45. Pandangan Chryssa (b)

22.6K 3.8K 146
                                    

"SANG MATAHARI NHORREL YANG AGUNG, YANG MULIA RAJA KELT PHAELATHON MEMASUKI RUANGAN!"

Chryssa tidak dapat bereaksi untuk sesaat. Orang-orang mulai melihat ke arah pintu dan bersiap untuk menyambut raja saat Chryssa malah terpaku menatap lantai.

Ah, tidak. Lebih tepatnya, dia terpaku menatap karpet merah yang disentuh ujung sepatu yang dia kenakan.

Karpet merah itu... bukannya karpet yang akan dilewati raja untuk mencapai singgasana? Kenapa Chryssa sekarang berada tepat di depannya?

Kalau begitu... dia akan berhadapan langsung dengan Kelt?!

Chryssa jadi tidak bisa berpikir jernih. Bahkan panggilan Odelia tidak bisa didengarnya. Otaknya saat ini seperti kosong, tidak bisa mengolah sesuatu.

Chryssa terperanjat saat dirinya tiba-tiba ditarik mundur. Dia linglung untuk sesaat sebelum menyadari kalau orang-orang sudah membungkuk memberi hormat pada seorang pria dengan tampilan gagah dan mewahnya yang kini berjalan dengan penuh kebanggaan di atas karpet merah yang membentang panjang menuju singgasana. Jarak orang itu dan tempat Chryssa berdiri tadi sebelum ditarik mundur semakin menipis. Chryssa tidak bisa membayangkan akan sekencang apa jantungnya berdetak nanti jika dia berhadapan dengan Kelt sedekat itu dan tanpa persiapan apa pun.

Bahkan, bisa-bisa Chryssa... pingsan.

Tapi, siapa yang menariknya?

Meluruskan pandangan, Chryssa jadi menatap ke depan, lalu melihat tiga buah punggung yang seolah memproteksinya dari depan.

Chryssa berkedip. Itu... Larz, Archas dan... Athanasios?

"Nona!"

Chryssa yang tenggelam dalam pikirannya jadi sadar kembali saat mendengar suara bisikan dari Odelia. Ternyata gadis itu berada tepat di belakangnya.

"Raja akan lewat!" Odelia berbisik pelan dengan wajahnya yang amat panik.

Chryssa kebingungan untuk sementara. Tapi lalu dia menyadari sesuatu dan kemudian membungkuk hormat dengan sebelah tangan di dada dan sebelah tangan memegang gaunnya.

Beruntung tubuhnya yang mungil jika dibandingkan dengan tubuh tiga pria di depannya itu tertutupi dengan baik. Jadi Kelt bahkan mungkin tidak bisa melihatnya. Terbukti dari Kelt yang hanya lewat tanpa mengucapkan apa-apa.

Chryssa jadi lega.

"Aku hampir saja jadi santapan iblis."

Orang-orang yang tadi membungkuk menyambut Kelt kini kembali menegakkan tubuh mereka dan menghadap ke arah Kelt yang kini sudah di singgasananya.

Chryssa menatap fokus pada Kelt. Jadi... orang itu adalah Kelt?

Setelah bertahun-tahun ada di dunia ini, baru sekarang Chryssa melihat wajahnya secara langsung. Sebelumnya Chryssa hanya membayangkan penampilan Kelt sebagai sosok pria buruk rupa dengan wajah mengesalkan yang membuat orang-orang ingin meninjunya, seperti gambaran para antagonis di beberapa komik.

Tapi sekarang setelah melihatnya langsung, itu di luar dugaan. Karena pria yang berdiri di depan sana memiliki tubuh yang bagus dan wajah yang sama sekali berbeda dari bayangan Chryssa selama ini.

Chryssa tahu umur Kelt sudah tidak muda lagi. Tapi... wajahnya itu benar-benar seperti...

Ah, Chryssa tidak sanggup melanjutkannya. Patut Chryssa akui, Kelt memang memiliki wajah rupawan walau tidak bisa dibandingkan dengan Athanasios.

Kelt yang kini berdiri di depan menatap semua Bangsawan yang ada di bawahnya. Dia tersenyum dan memulai pidatonya.

"Aku ingin berterima kasih pada kalian semua yang sudah memenuhi undangan untuk menghadiri perjamuan yang kuadakan ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku mengadakan perjamuan ini untuk berterima kasih pada kalian semua yang selalu setia pada kerajaan dan melaksanakan tugas kalian dengan sangat baik."

Lady Antagonist [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang