49. Pertemuan Antara Tokoh Penting Novel (b)

21.7K 3.6K 145
                                    

Grizelle kembali memasuki aula utama tempat diadakannya pesta dengan tuntunan dari Odelia. Pelayan pribadi Chryssa itu benar-benar mengantar Grizelle sampai ke dalam.

"Karena saya sudah melaksanakan perintah dari Nona saya, jadi saya akan langsung pergi." Odelia tidak basa-basi lagi. Dia langsung memberi salam, "saya permisi, Nona. Salam untuk anda."

"Ah, iya." Grizelle berusaha tersenyum lebar meski terlihat kaku. Dia ikut membalas salam dari Odelia. "Terima kasih telah mengantar saya, Nona. Tolong sampaikan ucapan terima kasih saya pada Nona Illarion dan Tuan Duke Phaelathon."

Odelia hanya mengangguk sebagai jawaban dan kembali ke luar untuk menghampiri sang Nona.

Grizelle memerhatikan sejak tadi. Raut wajah wanita itu terlihat tidak terlalu baik. Perasaan tidak nyaman memenuhinya dan mengganggunya sejak tadi.

Grizelle tidak tahu kenapa, tapi saat dia mengetahui hubungan antara Athanasios dan Chryssa, dan setelah dia menyaksikan langsung kebersamaan antara mereka, dia merasakan bahwa ada sesuatu yang salah.

Seperti... ada sesuatu yang telah direnggut darinya.

Grizelle tidak tahu mengapa dia bisa merasakan hal seperti itu. Hanya saja, hatinya seperti terus berteriak bahwa hubungan antara Athanasios dan Chryssa itu tidak seharusnya terjadi.

"Grizelle?"

Grizelle sedikit kaget saat seseorang menyentuh pundaknya dari belakang.

Berbalik, dia langsung mengatur ekspresi wajahnya dan memasang senyum kaku saat melihat Klaus.

"Klaus." Grizelle menyapa.

"Kau dari mana saja?" Klaus memegang pundak Grizelle dengan tangannya. Ekspresi wajahnya terlihat khawatir. Dia sedikit mendesak Grizelle. "Aku mencarimu sejak tadi. Kau tahu betapa cemasnya aku saat melihatmu tidak ada?"

"Maaf, aku tadi keluar sebentar." Grizelle mengangkat tangan dan memegang sebelah tangan Klaus yang ada di pundaknya. "Aku sudah di sini, kan? Kau tidak perlu khawatir lagi."

Klaus menghela napas, tidak bisa menjawab kata-kata gadis itu. Dia menurunkan tangannya.

Meski dia cemas setengah mati saat matanya tadi tidak melihat Grizelle di tempat itu, tapi Klaus sekarang bersyukur karena Grizelle sudah kembali. Setidaknya, dia akan membiarkan untuk kali ini karena ini pertama kalinya Grizelle menghadiri perjamuan di istana.

Klaus tersenyum lembut pada gadis itu dan mengulurkan sebelah tangannya. "Ayo kita temui Yang Mulia Raja. Ayahmu sudah menunggu dari tadi."

Grizelle mengangguk dan menyambut uluran tangan pria itu. "Tentu."

Mereka berdua lalu berjalan beriringan melewati banyak bangsawan yang asik bercengkerama sampai aula itu terasa sedikit gaduh. Apalagi, musik tidak berhenti mengalun sejak tadi.

Setelah berjalan sejauh beberapa meter, mereka tiba di tempat raja dan ayah Grizelle.

Tempat mereka berdiri terpisah cukup jauh dari bangsawan lain, sehingga ucapan mereka tidak akan bisa terdengar dengan mudah.

"Grizelle Bennet memberi salam pada Sang Matahari Agung, Yang Mulia Raja Yang Perkasa." Grizelle membungkuk dan tersenyum dengan cukup percaya diri. "Semoga cahaya Anda selalu menyinari Kerajaan ini."

"Oh, Nona Bennet rupanya. Ayo, tegakkan badanmu." Kelt langsung tersenyum lebar melihat Grizelle. Dia sedikit memuji, "kesantunanmu itu selalu saja membuatku merasa kagum."

"Anda terlalu memuji saya, Yang Mulia." Pipi Grizelle merona dengan wajah yang jadi cerah karena dipuji.

"Saya kembali lagi, Yang Mulia." Klaus menyapa dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.

Lady Antagonist [✔]Where stories live. Discover now