50. Pertemuan Antara Tokoh Penting Novel (c)

23.6K 3.6K 223
                                    

Chryssa tidak merencanakan untuk saling memanggil nama depan dengan Athanasios. Karena sudah jadi kebiasaan, dia tidak sengaja melakukannya.

Tapi, bukankah itu merupakan hal yang cukup baik?

Dengan begitu, mereka mungkin akan lebih bisa meyakinkan Kelt yang gampang curiga.

"Sepertinya Anda memang sudah sangat mencintai Tuan Duke sejak dulu, ya, Nona?"

Klaus ikut maju dan membuka suaranya. Grizelle, ayahnya, dan Kelt melihat dengan bingung. Sedangkan Athanasios menatap Klaus dengan tatapan datar.

Pandangan Klaus tertuju pada Chryssa. Dia membungkuk memberi salam sejenak lalu kembali memfokuskan atensi pada Chryssa seolah tidak menyadari hawa tak mengenakkan yang dikeluarkan pria di samping Chryssa.

Klaus tersenyum, "anda tidak lupa pada saya, kan, Nona?"

"Tentu saja saya tidak lupa." Chryssa membalas senyuman Klaus dengan ramah. "Senang bertemu dengan anda lagi, Tuan Marquess. Keadaan anda sepertinya terlihat lebih baik dari saat terakhir kita bertemu."

"Anda juga..." Klaus sedikit melirik pada Athanasios dengan ujung matanya kemudian memasang senyum manis pada Chryssa. "Anda terlihat lebih cantik dari sebelumnya."

"Ter--"

"Terima kasih atas pujian anda terhadap tunangan saya, Marquess." Athanasios menyela ucapan Chryssa dan membalas perkataan Klaus. Dia tersenyum dan merangkul pundak Chryssa dengan sebelah tangan. "Tunangan saya ini memang sangat cantik dan manis sampai membuat saya khawatir akan ada banyak serangga yang menempelinya."

Chryssa... benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi, atau berbuat apa. Sungguh, perkataan Athanasios saat ini membuatnya merinding setengah mampus.

Athanasios yang sering berbicara sarkas dan mengatainya tiba-tiba memujinya di depan orang-orang dengan kalimat pujian yang menggelikan benar-benar membuat Chryssa merasa ingin melarikan diri saja.

"Aku tidak tahu kalau Marquess Lysander dan Nona Illarion saling mengenal." Count Bennet tiba-tiba menambahi. Dia tersenyum seperti biasa dan memasang wajah yang ramah di depan Athanasios.

Sebagai putra dari raja sebelumnya, dan orang yang berhak mewarisi takhta, Athanasios menjadi target keduanya untuk dijadikan pasangan putrinya, Grizelle.

"Sebenarnya, kami nyaris bertunangan dulu." Klaus menjawab dengan sangat ringan sampai membuat Athanasios jadi jengkel dan geram.

Setelah Rvello, Athanasios kini dihadapkan dengan satu serangga lagi. Bagaimana mungkin dia tidak merasa kesal?

"Benarkah?" Kelt ikut tertarik. "Aku tidak pernah mendengar tentang ini sebelumnya."

"Pembicaraan mengenai pertunangan kami dibatalkan karena Nona Illarion menolak saya." Klaus terkekeh pelan saat melihat Chryssa. "Ternyata itu gara-gara anda sudah mencintai Tuan Duke, ya?"

"Anda membuat saya terlihat seperti orang yang tidak berperasaan saja, Tuan." Chryssa menghela napas. "Padahal anda sendiri juga tidak menginginkan pertunangannya terjadi."

"Ternyata ada orang bodoh yang menolak bertunangan denganmu?" Athanasios berseru kaget pada Chryssa.

Chryssa langsung menyikutnya agak keras karena menurutnya ucapan Athanasios barusan agak kurang ajar dan memalukan.

"Yah, sepertinya Nona Illarion memang ditakdirkan untuk Tuan Duke." Klaus mengedikkan bahu.

Athanasios langsung mengangguk. "Itu benar."

"Aku benar-benar bersyukur telah mengadakan perjamuan malam ini." Kelt berucap cukup misterius.

Dari sorot matanya membuat Chryssa merasa bahwa pria itu akan merencanakan sesuatu yang gila.

Lady Antagonist [✔]Where stories live. Discover now