57. Air Mata Dewa

19.1K 3K 69
                                    

"Nona, kami telah selesai merias anda. Tolong beritahu kami jika anda ingin merubah sesuatu."

Chryssa membuka matanya saat mendengar ucapan seorang pelayan. Melihat ke cermin, Chryssa mengangguk-angguk puas saat melihat pantulan wajahnya.

"Ini pertama kalinya anda pergi ke pesta teh yang diadakan oleh Nona Bangsawan lain, jadi kami melakukan yang terbaik agar anda menjadi yang tercantik di sana!"

Chryssa sedikit tertawa saat mendengar ucapan dari salah satu pelayan yang meriasnya. Mereka benar-benar merias Chryssa dengan sangat baik seolah dia akan menghadiri pesta istana saja.

Gaun violet yang dihiasi dengan renda dan mutiara, anting permata safir yang berkilau, serta rambut yang ditata sedemikian rupa dan dihiasi mutiara-mutiara kecil serta riasan tipis pada wajahnya.

Sejak dulu Chryssa tahu kalau wajahnya itu cantik, tapi tiap melihat penampilannya yang terasa semakin hari semakin cantik, Chryssa rasanya semakin jatuh cinta pada dirinya sendiri.

'Memang di dunia ini, akulah yang cocok jadi pemeran utamanya. Lihatlah, kecantikanku ini benar-benar tiada tandingannya!'

Chryssa memuji dirinya sendiri dalam hati. Dia lalu melihat para pelayannya dan mengacungkan jempol, "kalian melakukan tugas kalian dengan sangat baik. Sepertinya, harus ada penambahan pada gaji kalian."

Para pelayan awalnya cukup bingung saat Chryssa mengacungkan jempol pada mereka, tapi saat Chryssa membahas soal kenaikan gaji, semua langsung semringah. Mereka membungkuk dalam, "sebuah kehormatan bisa melayani anda, Nona!"

Pintu kamar Chryssa lalu diketuk diikuti sebuah suara yang terdengar. "Nona, ini saya Wenny."

Chryssa melihat seorang pelayan yang ada di dekatnya. Dia memberi perintah, "tolong bukakan pintunya dan biarkan Wenny masuk."

"Baik, Nona."

Pelayan itu segera melakukan seperti yang Chryssa suruh. Beberapa saat kemudian, Wenny masuk sambil membawa sebuah kotak perhiasan di tangannya.

Chryssa melihat Wenny, "ada apa?"

"Sebelum pergi ke istana, Tuan Duke menyuruh saya memberikan ini pada anda." Wenny berucap sambil memberikan kotak perhiasan di tangannya ke pelayan yang melayani Chryssa sekarang. Dia lalu melanjutkan, "Tuan juga meminta maaf karena tidak menemui anda dulu dan langsung pergi ke istana."

Chryssa mengangguk mengerti. Pagi tadi Athanasios memang tiba-tiba mendapat panggilan dari Kelt, jadi dia pasti terburu-buru. Walau sangat membenci Kelt, tapi sekarang status Athanasios masih di bawah Kelt. Athanasios harus segera datang saat dipanggil.

"Aku mengerti."

"Saya juga ingin memberi tahu kalau saya sudah memerintahkan menyiapkan kereta kuda untuk anda pakai, Nona. Anda tinggal berangkat saja."

"Hm. Aku akan segera pergi setelah Odelia datang."

"Kalau begitu, saya akan pergi dan memeriksa semuanya sekali lagi." Wenny membungkuk hormat pada Chryssa. "Saya permisi dulu, Nona."

"Ya."

Wenny langsung keluar setelah Chryssa memberi izin. Pelayan yang menerima kotak perhiasan yang diberikan oleh Wenny langsung membuka kotak itu dan terkesiap saat melihat apa yang ada di dalamnya.

"Bukankah ini kalung air mata dewa yang sangat terkenal itu?!" Pelayan itu tampak heboh. Para pelayan lain yang mendengar ucapan pelayan itu langsung melihat ke arah kotak perhiasan dan menutup mulut mereka agar tidak menjerit setelah melihat bentuk kalung itu.

Lady Antagonist [✔]Where stories live. Discover now