29. Lagi lagi 🔞

42.7K 747 141
                                    

Maaf kalau selama bulan Ramadan ini author jarang sekali update Mas Gray 😭 jujur berat banget men. Menahan hawa nafsu ini😭

Selamat membaca. Maaf kalau banyak typo atau alur yang kurang bagus😭

Semangat puasanya besok, bacanya malem-malem, ya. Ada banyak adegan ehem-ehem.

(◠‿・)—☆

_____

Sebelum subuh aku terbangun lebih dulu daripada Mas Gray. Entah kenapa aku terbangun dan tidak bisa tidur nyenyak lagi. Aku masih terbayang-bayang kejadian kemarin malam. Wajah anjingnya begitu menakutkan. Ah, aku benci pikiran-pikiran burukku. Aku milih untuk bangun terlebih dulu. Aku tidak tega membangunkannya karena Mas Gray terlihat sangat lelah. Aku biarkan dia tidur lebih lama sebelum aku membangunkan Mas Gray untuk solat subuh.

Aku beranjak bangun dari ranjang dengan pelan-pelan. Melepaskan pelukan Mas Gray yang erat dari tubuhku. Aku seperti tidak tega melepaskan mulutnya yang sudah begitu lama menyusu di buah dadaku. Putingku basah karena air liurnya. Dibuah dadaku juga berbekas kiss mark  dari Mas Gray. Semalaman Mas Gray terus menyusu kepadaku. Kadang aku ingin merubah posisi tidur, tapi Mas Gray masih tetap saja mencari-cari kesempatan mencari posisi terbaik untuk bisa bermanja seperti layaknya anak bayi yang saat malam ingin disusui.

"Tidur yang nyenyak, ya," bisikku lirih sambil menggantikan pelukan Mas Gray atas diriku dengan guling agar dia tidak merasa terganggu.

Kemudian aku memungut pakaianku dan Mas Gray tadi malam yang berceceran di lantai. Memasukkannya kedalam tempat pakaian kotor dan mandi dengan air hangat. Setelah mandi aku ingin melanjutkan mengerjakan tugas membuat laporan sebentar sambil menunggu adzan subuh.

Ketika adzan mulai berkumandang, aku tutup buku dan laptopku. Aku bangunkan Mas Gray untuk solat berjamaah. Setelah itu dia bisa melanjutkan tidurnya lagi.

"Sayang, bangun yuk. Udah subuh nih," ucapku lembut membangunkan Mas Gray agar dia cepat bangun. Mas Gray justru menarik diriku kedalam pelukannya. Mencium bibirku dengan pelan-pelan nan manis.

"Kenapa mengerjakan tugas subuh-subuh begini?" tanya Mas Gray yang masih tiduran diatas ranjang sembari memelukku erat-erat.

"Mas Gray tahu aku bangun dari tadi?" tanyaku balik. Mas Gray mengangguk.

"Aku nggak bisa tidur lagi. Lebih baik aku ngerjain tugas 'kan. Biar nggak numpuk-numpuk," lanjutku.

"Kenapa nggak bangunin, Mas Gray?" Aku menggeleng. "Mas Gray lelah udah kerja seharian di restoran. Aku nggak tega bangunin Mas."

Mas Gray mencium keningku. "Jika kau membutuhkanku. Jangan ragu-ragu untuk membangunkanku, Ayana. Aku akan selalu ada untukku."

"Terima kasih, Mas." Aku cium bibir Mas Gray sebentar. Kemudian mengajaknya agar segera bangun dan solat subuh bersama.

Setelah solat subuh aku putuskan untuk membuat sarapan untuk kita berdua. Masih terlalu pagi sebenarnya untuk sarapan. Tapi ya daripada gabut. Aku juga nggak bisa tidur lagi.

Saat aku sedang mengaduk bubur, tiba-tiba Mas Gray datang dan langsung memeluk tubuhku dari belakang. Tangannya melingkar di perutku. Bibirnya memberikan kecupan-kecupan hangat di pipi dan tengkukku.

"Istri Mas Gray yang cantik sekali ini, mau masak apa?" tanya Mas Gray.

"Hmm.... Aku mau buat bubur ayam!" jawabku antusias.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jul 17, 2021 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Aduh, Om!Onde histórias criam vida. Descubra agora