55. Pertemuan Dengan Para Bangsawan (b)

17.8K 3K 129
                                    

"Pokoknya kalau ini batal, kita langsung perang saja!" Duchess memberi tatapan serius. "Duke Phaelathon punya banyak ksatria. Keluarga kita juga punya ksatria di Zaeis. Ditambah dengan ksatria dan prajurit milik keluarga Bangsawan lain yang mendukung kita, maka kita sudah mempunyai ksatria yang cukup untuk melancarkan serangan mendadak ke istana. Lalu kalau perang pecah,  Larz pasti akan memihak kita walau terpaksa."

Chryssa melongo.

Ehhh?

Apa ini?

Benarkah yang berbicara dengannya sekarang adalah ibunya yang selalu tenang dan serius dalam segala situasi? Rasanya Chryssa jadi syok saat mendengar pernyataan perang keluar dari mulut ibunya itu.

"Walau ada kemungkinan kalah, tapi kalau serangannya mendadak, raja sekalipun bisa dikalahkan dengan mudah."

"Ibu. Sudah cukup." Chryssa menghela napas, berusaha menenangkan dirinya sendiri. "Aku berjanji pada ibu kalau rencana ini pasti akan berjalan dengan lancar. Jadi, tolong hentikan semua pikiran liar ibu."

"Ini bukan pikiran liar, tapi ibu hanya memikirkan situasi terburuknya saja." Duchess mendelik pada putrinya. Tidak terima kalau pikirannya dibilang liar.

"Lupakan itu. Sekarang, aku penasaran dengan keberadaan kedua kakakku yang tidak terlihat sejak tadi."

"Ah, mereka."

"Ya, mereka. Di mana mereka?"

"Kau sendiri tahu, kan, kalau Larz masih menolak keras rencana ini." Duchess memasang tampang sedih. "Jadi Archas mengelabuinya dan bilang kalau Archas tidak ingin mengikuti pertemuan yang ayahmu adakan, lalu dia memaksa Larz menemaninya keliling Ibukota. Mereka mungkin akan kembali nanti malam."

"Larz masih menolak? Chryssa mengerutkan kening. "Kupikir dia sudah setuju untuk membantu."

Duchess menggeleng pelan, "sayangnya tidak."

"Baiklah. Kita biarkan saja dulu." Tatapan Chryssa menerawang dengan misterius. "Aku merasa kalau sebentar lagi Larz akan mendukung kita dengan sendirinya."

***

Sudah sekitar dua jam sejak pertemuan yang diadakan oleh Duke Illarion berlangsung. Selama itu, mereka sudah membahas banyak hal. Mulai dari bisnis, kerajaan, dan hal yang paling banyak mereka bahas adalah tentang Athanasios.

Tidak aneh, mengingat Athanasios sangat jarang menghadiri pertemuan seperti ini. Apalagi, banyak rumor buruk yang berputar di sekitar Athanasios membuat beberapa orang enggan untuk mendekatinya.

Orang-orang yang diundang oleh Duke Illarion juga awalnya terlihat sungkan. Tapi lama kelamaan, mereka mulai terlihat santai berbincang dengan Athanasios tanpa rasa takut.

"Kapan anda akan melaksanakan pernikahan anda dengan Nona Illarion, Tuan Duke?" Marquess Arpheon bertanya penasaran. Dia melihat Athanasios dengan semangat sambil menunggu jawabannya.

Wajah Athanasios langsung terlihat berseri saat membahas topik pernikahannya. Dia menjawab, "saya ingin mengadakan pernikahan secepatnya. Tapi masih ada banyak persiapan yang harus dilakukan, ditambah masih ada hal yang harus saya dan tunangan saya lakukan."

Sebagian besar dari mereka yang hadir sudah bisa menebak hal apa yang dimaksud oleh Athanasios. Mereka hanya tidak menyangka bahwa Athanasios akan menyinggungnya di sini.

Count Bennet yang merasakan adanya perubahan suasana diantara orang-orang bertanya penasaran, "apakah hal yang anda maksudkan itu, Tuan Duke? Apakah anda bisa memberitahukannya pada kami?"

Lady Antagonist [✔]Where stories live. Discover now