31

1.3K 130 9
                                    

Hai...

Enjoy
.
.
.
.

Jakarta

Disinilah Jaemin berada sekarang. Tidak namanya bukan lagi Jaemin melainkan Jean.

Chanyeol mengubah nama Jaemin menjadi Jean sebelum keberangkatannya ke Indonesia.

Sedangkan Mark pun sama, mereka memutuskan mengubah nama Mark menjadi Marcell dan memindahkan kewarganegaraan mereka menjadi warga negara Belanda sehingga tidak mudah bagi orang lain menemukan Mark dan Jaemin dengan nama baru mereka, termasuk Baekhyun.

Ketika yang aku sebut Mereka , ia lah orang-orang yang membantu Chanyeol. Bukan Phoenix atau antek-antek kemafiaannya melainkan sahabat Jaemin sendiri. Renjun dan Yangyang beserta Shotaro , Jeno , Felix dan Haechan.

Out of the box.

Siapa yang akan mengira bahwa kelima bocah belum legal itu bisa menyeludupkan pasien kritis dan mengubah warga negara orang lain dan bermain dengan sangat rapih?

Jika Kalian tidak lupa disana ada Renjun dan Shotaro kan? Adik dari Xiaojun anggota lama Dragon yang sudah memiliki banyak akses negara-negara lain. Dan juga Haechan yang merupakan adik Hendrey serta Felix yang dengan bantuan sang ayah.

Bagaimana dengan Jeno? Si tampan ini yang menjadi bodyguard pagi sang kembaran dan memastikan Jaemin dan Mark baik-baik saja.

Mark sekarang dirawat pribadi disebuah penthouse milik keluarga Felix yang ada di Jakarta dan membeli peralatan kesehatan yang khusus dan sangat diperlukan Mark.

Uang bukan masalah bagi mereka.

"Jen? Kamu yakin kita aman disini?" Tanya Jaemin pada Jeno.

"Na, ini udah hari ketiga kita tinggal disini dan kamu masih nanyain hal yang sama?" Tanya Jeno heran.

Karna ya. Jaemin dari awal setuju dengan rencana mereka masih merasa tidak aman.

"Ibu ku bukan orang bodoh Jen. Ayahku cinta mati dengan ibuku sedangkan Lucas pernah berkhianat? Bagaimana bisa aku merasa aman sedangkan ketiga orang itu membuatku malah merasa semakin terancam!"

Jeno menepuk bahu Jaemin memaksa Jaemin untuk menatapnya.

"Aku tidak bilang kita akan terus seperti ini, tapi setidaknya sampai Mark hyung sadar dan kita bisa menyelesaikan ini bersamanya" Jelas Jeno.

Jaemin menghela nafas lelah dan mendudukan dirinya disofa dengan kasar.

"Jika sekali lagi aku dikhianati , rasanya aku ingin berhenti saja jadi manusia"

"Jadilah babi kalau begitu, jadi aku bisa memakanmu... Dan menyuruh mama membuat samgyeopsal dari daging babi Jaemin" balas Jeno

"Sialan!"

Jeno bukannya marah malah terkekeh kemudian ikut duduk disamping Jaemin dan merengkuh pundak teman kecilnya itu.

"Berfikir lah positif nah, kita fokus dulu dengan kesembuhan Mark hyung... Soal mereka akan berkhianat itu nomor dua... Aku akan selalu disini menemani mu" ujar Jeno dengan tatapan teduhnya.

Jaemin menatap balik Jeno dan tersenyum. "Aku tau kita tidak benar-benar saudara kandung. Tapi terimakasih sudah selalu ada disepanjang hidupku Jen... Dan menjadi saudara yang selalu melindungiku. Terimakasih banyak"

"Sama-sama Na... Kamu juga selalu jadi adik kecilku"

"Hahahahahaha cheesy eww"

"Sialan"

"Hahahahaha"
.
.
.
.
.

"Apa maksudmu dengan surat cerai ini Park Baekhyun?!" Tanya tuan Park murka.

Bagaimana tidak? Diruang kerjanya tiba-tiba sekertarisnya menyerahkan surat gugatan cerai dari sang istri.

"Kau bisa bacakan? Cerai. Aku ingin kita cerai Chanyeol!"

"Iya tapi kenapa? Aku salah apa?!"tanya Chanyeol tidak terima.

Baekhyun berdecih. "Kau bertanya salahmu apa? Kau memisahkan aku dengan putra ku Park! Aku ibu kandungnya!"

"Aku tidak memisahkan kalian Baekhyun. Jaemin memang pergi begitu saja!"

Mendengar itu Baekhyun tertawa keras.
"Hey tuan Park! Jika kau lupa aku ini bagian dari dirimu selama puluhan tahun... Jangan kau pikir aku tidak tau jalan pikirmu! Kau mengubah indentitas Mark dan Jaemin sampai aku tidak bisa melacak mereka berdua!"

"Iya! Aku melakukannya demi melindungi putraku dari kekejamanmu!"

Baekhyun melangkah mundur menampilkan wajah tidak percayanya kepada sang suami.

"Kau bilang aku kejam? Justru aku melindungi Jaemin , Chanyeol!"

"Dan memisahkan nya dengan cintanya? Jangan konyol Baek!"

Baekhyun muak. Ia hanya ingin Chanyeol menandatangani surat cerai itu agar ia dapat bertindak sendiri mencari Jaemin tanpa harus terikat dengan suaminya.

Tatapan mata tajam yang Baekhyun lontarkan perlahan melunak.
"Aku hanya ingin putraku. Ceraikan aku dan biarkan aku mencarinya" ujar Baekhyun pelan. Ia sudah putus asa.

Bukan karna ia tidak bisa mencari Jaemin lagi. Tetapi ia tau Chanyeol tidak akan membiarkannya mendapatkan Jaemin.

Melihat Baekhyun yang mulai melunak Chanyeol melangkah maju mendekati sang istri. Meraih pundaknya sebelum merengkuh Baekhyun dalam pelukannya.
"Tidak perlu melakukan perceraian. Cukup jangan pisahkan Jaemin dari Mark maka aku akan membiarkanmu bertemu dengan Jaemin" ujar Chanyeol tepat ditelinga Baekhyun.

"Tapi.... Mark akan menyakitinya lagi Chan.."

"Ssstt... Beri mereka satu kesempatan lagi right? "  Chanyeol meraih jemari lentik Baekhyun dan mengecup nya pelan.

"Jemari lentik ini terlalu cantik untuk bermain kotor"

.
.
.
.
.
.

"Ada yang mau cookies? Aku baru saja membuatnya"

Haechan datang dari arah dapur sambil membawa nampan berisi cookies coklat yang masih hangat.

Yangyang orang pertama yang menghampirinya dengan senyum cerah.

"Aigoo urii fullsun ku paling pengertian jika aku sedang kelaparan" ujar Yangyang.

Haechan hanya memutar bola matanya malas.

"Dimana yang lain?" Tanya Haechan saat tidak menemukan siapapun diruang tengah.

"Eoh kau tidak tau? Jeno , Renjun ,Shotaro dan Felix sedang keluar untuk bertemu dengan Lucas hyung"

"Lucas? Untuk apa?"

"Entah... Tapi yang pasti bukan tentang Jaemin"

TBC

HAIIIII

Apa kabar? Lama tidak up aku nya

Black on BlackWhere stories live. Discover now