21. Seducer

1.6K 218 494
                                    

Yang ngevote dan comment, aku doain dimimpiin jepri.😍😍😍

Maafkan segala ketypoan sayah 😆😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maafkan segala ketypoan sayah 😆😆




🍀🍀🍀

Setelah acara pertunangan itu, Jaehyun selalu berusaha untuk menghindari Yiseul. Beribu alasan Jaehyun berikan setiap kali gadis itu ingin mengajaknya bertemu. Jaehyun bahkan tidak pernah sama sekali datang ke rumah Yiseul atau menemui Kang Junghwan untuk sekedar memberikan salam.

Jaehyun masih larut dalam kenangannya bersama Hyelim. Ia masih belum putus asa, dan diam-diam masih mencari kemana perginya gadis itu. Jaehyun masih terus menunggu kabar dari Yuri. Bodohnya dia hanya meninggalkan nomor ponselnya pada Yuri tapi tidak meminta nomor ponsel anak itu.

Pernah sekali Jaehyun diam-diam kembali mengunjungi Gimhae seorang diri. Ia kembali mengunjungi rumah sakit tempat ia di rawat dulu. Mendatangi kampus Hyelim, meskipun pada akhirnya ia juga tidak bisa bertemu dengan Yuri.

Jaehyun juga kembali mengunjugi apartemen lama Hyelim, mencoba keberuntungan bertemu dengan gadis itu. Namun hasilnya nihil. Hyelim menghilang bak di telan bumi.

Jaehyun berdiri menghadap jendela besar di ruang tengah apartemennya. Pemandangan sungai Han yang gelap menyapa matanya malam itu. Lampu-lampu jalanan dan gedung-gedung tinggi saling berlomba untuk memancarkan sinar siapa yang paling terang.

Seperti hari dan malam-malamnya yang sepi, segelas wine bertengger di tangan Jaehyun. sorot matanya menerawang jauh dengan binar matanya yang hampir lenyap. Jaehyun lupa sejak kapan ia mulai berteman akrab dengan minuman satu itu. Yang pasti, Jaehyun merasa sedikit lebih baik setelah meminumnya.

"Apa kabarmu Hyelim?," Jaehyun bermonolog dengan tatapan menerawang jauh.

Sebuah seringai muncul di wajahnya, lalu ia berdecih. Di tatapnya cairan berwarna merah pekat yang gelasnya ia putar perlahan. Jaehyun lalu menyesap satu tegukan.

"Tentu saja baik, setelah kau mendapat cukup banyak uang dari ayah," Jaehyun menjawab pertanyaannya sendiri.

Antara percaya dan tidak, Jaehyun masih memiliki pemikiran kalau Hyelim benar-benar meminta uang dari ayahnya. Meski kejadiannya terasa sulit untuk ia mengerti. Hyelim seperti memberikan pertanda dan kenangan terakhir untuknya. Seolah jika pada akhirnya nanti dia harus menghilang, gadis itu tidak terlalu merasa bersalah dan membuat Jaehyun sedih.

Lalu tiba-tiba ayahnya datang dengan pernyataan yang mengejutkannya. Waktu dan urutan kejadiannya sangat serasi dengan menghilangnya Hyelim yang secara tiba-tiba.

Sayangnya, hal itu justru membuat Jaehyun semakin tidak bisa melupakan Hyelim. Mereka baik-baik saja beberapa hari terakhir. Layaknya pasangan kekasih pada umumnya, semua terasa begitu manis untuk Jaehyun.

IRREVOCABLE || JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang