku?, seperti apa kehidupan yang ingin aku jalani?. Ayah hanya memberiku materi, semua hal ayah ukur dengan uang. Apa ayah pernah bertanya apa aku benar-benar bahagia dengan semua itu?."

Wajah Jaehyun tampak muak dengan pembelaan ayahnya. Sebuah lagu lama yang selalu di lontarkan ayahnya tiap kali mereka bersitegang. Dan kini Jaehyun mengelurkan semua isi hatinya yang tidak pernah ia katakan sebelumnya.

IRREVOCABLE || JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now