Pernah menginjak rank #1 Fantasy, #1 Kerajaan on 2021 dan rank #1 Romantis on 2022.
Disarankan follow sebelum baca, biar nyaman bacanya.
•••
Tanganku...
"Catat janjiku, Danilo. Setelah aku membebaskan Ibu Rose, aku akan kembali ke duniaku, dantidak akan–" Perkataanku terputus, karena Danilo menciumkusecara tiba-tiba tepat di bibir.
•
•
•
Kenyal yang aku rasakan di bibirku, ini pertama kalinya aku berciuman. Rasanya sungguh aneh, namun cukup nikmat. Aku tidak tahu harus bagaimana, aku hanya bisa membesarkan mataku kaget. Aku melepaskan ciuman ini sehingga membuat Danilo menjauhkan bibirnya. Danilo berucap, "Maafkan aku ...."
Aku mengangguk canggung. Lagipula, itu hanya bibir yang saling menempal sebentar, bukan ciuman yang sesungguhnya. Aku tidak menganggap itu sebagai ciuman pertamaku.
Danilo berucap kembali untuk membuang canggung di antara kami, "Jangan pernah berucap seperti tadi Alyssa. Semua ini bukan salahmu, kau bebas ingin menetap kapanpun di sini."
Aku mengernyit dan mengangguk ragu. Tiba-tiba, pemandangan sunset terpampang di mataku. Pertama kalinya aku melihat matahari terbenam seindah ini di antara hamparan bunga.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Fokusku sepenuhnya hanya ke matahari terbenam, aku menatap takjub. Sungguh indah, aku tidak akan melupakan kenangan ini. Setelah beberapa menit, matahari benar-benar tenggelam seutuhnya. Lalu keadaan di sekitarku cukup gelap, karena tidak ada penerangan sama sekali–hanya diterangi cahaya bulan yang mulai keluar secara malu-malu.
"Aku pikir, ini waktunya kita pulang, Danilo." Aku menatap Danilo.
"Tunggu sebentar lagi, Alyssa," ucapnya, aku hanya menurut.
Keheningan menguasai kami. Entah apa yang Danilo tunggu. Aku ingin kembali membuka suara. Tapi, tiba-tiba muncul cahaya setitik lalu lama-lama menjadi banyak di hamparan bunga.
Itu kunang-kunang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku bangkit menatap ke sekeliling. Benar-benar sangat indah, kunang-kunang ke luar di antara sela-sela bunga. Menyinari bunga-bunga, sehingga bunga-bunga itu terlihat dua kali lipat lebih indah di saat malam hari.
Ini pertama kalinya aku melihat kunang-kunang. Kesempatan yang sungguh jarang untuk di duniaku melihat fenomena ini.
Aku tersenyum girang, mendekati salah satu kunang-kunang. Kunang-kunang itu terbang di tanganku.
Aku sungguh sangat bahagia, kapan lagi aku mendapatkan kesempatan ini.
Danilo hanya memandangiku–sambil tersenyum–yang sedang bermain-main dengan bunga dan kunang-kunang.
Aku menghampiri Danilo mengajaknya bermain-main dengan hamparan bunga. Ia menurut lalu ikut memperhatikan kunang-kunang.
"Kau tahu, di sini ada yang berkata hewan ini adalah dari kuku orang yang sudah mati," tutur Danilo.
Aku menatap kunang-kunang dengan horor. "B-benarkah?"
Danilo semakin kuat tertawa. "Ekspresimu sungguh lucu." Ia berhenti tertawa. "Tapi aku sungguh mengatakan yang sebenarnya, ada yang bilang kunang-kunang dari kuku orang yang sudah mati."
Aku menampakkan wajah serius, Danilo terkekeh, "Tentu saja itu hanya mitos, Alyssa. Belum tentu itu benar."
Benar juga, di duniaku saja mitos beredar di mana-mana. Tidak menutup kemungkinan di sini ada mitos juga. Bahkan mitos yang sangat mustahil kalau dipikir-pikir tentang kunang-kunang ini.
"Hari sudah makin gelap, mari kita pulang," ajak Danilo.
Aku menurut. Kami pun bersama-sama pulang ke rumah.
• • •
A/N:
update nich, ada yg nungguin gaa? gada ya wkaka.
eh, ini bulan Mei ya?
welcome bulan Ramadhan, dan welcome bulan kelahiran, Heheh.