17. One Fine Day

1.6K 219 1.3K
                                    

WARNING!!
18+ PENONTON DIHARAP BIJAK.  MAKLUMIN AJA LAGI KASMARAN.
YG JOMBLO DI LARANG DENGKI!
YG LDR DILARANG JULID.
YG PELIT NGEVOTE PANTATNYA KELAP KELIP 🙈🙈😜😜

Ya udin baca aja lah.

Typo bertebaran. Maklumin aja berbi abis lemburan hahahha 😅😅.






🍀🍀🍀


Hyelim sudah sibuk di dapur sejak pagi. Hari ini Hyelim mengajak Jaehyun untuk piknik. Jangan tanya reaksi Jaehyun. Dia bahkan berkali-kali menanyakan apakah Hyelim serius atau tidak. Jaehyun bahkan kembali membayar mahal dua sejoli yang makin mencurigakan Eunwoo dan Krystal agar tidak mengganggunya. Untungnya Hyelim sudah selesai dengan ujian semua mata kuliahnya. Jadi ia tidak perlu datang kekampus.

Hyelim menyiapkan beberapa potong sandwich, tomat ceri, strawberry, dan nasi kepal kedalam kotak makan bertingkat. Tak lupa paper cup, sendok dan garpu plastik yang ia susun rapi di dalam keranjang piknik. Sayangnya Hyelim tidak bisa membuat croissant kesukaan Jaehyun. Jadi ia bermaksud membelinya di toko roti saat mereka pergi nanti. Hyelim juga mengemas beberapa baju ganti di tasnya.

"Kau mau pergi berperang?," tanya Suinn yang muncul dari kamarnya. Sepertinya sudah siap untuk pergi latihan basket.

"Bukan urusanmu. Apa bibi sudah kesana?," tanya Hyelim yang sejak pagi tidak terlihat di rumah.

"Iya, dia pergi pagi-pagi sekali"

Hyelim tersenyum tipis.

"Kau benar-benar akan melakukannya?," tanya Suinn yang duduk di kursi di seberang Hyelim. "Hyelim-a, aku sudah bilang untuk jujur saja padanya?, kau lah yang nan—"

Hyelim meletakkan sumpitnya diatas meja hingga menghasilkan bunyi 'tak' yang cukup keras.

"Aku tahu," ucap Hyelim menatap sendu keranjang piknik yang sudah ia susun rapi itu.

"Lalu?"

"Aku hanya ingin memberikannya satu hari yang layak untuk dia ingat," ucap Hyelim lirih.

"Meski itu menyakitimu?," Suinn menatap iba Hyelim.

"Aku hanya perlu melupakannya setelah itu, bukan?," tanya Hyelim lebih kepada dirinya sendiri. Matanya memanas, ada sesuatu yang sedang berdesakan ingin keluar dari kedua matanya.

"Hyelim, kau tahu 'kan apa yang baru saja terjadi padamu?. Melupakan saja tidak akan menyelesaikan semuanya," tanya Suinn.

"Aku tahu," jawab Hyelim dengan suara bergetar. Ia menggigit bibir menahan air matanya yang sudah siap jatuh.

"Aku sangat tahu, Suinn. Jadi tolong biarkan aku sekali ini saja, biarkan aku bersamanya hari ini saja. Apa itu juga dilarang?," ucap Hyelim dalam tangisnya yang pecah.

Suinn menghela napasnya. Ia tidak tahu kalau Hyelim ternyata begitu menyukai Jaehyun. Suinn beranjak menghampiri Hyelim. Memeluk Hyelim dan menenangkan gadis itu seperti yang biasa ibunya lakukan setiap kali Hyelim menangis.

"Aku dan ibu akan mendukung semua keputusanmu. Jangan lupa kau masih punya kami. Sudah..sudah.. Jangan menangis, tidak cocok dengan sifat galakmu," ucap Suinn sambil menepuk-nepuk pelan punggung Hyelim.

🍀🍀🍀

Hari saat Jaehyun datang menjemput Hyelim..

Hyelim masih berada di kelas membereskan alat tulisnya. Ia baru saja selesai dengan ujian mata kuliah terakhirnya.

Jaehyun bilang dia akan menjemput Hyelim. Tapi Hyelim tidak terlalu percaya, karena sejak tadi Jaehyun belum mengabarinya kalau di sudah datang. Hyelim juga tidak mengabari Jaehyun kalau dia sudah selesai ujian.

IRREVOCABLE || JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now