15: Alardo Xenephon Akalie

7.5K 907 41
                                    

Masih dengan pendirian penuh, aku tetap berdiri di depan gerbang besar ini, walaupun ditatap tajam oleh para penjaga berkulit coklat ini.

Suara hentakan kaki kuda membuatku berpaling ke belakang, dan berdirilah dengan gagah tiga ekor kuda di depanku. Sang tuan  dari para kuda itu duduk dengan tegap di atas kuda membuatku terpaku menatap para ciptaan Tuhan ini.

Para penjaga yang tiba-tiba membungkuk menyadarkan ku. Aku mengerjapkan mata. Dua penjaga itu hendak membukakan gerbang, tapi  sebelum itu, suara bentakan yang tegas terdengar di telingaku, "Minggir, gadis muda! Kau menghalangi raja Alardo."

Raja? Apakah salah satu pria dari tiga orang yang mengendarai kuda ini adalah seorang pemimpin kerajaan Akalie–ayahnya Zephran? Oh yang benar saja, wajah mereka tampak tidak jauh dari umur Zephran. Bagaimana mungkin ayah Zephran bisa semuda ini?

Tiga pria itu menatapku, lalu pria yang mengendarai kuda di tengah turun dan berjalan menghampiriku. Matanya berwarna biru seperti Zephran, mungkin pria ini adalah raja Alardo dan dia memiliki wajah yang tampan juga. Hampir saja air liurku tumpah.

Penjaga menundukkan pandangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penjaga menundukkan pandangannya. "Maafkan kami, Raja. Gadis ini sedari tadi tidak ingin pergi dari sini."

Alardo tidak memedulikan ucapan pra penjaga, dia menatapku. "Ada perlu apakah kau datang ke istana?" tanya Alardo kepadaku dengan sopan.

Dilihat dari dekat sini, Alardo memiliki rahang yang tegas, dan wajah lelaki dewasa dimilikinya. Aku terpaku menatap matanya, tatapannya sungguh dalam.

Aku kembali menguasai diri. "Apakah kau ayah dari pangeran Zephran? Jika benar, aku mohon Raja. Bebaskan ibuku yang dijadikan pelayan di sini karena aku...." Kata-kata itu yang keluar dari mulutku.

Pria yang bernama Alardo ini menatapku mengernyit, dan tak lama dia tertawa. "Aku bukan ayah dari Zephran .... Aku kakaknya." Ucapannya barusan membuatku malu karena salah mengira. Pantas saja dia masih terlihat sangat muda.

"Apa yang Zephran perbuat padamu dan ibumu?" tanya raja Alardo kepadaku dengan suara lembutnya.

Aku menjawab, "Pangeran menahan ibuku karena aku tidak sengaja menabraknya. Kau adalah raja dari kerajaan Akalie, aku mohon bebaskan ibuku." Aku membungkuk sopan.

Alardo mengenyahkan aku, dan berbicara kepada para penjaga, "Kenapa gadis ini tidak kalian bukakan gerbangnya. Buka gerbangnya sekarang." Alardo lalu menatapku. "Mari kita masuk dahulu. Kita bicarakan sembari minum teh." Alardo tersenyum, membuatku menatap takjub Alardo yang terlihat sangat manis.

Para penjaga menundukkan pandangannya dan membukakan gerbang.

Alardo berjalan, aku mengikutinya. Saat aku masuk dari gerbang, keadaan di dalam gerbang lebih indah dari luar. Air pancur terdapat di sebelah kananku dan burung-burung menghinggapinya. Dan di sebelah kiri terdapat bermacam-macam tumbuhan. Halaman di istana ini sangatlah luas.

Aku terpaku menatap keindahan istana megah ini.

Raja Alardo mengajakku ke pondok dekat air mancur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raja Alardo mengajakku ke pondok dekat air mancur. Aku mengikutinya lalu duduk di sebelahnya.

"Pertama-tama mari kita perkenalan secara resmi dahulu." Alardo menjulurkan tangannya. Aku menyambutnya. "Namaku Alardo Xenephon Akalie, kau bisa memanggilku Alardo." Aku tersenyum lalu memperkenalkan diri, "Alyssa Naphne. Raja bisa memanggilku Alyssa."

Lalu Raja Alardo mulai menjelaskan, "Mungkin kau orang baru di sini, itu privasi mu jika tidak ingin menceritakan kau dari kerajaan mana." Alardo menghirup udara. "Aku memang raja. Tapi aku bukan raja dari kerajaan Akalie. Aku adalah raja dari kerajaan Alelo."

Aku mengernyit. Seakan mengerti kebingunganku, Alardo berbicara kembali. "Tiga tahun lalu aku menikahi putri dari kerajaan Alelo. Dan tak lama aku diangkat menjadi raja di sana, menggantikan ayah mertuaku yang sudah berumur, dan sekarang beliau sudah tiada."

Aku mengangguk mengerti, namun dalam hatiku, aku kecewa, ternyata Alardo sudah memiliki Permaisuri.

"Yang memimpin kerajaan Akalie adalah ayahku–Jedrej. Dan pewaris takhta nanti adalah adikku." Alardo menatapku. "Mungkin Zephran sudah keterlaluan menghukum ibumu karena kau tidak sengaja menabraknya. Atas namanya aku minta maaf, sifatnya memanglah seperti itu. Tapi jangan sampai kau mengira kami anggota kerajaan semuanya sama dengan adikku."

Aku mengangguk mengerti, mungkin hanya Zephran yang keji di antara anggota kerajaan Akalie. Buktinya, Alardo sangatlah ramah dan baik padahal ia seorang raja.

• • •

A/N:

Si Alardo ... tipe aku banget wkakaka. Tapi sayang, aku bukan tipe Alardo
:( *garuk tanah.

Jangan lupa vote dan komen:D

Hope u like it.

regards,

.Mosya Caramello.

21/Mei/2019

DzaldzaraWhere stories live. Discover now