16. Autumn Story

1.6K 220 410
                                    

Selamat malam chingoodeul, seneng bgt akhirnya ini mata bisa di ajak berkhayal 🙈🙈
Jangan lupa bintang2nya pemirsahh yg budiman 💃💃
Dan maafkeun atas segala ke-typo-an terjadi di ketikan ini 😚😚







🍀🍀🍀

Ddrrttt..! Drrtt..!

Hyelim menatap ponselnya yang bergetar di meja belajar. Satu panggilan masuk dari nomor tidak dikenal. Hyelim sebenarnya malas menerima panggilan tak dikenal. Tapi jika tidak diangkat Hyelim takut kalau itu mungkin salah satu adik tingkatnya.

"Halo.."

Hening.

"Halo?"

Tidak ada jawaban.

"Oke, akan aku put—"

"Halo," sapa seseorang diseberang sana.

Hyelim mengerutkan dahi. Suara penelepon terdengar aneh dan dibuat-buat.

"Jangan main-main denganku!," ucap Hyelim kesal.

"Ini aku, masa kau tidak mengenal su---"

Hyelim memutus teleponnya sepihak.

Tak lama, ponselnya kembali bergetar. Nomor yang sama dengan tadi. Hyelim mendengus kesal. Ia menarik napas dalam. Mengumpulkan stok udara yang cukup di paru-parunya agar dia tidak kehabisan napas saat mengomeli si penelepon iseng. Orang ini harus sedikit diberi pelajaran.

"Sudah kubilang jangan main-main denganku!. Jika kau hanya iseng, kau pikir aku punya waktu meladenimu, hah?!. Ja—"

"HAHAHAH..,' suara tawa dengan nada berat baru saja masuk ke telinga Hyelim. Terdengar seperti seorang paman berperut buncit sedang menertawakan Hyelim.

"Astagaa.. ternyata pacarku galak sekali," ucap seseorang diseberang sana. Kali ini orang tersebut berbicara dengan suara aslinya.

Hyelim menautkan alisnya. Ia menjauhkan ponsel dari telinganya dan mengecek nomor si penelepon. Tidak salah. Nomor yang sama dengan yang pertama meneleponnya tadi.

"Siapa kau?," tanya Hyelim sedikit meninggikan suaranya.

"Apa aku harus menciummu dan memberimu bunga lagi supaya kau ingat?," tanya Jaehyun dari seberang sana dengan nada menggoda.

Dalam hitungan sepersekian detik, raut wajah Hyelim berubah drastis. Kedua sudut bibir Hyelim tertarik keatas dan rona merah menyembul dari pipinya. Jantungnya bahkan kembali berdebar hanya dengan mendengar kalimat barusan.

"Jaehyun?, ini benar Jaehyun?," Hyelim memastikan walaupun sebenarnya ia sudah bisa menebak kalau itu benar Jaehyun dari nada suaranya. Kemarin saat Jaehyun kerumahnya Hyelim terlalu gengsi untuk meminta nomor ponsel Jaehyun.

"Yes baby. Do you miss me?"

Senyum Hyelim saat ini sudah sangat lebar terbentuk di wajahnya.

"Jangan suka menggodaku. Dari mana kau dapat nomor teleponku?," tanya Hyelim. Seperti biasa, berpura-pura tidak menggubris kalimat-kalimat manis Jaehyun.

"Dari seseorang yang baik hati," jawab Jaehyun masih sambil tertawa.

Hyelim memasang wajah datar. Yang jika saja Jaehyun bisa lihat, dia pasti akan menyesal telah mengoda Hyelim.

"Kenapa meneleponku?," tanya Hyelim sambil berbaring di tempat tidur. Hal yang sama juga dilakukan oleh Jaehyun di seberang sana.

"Apa aku dilarang menelepon pacarku?," Jaehyun sebenarnya juga malu mengatakannya, telinganya bahkan sudah berubah merah saat ini. Hanya saja menggoda Hyelim membuat harinya lebih menyenangkan.

IRREVOCABLE || JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now