01

4.4K 291 21
                                    

Bahasa baku non baku yakk suka kan?

Enjoyyy guyss
.
.
.
.
.
.

Apa hal yang paling menyenangkan didunia ini? Jika aku ditanya seperti itu maka akan kujawab kedamaian.

Harta dan tahta. Dua kata yang pasti diiringi dengan dosa. Wow, munafik sekali para pemilik tahta jika merasa suci nan mulia.

Kedamaian memang hal paling indah, tapi menonton kesengsaraan orang lain jauh lebih mengasyikan.

Jika dipikir, ternyata hidupku lebih asyik dari pada indah. Papa dan bunda selalu mengajarkan ku apa artinya menjadi pemenang. Mengajarkan ku harus menjadi pemenang walaupun harus menjatuhkan orang lain. Hal seperti membuatku merasa aku lah pemilik tahta sebenarnya .

Berbicara tahta, jika biasanya pewaris tahta adalah anak tertua maka tidak dengan keluarga kami. Aku terlahir kembar, Jeno kembaranku lahir 5 menit lebih dulu dari ku membuatku menjadi adiknya, tetapi entah mengapa papa mengatakan bahwa aku adalah pewaris darinya.

Untungnya hal seperti itu tidak membuat aku maupun Jeno menjadi berjarak. Kembaranku itu ck , terlalu baik hatinya.

Tok
Tok

Seseorang mengetuk pintu kamarku. Ini pasti bibi Ahn.

"tuan Jaemin apakah anda didalam? Dibawah ada tamu, tuan Park dan nyonya Park. Mereka berdua memanggil anda untuk bertemu" ujar bibi Ahn.

Ah, paman Chanyeol dan bibi Baekhyun sudah datang. Aku punya rencana dengan mereka berdua.

"iya bibi Ahn, aku akan segera turun"

****

Jaemin dengan setelan rumahan turun kebawah untuk menemui paman dan bibinya.

"hai paman Chanyeol! Bibi Baekhyun" sapa Jaemin dengan ramah.

"Sini sayang bibi rindu padamu"

Jaemin mendekat kearah Baekhyun dan  memeluknya. Mereka berdua terlihat seperti ibu dan anak jika seperti ini.

"kenapa jarang berkunjung?" tanya Jaemin masih dalam pelukan Baekhyun.

Baekhyun melepas pelukan itu dan menjitak pelan kepala Jaemin. "seharusnya kamu yang main kerumah bibi Jaemin-ah! "

"aduh bibi Baekie, aku kan harus sekolah, bagaimana bisa mengunjungimu di Amsterdam sana"

"akhir pekan kamu bisa berkunjung sayang"

"tidak aku lelah"

Chanyeol yang memperhatikan mereka dari tadi hanya berdecak lelah. "sudah-sudah. Kita kesini ada yang mau dibahas sayang... Jadi Jaem dimana papamu dan Jeno?"

Jaemin yang memilih duduk diantara keduanya menjawab " Jeno paling maen sama yang lain, papa sama bunda lagi kerumah mama Taeyong"

"ngapain kerumah Taeyong?" tanya Chanyeol.

Jaemin hanya mengedikan bahunya.

"sebenarnya paman juga mau bicarakan ini dengan papamu tapi sepertinya bicara dengan mu dulu tidak apa-apa."

Jaemin mengeryitkan alisnya bingung.
"memangnya ada apa paman?"

Black on BlackWhere stories live. Discover now