28. Takut

18.9K 548 20
                                    

Semenjak aku duduk kelas 12, waktu kebersamaanku bersama Mas Gray semakin berkurang. Banyak tugas yang diberikan dengan tenggat waktu yang tidak lama. Rasanya aku ingin cepat-cepat lulus. Hampir setiap hari aku lembur sampai larut malam untuk mengerjakan tugas-tugasku yang banyaknya sudah mulai diluar akal sehat.

Saat aku sibuk belajar, Mas Gray sibuk dengan pekerjaannya. Jadi kita sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing. Restoran Mas Gray sudah mulai buka kembali. Makanya Mas Gray sering pulang malam. Kadang ada urusan bisnis juga yang harus diselesaikan. Aku tidak tahu dia bisnis apa. Yang pasti sih masih menyangkut makanan.

Sekarang sudah pukul setengah sebelas malam. Tugas matematika baru saja selesai aku kirim lewat Google Classroom. Tubuhku terasa sangat lelah. Perutku juga lapar. Sementara Mas Gray belum pulang. Jadi aku berinisiatif untuk minta dibawakan makanan.

Aku ambil handphoneku lagi. Mengirim pesan kepada Mas Gray yang pastinya sekarang dia masih ada di restoran.

Mas Gray nanti kalau pulang bawain aku makanan, ya. Terserah apa aja. Yang penting aku kenyang😘😘 :Me

Tidak perlu waktu lama Mas Gray menjawab pesanku.

Suamiable💞 : Iya istriku sayang. Mas bawakan banyak makanan. Jaga diri baik-baik di rumah. Mas ini mau pulang.

Hati-hati di jalan. Jangan ngebut, ya. Istri lagi nunggu di rumah lho 🌚 : Me

Suamiable💞: 💋💋💋

Akhirnya aku putuskan untuk menonton TV di ruang depan sambil menunggu Mas Gray pulang. Tidak lupa sebelumnya aku mengambil beberapa cemilan dari kulkas untuk menjadi teman nonton TV.

Tak lama kemudian tiba-tiba aku mendengar suara ketukan pintu. Awalnya aku pura-pura tidak dengar. Ketukannya makin nyaring dan berulang-ulang. Mana mungkin ada tamu malam-malam begini. Mungkin orang iseng. Ah, aku biarkan saja. Aku matikan televisi dan ingin pindah ke kamar. Langkahku terhenti saat mendengar suara mobil Mas Gray. Itu pasti Mas Gray. Aku langsung berlari membukakan pintu untuknya.

Jantungku langsung berdegup kencang ketika aku buka pintu, ternyata tadi bukan suara mobil Mas Gray. Tapi hanya orang yang lewat yang berhenti didepan rumahku yang kebetulan mobilnya mirip dengan punya Mas Gray. Karena perasaanku tidak enak, aku ingin langsung mengunci pintu. Namun tiba-tiba ada suara gonggongan anjing keras.

Anjingnya berlari ke arahku. Reflek aku langsung berteriak keras dan segera ingin mengunci pintu. Tapi aku terlalu ketakutan sampai anjing itu berhasil mendekat kepadaku terlebih dulu sebelum aku bisa menutup pintu. Aku ambil apapun yang ada di sampingku untuk memukul anjingnya. Sial! Anjingnya terlihat sangat menyeramkan. Apalagi bisa masuk ke rumah. Siapa sih orang jahil malem-malem ngelepasin anjing!

"Hush! Hush! Pergi dari rumah gue! Keluar! Anjing goblok! Keluar!" teriakku sambil mengusirnya. Tapi anjingnya selalu mencari celah untuk mengigitku.

Aku lempar kursi ke arah anjingnya dan berlari ke dalam kamarku. Mengunci pintunya. Aku bersembunyi didalam lemari agar tidak bisa mendengarkan suara gonggongannya lagi. Aku tutup telingaku dengan kedua tanganku.

Seketika aku menangis langsung sendirian. Aku sangat takut dengan anjing. Aku trauma karena dulu pernah digigit. Apalagi anjing tadi sangat besar dan bertaring. Matanya menatapku tajam seakan ingin mengigitku seperti dulu.

Aku ingin menelfon Mas Gray untuk segera pulang. Bodohnya aku tinggalkan handphoneku di meja. Aku tekuk lututku sambil menyebut-nyebut nama Mas Gray agar dia segera pulang.

Aduh, Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang