EMPAT PULUH

364K 47.2K 15.5K
                                    

Yang Baca Cerita Ini Wajib Follow Instagram :

@areksa.drgntr
@queenilona_ladeika
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12

4000 vote + 5000 komen untuk next!

Komen tiap paragraf, ya! 😍

ABSEN DULU PAKAI WARNA KESUKAAN KALIAN!

****

Satu tahun yang lalu

Ilona melangkah riang menuju ke depan gerbang sekolahan. Gadis itu tersenyum lebar tatkala melihat seorang cowok berseragam beda dengannya yang yang tengah duduk di atas motor. Dengan cepat ia melangkah untuk menghampiri Renzo yang entah sejak kapan sudah berada di depan gerbang SMA Taruna Bakti.

"Hai, Ren!" sapa Ilona dengan riang.

Renzo sedikit terkejut dengan kehadiran Ilona yang tiba-tiba. Dua detik setelahnya cowok itu tersenyum manis. Tangannya terangkat untuk membenarkan letak pita berwarna biru muda yang berada di sisi kepala Ilona. Sebuah pita kecil yang dirinya berikan kemarin.

"Udah izin sama Areksa belum? Nanti dia nyariin," tanya Renzo pada gadis itu.

Ilona menggelengkan kepalanya kuat. "Nggak mau. Aku lagi marahan sama dia," balasnya kemudian mengerucutkan bibirnya sebal.

Renzo terkekeh melihatnya. Ia mengacak puncak kepala Ilona dengan gemas. "Biar aku yang izinin, mau?"

Lagi-lagi Ilona menggeleng. "Nggak mau!"

"Ya udah. Sini aku pakein helm-nya." Renzo mengangkat helm yang sengaja dirinya bawa untuk Ilona. Dengan cepat ia memasangkan helm itu di kepala Ilona.

"Kita jadi pergi, kan?" tanya Ilona setelah Renzo selesai memasangkan helm untuknya.

"Jadi. Aku mau bawa kamu ke suatu tempat," balas Renzo.

Ilona bersorak riang mendengarnya. Ia sudah tidak sabar untuk mengetahui ke mana Lorenzo akan membawanya pergi. Sahabat laki-lakinya itu selalu saja membuat dirinya merasa penasaran.

Ilona naik ke atas motor milik Renzo dengan cepat. Kedua tangannya ia lingkarkan di perut milik cowok itu. "Tumben nggak pakai jaket Diamond. Kenapa?"

"Lupa nggak bawa," balas Renzo dengan jujur. "El sama yang lain belum ada di parkiran. Mereka ke mana, Queen?"

"Dihukum sama guru BK karena bolos di jam pelajaran terakhir. Kalau Eksa lagi ikut pembinaan. Dia kan mau jadi anggota OSIS," balas Ilona.

Renzo mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Tangannya bergerak untuk menutup kaca helm miliknya. "Pegangan yang erat. Kita ngebut sekarang."

"YEAY!" pekik Ilona merasa senang. Keduanya pun mulai membelah jalanan yang lumayan padat kala itu.

                                 ****

Ilona tidak berhenti berdecak kagum saat melihat ke sekelilingnya kini. Renzo membawanya ke sebuah perbukitan yang letaknya lumayan jauh dari rumah. Pepohonan hijau yang rindang itu membuat matanya segar melihatnya. Gadis itu bertepuk tangan kecil.

"Kita mau ngapain ke sini?" tanya Ilona setelah turun dari atas motor.

"Kamu masih belum lihat danaunya. Ayo ikut aku." Renzo menarik tangan Ilona untuk dibawanya menuju danau yang sering dirinya kunjungi.

AREKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang