32. Kebenaran (b)

30.8K 4.9K 129
                                    

"Jadi, bisa anda jelaskan semuanya dengan rinci, Duke Phaelathon?"

Duke Illarion kembali membuka mulutnya saat seluruh anggota keluarganya keluar.

Athanasios tetap mempertahankan senyumannya. Dia sudah menunggu hari ini tiba, hari dimana dia akan membeberkan semua kebusukan pamannya dan mulai melangkah semakin dekat mendapati takhta yang memang seharusnya dia miliki sejak lama.

"Seperti yang saya katakan tadi, Kelt Phaelathon sudah menjual informasi Kerajaan kepada raja Kerajaan Vant di Selatan benua ini. Ah, dan dia juga menjual lebih dari lima ratus rakyat miskin yang ada di Kerajaan Nhorrel ini sebagai budak untuk mendapatkan uang yang dia gunakan untuk menyuap para Bangsawan agar tunduk padanya."

Mata Duke Illarion membola. "B-bagaimana bisa..."

Duke Illarion seperti kehabisan kata-kata. Dia tidak tahu harus mengatakan apa? Semua yang Athanasios katakan terlalu mengguncangnya.

Bagaimana bisa dia tidak sadar tentang sesuatu sebesar ini? Kerajaan ini... terancam akan hancur. Jika semua yang dikatakan Athanasios itu benar, maka Kerajaan Nhorrel yang sudah dia dedikasikan seluruh hidupnya ini bisa dihancurkan kapan saja. Dan itu dilakukan oleh rajanya sendiri?

"Saya sudah bilang sebelumnya." Athanasios memerhatikan gerak-gerik Duke. Sorot matanya tidak dapat diartikan. "Saya sudah lama mengamati gerak-gerik Paman saya itu. Bahkan sejak pertama kali saya menyadari kalau kematian kedua orang tua saya bukanlah kecelakaan, tapi dilakukan atas perintahnya."

"Semua itu benar-benar perbuatan raja?"

"Apa anda masih tidak memercayai saya?"

"Tidak." Duke Illarion menggeleng. Dia menatap Athanasios serius. "Anda tidak mungkin berbohong mengenai hal ini."

"Tentu saja. Saya bukan tipe orang yang suka berbohong, apalagi di depan ayah dari tunangan saya. Bagaimanapun, anda akan menjadi ayah mertua saya segera setelah saya menikah dengan putri anda."

Athanasios tersenyum manis saat Duke Illarion sedikit menyipitkan mata menatap dirinya.

"Siapa saja yang tahu tentang hal ini?" Duke Illarion kembali bertanya.

"Hanya anda, keluarga anda dan beberapa bawahan saya." Athanasios menjawab dengan tenang. "Saya belum memberitahukannya pada Bangsawan lain karena mereka tidak akan memercayai saya."

"Kenapa anda berpikir seperti itu?"

"Anda sendiri tahu, reputasi saya tidak begitu baik beberapa tahun belakangan ini. Akan sulit untuk mereka memercayai perkataan saya." Athanasios tersenyum. "Lagi pula, saya tidak mau sembarangan bertindak. Banyak pengkhianat di antara para Bangsawan dan hanya beberapa yang bisa dipercaya."

"Ya, pendukung raja diantara para Bangsawan memang bertambah pesat karena raja banyak mengumpulkan orang-orang yang bisa dia gunakan. Banyak dari mereka yang diberi jabatan tinggi." Duke Illarion mengangguk setuju.

Dia terlihat berpikir. Memang sejak naik takhta, Kelt banyak mengumpulkan orang-orang yang dengan sukarela bersedia dia gunakan di sampingnya. Setiap tahun jumlah mereka terus bertambah sehingga posisi Kelt sekarang jadi semakin kuat sampai orang-orang tidak lagi membahas--selain karena larangan dari raja--tentang 'siapa yang sebenarnya lebih pantas atas takhta'.

Jika Athanasios ingin melakukan kudeta... itu hal yang agak beresiko mengingat betapa banyaknya pendukung Kelt di kerajaan Nhorrel ini, ditambah kemungkinan kerajaan tetangga juga sudah menjadi sekutu Kelt seperti kerajaan Vant. Jika salah melangkah, nyawa jadi taruhan.

"Jadi, Tuan Duke. Apa anda mau membantu saya melengserkan Paman dari takhta yang bahkan bukan miliknya?"

"Duke Phaelathon, apa saya bisa bertanya tentang beberapa hal pada anda?"

Lady Antagonist [✔]Where stories live. Discover now