35

1.5K 131 22
                                    

Enjoyy
.
.
.
.
.

Tegang dan Hening.

Baekhyun masih diam menatap satu persatu semua orang yang hadir disana dan tatapan matanya jatuh ke sang putra sulung.

"Jaemin..." panggil Baekhyun.

Jaemin diam enggan menjawab menunggu kalimat selanjutnya yang akan ibunya katakan.

"Jika ayah dan bunda memilih bercerai, kau mau ikut bunda atau ayah?" Tanya Baekhyun.

Semua yang disana sontak membelalakan matanya termasuk tuan Park, mereka tidak benar-benar ingin bercerai tapi mengapa Baekhyun kembali mengungkit ini?

"Apakah jika kalian bercerai kalian tidak akan mengusik ku lagi? Jika masih , maka aku memilih hidup sendiri" jawab Jaemin dengan tegas.

"Selagi kau masih berstatus anakku tentu saja aku akan selalu mengurusi hidupmu" balas sang ibu.

Jaemin mengangguk mengerti. "Kalau begitu bercerai lah, dan aku tidak akan membiarkan diriku diusik oleh kalian lagi!"

"Jika kami tidak bercerai? Kau akan patuh pada kami?"

Pertanyaan itu membuat Jaemin berfikir kembali sebelum ia menjawabnya.

"Bahkan jika kalian bercerai aku bukan hanya pergi membawa diriku sendiri melainkan membawa Jisung juga! Jadi tinggal kalian yang berfikir, memilih tidak bercerai dengan aku dan Jisung masih berada disekitar kalian atau sebaliknya kalian memilih bercerai maka aku akan memastikan kalian tidak akan bisa menemukan kami lagi!" Jelas Jaemin.

Like Mother like a son. Jaemin dan Baekhyun itu sama kerasnya bisa mereka semua akui itu.

Baekhyun diam termenung memikirkan kata-kata Jaemin. Baekhyun tau Jaemin bisa lebih nekat dari rencana yang baru saja ia katakan, Baekhyun bisa saja tenang jika Jaemin bisa menjamin keselamatan mereka sendiri, tetapi Jaemin tidak! Jaemin selalu menganggap remeh nyawanya sendiri dan Baekhyun tidak mau kehilangan kedua anaknya karna tindakan nekat yang bisa Jaemin lakukan.

"Aku menyerahkan Phoenix untuk Jaehyun kelola" ucapan Chanyeol yang tiba-tiba itu membuat semua orang terkejut termasuk tuan Jung sendiri.

Baekhyun menaikan sebelah alisnya.
"Kau yakin? Tiba-tiba begini?"tanya Baekhyun.

Phoenix kali ini bukan lah sesuatu yang sedang mereka pertahankan hanya saja luka bekas pengkhianat tidak bisa hilang begitu saja dari pikiran mereka. Tetapi Chanyeol tiba-tiba mengumumkan hal ini? Apakah tuan Park itu yakin?

Chanyeol mengangguk dengan wajah tegas.

"Aku berhenti dari permainan ini dan ayo hentikan semuanya Baekhyun-ah. Benar kata Jungwoo jangan sampai ada korban kesekian karna kutukan karma yang tak berujung"

Baekhyun mendengar itu berdecih meremehkan. Apa-apaan Park Chanyeol?! Dia siapa bisa menghentikan semua ini begitu saja?

"Aku tidak mau rugi dua kali. Jika Jung ini bisa mendapatkan Phoenix berarti aku bisa meminta nyawa semua Jung sebagai gantinya" ujar Baekhyun.

"BUNDA!!"

Cukup! Kesabaran Jaemin sudah habis. Ibu nya terlalu berkelit dan semakin menjadi-jadi.

Jaemin berdiri dan menatap nyalang sang ibu. Menunjuk ibunya dengan telunjuk runcing tepat mengarah kewajah yang lebih tua.

"Aku tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu dan aku adalah orang paling bodoh diantara kalian semua. Tetapi kau! Kau orang paling kejam yang pernah aku temui"

"Hei nak, hati-hati dengan telunjuk mu? Aku ini tetaplah ibumu"

"Bahkan seluruh sel kehidupanku menyesal sudah dilahirkan oleh iblis sepertimu!" Jaemin pergi berlari keluar meninggalkan ruangan itu.

Black on BlackWhere stories live. Discover now