29. Semakin Mengenal

36.2K 6.3K 288
                                    

Athanasios tersenyum geli saat mengingat awal pertemuan antara dirinya dan Chryssa.

Semuanya berawal dari ketidaksengajaannya membantu Chryssa yang saat itu di culik saat katanya sedang jalan-jalan di dekat perbatasan Zaeis dan hampir dijual sebagai budak.

Setelah kejadian itu, Chryssa sering datang menemuinya. Awalnya Athanasios tidak terlalu ambil pusing dengan semua itu. Tapi lama kelamaan, Chrysaa semakin tidak tahu malu saja. Dia sering merecoki Athanasios dan membuatnya jengkel.

Athanasios dulu risih sekali pada Chryssa. Dia selalu berusaha menghindar dari gadis itu tapi usahanya selalu gagal. Chryssa selalu bisa menemukan dan mengganggunya.

Entah sejak kapan Athanasios mulai terbiasa dengan kehadiran gadis itu.

"Ini semua benar-benar lezat!" Chryssa berucap setelah menyelesaikan kegiatan mengisi perutnya. Dia lalu melihat Athanasios dengan binar di matanya. "Kau harus memberikan bonus untuk juru masaknya!"

"Apakah makanannya seenak itu?"

"Hm! Sangat-sangat delicious~"

"Lagi-lagi kau menggunakan kata yang tidak kupahami." Athanasios bertopang dagu. Matanya menatap Chryssa intens. "Aku penasaran, darimana kau belajar semua kata-kata itu?"

Chryssa mengerjap. Sesaat kemudian, keningnya berkerut dalam. Dia berpikir keras.

Kira-kira, jawaban apa yang harus dia berikan?

Tidak mungkin dia menjawab jujur, bilang jika itu Bahasa Inggris, salah satu bahasa dari dunia asalnya.

Chryssa tidak ingin dan tidak akan memberi tahu orang-orang tentang 'identitas' dan latar belakangnya yang sesungguhnya.

Sejak awal, Chryssa sudah memutuskan untuk melanjutkan hidupnya di dunia ini dengan identitas baru yang didapatkannya. Chryssa sama sekali tidak berpikir untuk kembali di dunia asalnya.

Dia yang dulu terlalu sakit-sakitan selalu menjadi beban bagi kedua orang tuanya. Chryssa juga... kesepian. Dia sering ditinggal sendiri di rumah sakit karena kedua orang tuanya yang selalu sibuk. Dia memang dirawat dengan baik, tapi itu tidak membuatnya bahagia.

Chryssa selalu ingin bertindak bebas tanpa perlu khawatir dengan kondisi tubuhnya.

Dan semua yang tidak bisa Chryssa dapatkan di dunia asalnya, Chryssa mendapatkannya di sini.

Meski tubuhnya yang sekarang juga tidak sesehat orang lain, tapi setidaknya dia masih bisa bergerak bebas dan melakukan hal yang diinginkannya. Dia tidak harus terkurung sendirian di sebuah ruangan lagi.

Di dunia ini... Chryssa tidak pernah lagi kesepian.

"Kau melamun lagi."

Chryssa tersentak saat sebuah tangan menyentuh pipinya dan mengelus lembut. Dia menatap Athanasios yang tersenyum hangat padanya. "Kalau kau tidak ingin menjawabnya, tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksamu."

"Ah, bukan begitu." Chryssa menggeleng. Dia mulai menjawab asal, "kau bisa menganggap semua itu adalah kata-kata yang sudah tertanam di otakku dan di dunia ini hanya aku yang tahu apa artinya."

"Jadi semua itu adalah kata-kata yang dibuat oleh otakmu?"

Chryssa mengerutkan kening. Dia tiba-tiba jadi kebingungan.

"Tidak seperti itu... tapi, anggap saja begitu." Chryssa mengangguk-angguk. "Karena di dunia ini hanya aku yang mengetahuinya."

Chryssa benar, kan?

Di dunia yang sebenarnya latar dari sebuah novel ini, hanya Chryssa yang mengetahui semua itu. Bahasa di sini sangat berbeda dari bahasa di dunia asalnya. Chryssa juga tidak yakin jika ada orang yang nasibnya sama seperti dirinya di dunia ini.

Lady Antagonist [✔]Where stories live. Discover now