44: Poor Soldier

3.8K 468 35
                                    

Setelah Alyssa selesai bermain dengan Saphire, Alyssa memasuki kastil Akalie, dan berjalan di lorong menuju ke arah kamar para pelayan, Alyssa perlu menaruh beberapa pakaian yang ia bawa, dan Alyssa ingin sekali segera menemui Nyx, ia ingin menceritakan apa yang ia alami di perbatasan Kave, terutama tentang para penyihir Dzaldzara.

Alyssa pun sampai di depan pintu kamarnya dengan Nyx, setelah dibuka kamar itu kosong, Nyx sepertinya sedang sibuk. Alyssa berjalan ke arah jendela kamarnya, dan membuka jendela, kamarnya dengan Nyx memerlukan angin segar agar tetap sejuk. Bertepatan Alyssa membuka jendela kamar, Alyssa menangkap dengan matanya, Nyx sedang berjalan memasuki kebun strawberry. "Nyx!" Alyssa berteriak, namun segera menutup mulutnya kembali, attitude sebagai pelayan harus Alyssa terapkan. Bukankah tidak sopan berteriak-teriak seperti itu? Apalagi, Alyssa belum melihat orang yang ada di kerajaan ini berteriak seperti itu untuk memanggil orang yang berjarak cukup jauh. Tidak menghabiskan waktu, Alyssa segera keluar dan menghampiri Nyx yang sedang memetik buah strawberry. "Nyx!" panggil Alyssa setelah berdiri di belakang Nyx yang sedang fokus memetik buah.

Nyx yang merasa dipanggil pun menoleh. "Kau sudah kembali?" tanya Nyx tenang lalu kembali fokus memetik buah. Alyssa pun ikut berjongkok di samping Nyx yang sedang memotong buah strawberry yang berwarna merah itu. "Tidak bisakah kau sedikit terkejut setelah melihat aku yang sekarang sudah di sampingmu?" gerutu Alyssa, karena respon Nyx tidak ada semangatnya sama sekali. Nyx terkekeh, "Untuk apa? Kau hanya pergi sehari, Lyssa."

Balasan Nyx ada benarnya juga, dirinya hanya pergi sehari, namun satu hari itu terasa panjang menurut Alyssa. "Kenapa kau kembali sangat cepat? Bukankah akan berpergian lama, sehingga membawa bungkusan pakaian?" tanya Nyx lagi, masih tetap fokus memilah buah yang bentuknya masih bagus. Alyssa mengangkat bahunya, "Aku tidak tahu, tiba-tiba raja Alardo membawa kami para pelayan kembali." Nyx mengangguk pelan mengerti, lalu melemparkan pertanyaan kembali, "Itu berarti pangeran Zephran tetap disana bersama para prajurit?"

Alyssa mengangguk. "Jika kutahu mereka tidak ikut kembali juga, aku lebih memilih untuk tetap disana!" jawab Alyssa sembari menyesal. Lalu Alyssa menggoyangkan bahu Nyx agar menoleh kepadanya. Nyx pun menoleh, melihat Alyssa sepertinya akan bercerita secara antusias. "Kau tahu, aku bertemu dengan para penyihir Dzaldzara!" Mendengar kalimat yang terlontar dari bibir Alyssa itu membuat Nyx tertarik mendengarnya secara lanjut. Alyssa pun melanjutkan, "Kau akan senang mendengar mereka berada dimana...," setelah diam beberapa detik Alyssa menyambungnya secara tidak yakin, "tapi aku tidak yakin, kau pasti sudah tahu kan, para penyihir Dzaldzara sepertimu berada dimana?"

Dengan cepat Nyx menggeleng sedih, "Aku tidak tahu, Alyssa.... Aku terpisah dengan mereka, akan sangat bagus jika kau membawaku bertemu dengan para saudaraku...." Alyssa langsung menepuk punggung Nyx untuk memenangkannya. "Tentu saja, Nyx! Mereka tinggal di dalam pohon besar!" jawab Alyssa dengan entengnya memberitahu Nyx.

Nyx mengangguk, lalu bertanya lebih lanjut, seperti dimanakah letak pohon itu berada, dan seberapa banyak para Dzaldzara yang tersisa disana..., tentu saja Alyssa menjawab pertanyaan Nyx dengan senang hati. "Tapi bagaimana bisa kau mengetahui tempat persembunyian mereka?" tanya Nyx lebih lanjut karena ia penasaran.

"Entahlah, aku hanya bertemu dengan seorang nenek, dan ternyata nenek itu adalah seorang wanita yang tidak terlalu tua. Apa kau kenal dengan Vrindel?" Setelah menjawab pertanyaan Nyx secara tidak yakin, Alyssa pun mengakhirinya dengan pertanyaan kembali.

Nyx memalingkan matanya dari mata Nyx setelah ditanyai tentang Vrindel, namun Nyx tetap menjawab, "Tentu saja, ah aku rindu dengannya." Setelah mendengar jawaban singkat Nyx, Alyssa pun melanjutkan perkataannya, "Dan Vrindel berkata ingin memberitahu aku tentang sesuatu .... Tapi aku tidak tahu sesuatu tentang apa." Alyssa mengedikkan bahunya, tidak mengerti apa yang akan diberitahu Vrindel sehingga menyuruh dirinya untuk mempersiapkan diri? Memangnya sepenting apa yang akan diberitahu Vrindel kepadanya, dirinya hanyalah manusia yang tiba-tiba masuk ke dunia kerajaan seperti ini.

DzaldzaraWhere stories live. Discover now