02. Prolog: Musim Semi 2017. Apa kabar?

2.2K 337 234
                                    

[Dementia atau demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.]

************

"Permisi, suster.." suara parau pria berumur 70 tahunan itu mengaburkan lamunan singkat wanita cantik yang berdiri tepat disampingnya. Seulas senyum hangatpun terukir di wajah putih pucatnya.

Wanita berusia 28 tahun itupun menekuk lututnya mensejajarkan diri dengan lawan bicaranya yang duduk di atas kursi roda.

"Ya, Pak Kim? Ada apa?," ucapnya dengan lemah lembut.

"Bisakah kau membantuku kedalam, sepertinya udara sore yang dingin mulai membuatku tidak nyaman," pintanya.

Dengan sigap wanita itu mendorong kursi roda milik laki-laki yang sudah 2 tahun ini dititipkan ke rumah sakit lansia yang terletak di kota dengan julukan pulau kedua terbesar di Korea Selatan.

Udara di kota ini cukup dingin saat sore menjelang dan semakin dingin saat matahari mulai terbenam. Sisa angin musim dingin masih cukup terasa, meskipun biasanya suhu udara di Geoje relatif hangat.

"Suster, apa kau punya kekasih?," tanya Pak Kim untuk yang kesekian kalinya setiap kali Cho Hyelim, wanita yang beberapa bulan belakangan ini menjadi perawat penjaga pria yang mengalami penurunan fungsi otak atau Demensia itu datang untuk sekedar mengajaknya menghirup udara segar.

"Sepertinya aku ditakdirkan untuk sendiri, Pak Kim," jawab Hyelim dengan senyum tipis.

"Sebaiknya kau harus cepat menemukan kekasih, atau kau akan menua seorang diri seperti aku," ucap Pak Kim saat mereka melewati taman yang terletak di halaman belakang rumah lansia itu.

Ya, andai saja aku bisa, batin Hyelim.


****


"Nah, baiklah Pak Kim. Sepertinya kau harus banyak istirahat kali ini," ucap Hyelim sambil membantu Pak Kim berbaring di kasurnya.

"Suster, kau harus ingat kata-kataku barusan. Aku harap kau segera menemukan orang yang benar-benar ingin kau habiskan masa tuamu bersamanya," ucap Pak Kim dengan senyum hangat dari wajah tuanya.

Hyelim kembali tersenyum sembari merapikan sprei di ranjang Pak Kim.

"Aku akan menemuimu lagi besok sore Pak Kim," ucap Hyelim sambil menarik selimut untuk pria tua itu, berusaha untuk mengakhiri percakapan yang akan berlangsung lama dan berulang-ulang. Tentunya dengan senyum yang masih terulas di wajah pucatnya.

Hyelim bergerak kearah jendela bermaksud menutup tirai sambil melirik lapangan parkir yang berada tepat di bawah kamar Pak Kim. Matanya sekilas tertuju pada mobil SUV hitam mewah yang baru saja berhenti parkir. Perhatiannya lalu teralih pada ponsel yang bergetar disaku bajunya ketika seseorang tampak hendak keluar dari dalam mobil.

Moon Suinn is calling...

Hyelim menghela napas sejenak saat nama itu muncul di layar ponselnya.

"Hmm..," jawabnya tanpa niat. Sambil menutup pelan pintu kamar Pak Kim.

"Jam berapa shiftmu selesai hari ini?," tanya Suinn dar seberang sambungan.

"Setengah jam lagi. Ada apa menelponku?"

"Tidak ada apa-apa. Aku akan menjemputmu hari ini"

IRREVOCABLE || JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now