26. My First Time🔞🔞

33.9K 690 48
                                    

Disclaimer: Part ini berisi adegan seksual yang sangat 🔥🔥

_____

Sehari sebelum pembelajaran daring kelas 12 dimulai, aku putuskan untuk pulang ke rumah kita——rumahku dan Mas Gray. Aku akan belajar dari sana. Kalaupun ada kepentingan ke sekolah, nanti Mas Gray yang akan mengantarku ke sekolah. Karena jaraknya yang lumayan sangat jauh. Ya, memang ini salah satu trik agar pernikahanku tidak diketahui oleh siapapun.

Bahkan teman dekatku— Gigi tidak tahu aku sudah menikah. Aku juga tidak pamit akan pindah rumah lagi ke Gigi. Aku belum siap jika menghadapi kemungkinan terburuk Gigi akan membenciku. Untuk saat ini biar aku simpan saja rahasia pernikahanku dengan Mas Gray. Sampai aku lulus sekolah menengah atas.

Mas Gray saat ini membantuku untuk menyusun buku-buku yang aku bawa dari rumah bunda. Sebelum kesini aku juga tidak lupa untuk membeli buku-buku yang mungkin dibutuhkan untuk pembelajaran selama kelas 12. Aku sungguh tidak sabar untuk segera lulus! Dan menghabiskan waktuku dengan Mas Gray lebih lama dan leluasa.

"Ayana, buku ini disimpan dimana?" tanya Mas Gray sembari menunjukkan bukunya kepadaku. Saat aku lihat lekat-lekat sampul bukunya ternyata itu bukan buku pelajaran. Itu salah satu komik BL yang dipinjamkan Gigi sama aku. Aku lupa mengembalikannya ke Gigi. Aku yakin Gigi juga lupa untuk meminta lagi komiknya.

Aku langsung mengambil komiknya dari tangan Mas Gray. "Biar aku saja yang menyimpannya. Mas Gray bantuin bongkar koper aku, ya."

"Baiklah. Koper ini 'kan?" Mas Gray menunjuk koper warna biru dan aku mengangguk mengiyakan. Syukurlah Mas Gray tidak penasaran dengan isi komiknya. Gawat banget kalau Mas Gray tahu aku suka baca beginian. Aku sembunyikan komiknya ditumpukan buku-buku paket yang tebal.

"Ayana, sejak kapan kau memiliki baju tidur seperti ini?" tanya Mas Gray tiba-tiba. Aku menoleh dan melihat Mas Gray menjinjing baju tidur yang sangat seksi. Gila-gilaan. Siapa yang naruh baju begituan di koper. Nggak mungkin aku beli baju begitu. Bunda? Ah nggak percaya. Bunda kan suka koleksi daster daripada beginian.

"Aku nggak pernah beli beginian. Beneran Mas! Sumpah!" jawabku tidak percaya dengan keberadaan baju haram itu.

"Ah, yang beneran?" goda Mas Gray.

"Ya ampun Mas Gray! Mendingan aku beli makanan daripada beli baju haram kayak gitu. Pasti ini ulah Bunda!" sungutku kesal. Mas Gray menarik daguku untuk menatap matanya.

"Mas percaya, kok," ucap Mas Gray lalu memberikan ciuman yang aku sambut hangat. Walaupun hanya sebentar karena masih banyak pekerjaan yang akan kita kerjakan.

***

Selesai juga tugas beres-beres rumah. Rumah menjadi tidak terawat selama aku tinggal di rumah bunda. Banyak banget debu-debu yang pernah perlu di bersihkan. Setelah itu aku langsung istirahat. Tiduran diatas ranjang kamar Mas Gray yang besar dan luas. Berguling-guling kesana kemari sambil menunggu Mas Gray yang mandi terlebih dahulu.

"Sekarang sana mandi dulu. Sudah malam. Nanti baru lanjut tidur," perintah Mas Gray.

"Aku nggak usah mandi ya. Hari ini aja," rengekku manja kepada Mas Gray. Namun Mas Gray tetap kekeh menyuruhku mandi. Menarik kedua tanganku agar segera bangun dari tempat tidur.

"Ayo mandi dulu. Jangan males-malesan," tegas Mas Gray.

"Iya-iya. Aku mandi!"

"Nah begitu dong, istri Mas yang cantik sekali." Mas Gray mencium keningku lalu membantuku untuk bangun dan berdiri tegak. Dengan malas aku bangun dari tempat tidur berjalan gontai ke kamar mandi. Sebelum itu aku pergi ke kamarku untuk mengambil handuk dan pakaian dalamku.

Aduh, Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang