#09

1.6K 190 8
                                    

Enjoy
.
.
.
.

Karna kesibukan baru nya yang menjadi pemimpin baru perusahaan, Jaemin jadi sering izin sekolah tentu saja dengan Mark.

Kedua orang itu kini sedang sibuk berkutat dengan beberapa tumpukan kertas yang harus mereka pelajari untuk menggerakan perusahaan ini.

"Mark, boleh kah kita menghentikan kontak dengan kolega kita?" tanya Jaemin.

Mark yang duduk di sebelahnya menoleh heran dengan pertanyaan Jaemin.

"boleh saja, tapi memangnya ada yang mau kau putus kontrak kerjanya?"

Jaemin mengangguk dan menyerahkan selembaran kertas kepada.

"coba kau perhatikan bagian ini..."

Mark menatap arah yang Jaemin tunjuk.

"disini terdapat kejanggalan pada dana rekrontuksi pembangun hotel. Perbandingannya berbeda jauh dengan fakta dan dana yang digunakan"

"aku tidak tau kalau paman Chanyeol orang yang kurang teliti, padahal korupsi ini begitu besar bukan?" ujar Jaemin.

Mark yang masih menatap kertas itu terdiam sambil berpikir. Ini bukan suatu ketidak sengajaan atau hasil Chanyeol yang kurang teliti, tetapi ini sengaja diperlihatkan kepadanya dan Jaemin. Karna Mark tau Chanyeol bukan orang yang tidak teliti. Ini semua sudah diatur.

"akh gencatan senjata"  lirih Mark tetapi masih dapat didengar Jaemin.

"apanya yang gencatan senjata?"

Mark agak panik tetapi memilih  berusaha tenang agar Jaemin tidak curiga.

"korupsi salah satu gencatan senjata untuk menghancurkan perusahaan lawan"

Damn, kenapa aku salah bicara.

"berarti kolega kita ada yang berniat menghancurkan perusahaan kita dong?" tanya Jaemin.

"m-mungkin. Lebih baik kita baca ulang, mungkin saja ini data nya salah. Kita tidak boleh langsung menuduh seperti itu" ujar Mark berusaha mengalihkan pembicaraan.

"oh. Oke"

Padat dan singkat. Mark pikir Jaemin akan berhenti memikirkan itu dan memilih percaya kepada cara kerja Mark.

Tetapi Mark salah. Jaemin tetap lah Jaemin. Ia pasti akan mencari tau semua kejanggalan ini dengan caranya sendiri.
.
.
.
.

Disisi lain disebuah Bar besar khusus kelas elite, sudah terdapat kumpulan anak remaja yang sepertinya sedang bolos sekolah.

Mereka adalah Hyunjin, Felix,Yangyang , Shotaro dan Haechan.

Mereka semua bolos dan pergi ke bar karna berniat menghibur Haechan yang akhir-akhir ini nampak murung dan tidak bersemangat.

"sudah lah Chan, Mark hyung tidak akan pergi dari mu.. Ia hanya memang sedang sibuk dengan pekerjaannya namanya juga CEO" U jar Felix sambil merangkul sahabatnya itu.

"sesibuk apapun dia, biasanya ia akan selalu memberiku kabar Lix, tapi ini dia mengabariku setelah aku bertanya lebih dulu.... Maksudnya apa? Di sudah bosan denganku?"

Shotara tertawa "Haechaniee... Setiap hubungan pasti ada masa bosan... Kamu sabar aja bentar lagi setelah kesibukan Mark hyung selesai ia pasti akan kembali seperti biasanya. Have fun bareng kita"

Ya, Haechan mungkin perlu mendengarkan apa kata Shotaro. Dia harus lebih pengertian kepada Mark dan berhenti berfikir negative tentang hubungan mereka.

Tiba-tiba sebuah gelas berisi Wine disodorkan kepada Haechan.

"udah minum dulu.. Galau nya dilanjut nanti" ujar Hyunjin.

"dasar laknat!" mulutnya memang memaki tetapi Haechan menerima gelas wine itu dan meneguknya sampai tandas.

Semua remaja itu menikmati musik dan minuman yang telah disediakan, mereka benar-benar lupa jika sekarang adalah jam sekolah dan mereka anak dibawah umur.

"eh coba kau lihat itu? Bukannya itu seungmin?" tanya yangyang sambil menunjuk seorang pegawai bar yang berdiri tak jauh dari mereka.

Mereka menoleh kearah dimana yang mereka tunjuk. Dan benar saja itu Seungmin teman satu sekolah mereka.

"aku tidak menyangka, ia keluar dari sekolah lalu bekerja sebagi pelayan bar" celetuk Felix.

"sekolah kita kan mahal. Mungkin dia tidak mampu" lanjut  Hyunjin.

"setauku dia memang dibayari oleh kekasihnya. Makadari itu ia bisa bersekolah ditempat kita. Mungkin sekarang ia sudah putus" ujar Haechan menambahkan.

Shotaro sedang menelisik kegiatan Seungmin yang sedang menjamu tamu itu.

"aku pernah melihat dirinya dengan seorang pria sedang mengobrol di sebuah resto mewah bersama tuan Jung Jaehyun" ujar Shotaro.

"APA?!"

"Mungkinkah ia simpanan tuan Jung? Atau salah satu jalang yang dijual?"

"bisa jadi"
.
.
.
.
.

Amsterdam, Belanda

Sepasang suami istri sedang menikmati makan malam mereka. Baekhyun baru saja membuat resep masakan baru dan ingin suaminya mencicipi pertama kali.

"cobalah... Aku membuat steak ini dengan tambahan caviar dari Lucas" ujar Baekhyun.

Chanyeol menerima potongan steak itu dengan senang hati. "Lucas berkunjung?"

"tidak lama, ia mengantarkan Caviar ini sebentar sambil ada tugas disini. penyamarannya bisa terungkap jika terlalu lama disini" 

Chanyeol menanggapinya dengan mengangguk.

Drrt
Drrt
Drrt

Handphone Chanyeol bergetar dan menampilkan sebuah nama yang paling ditunggunya.

"Hello mr.Suh"

"hai dude "

"jadi bagaimana?"

"yaa hasilnya memuaskan tinggal kita tunggu saja kabarnya besok pasti ini akan menggemparkan Korea selatan terutama Jung corp"

Chanyeol tertawa dan Baekhyun melemparkan pertanyaan melalui raut wajahnya.

"ok, aku akan menunggu itu... Terima kasih  atas kerja samanya bung"

"ah apa-apaan ini seorang god father berterima kasih padaku?"

"hah aku sedang mode sebagai kakak mu Johnny!"

"yayayaya terserah padamu"

"hm tapi sebelum itu aku ingin memperingatimu sesuatu"

"tentang apa?"

"awasi putra bungsumu John. Aku tidak ingin perang saudara terjadi diantara kita"

"Ah iya hyung baiklah"

Pip

Sambungan telpon dimatikan dan Baekhyun segera mencercar suaminya dengan berbagai macam pertanyaan.

"ada apa? Kenapa Johnny menelpon?"

"tunggu saja sayangku, besok kau sendiri tau apa yang akan terjadi"

*********


Breaking news

Menteri Perekonomian Hwang Minhyun terjerat kasus Korupsi dana pembangunan negara senilai 500M.


Tbc

Kepada readersnim tercinta.... Mohon maaf aku hiatus dulu karna lagi padetnya jadwal kuliah tingkat akhir.
Paling cepet mungkin akhir bulan mulai lagi atau gak kalo sempet disela-sela jadwal aku sempetin up..

Black on BlackWhere stories live. Discover now