27

1.4K 161 5
                                    

Double up karna banyak yang emosi 🙈

Okeyy aku up

Enjoy
.
.
.
.
.

Nit

Nit

Nit

Suara alat monitor jantung disebuah ruangan ICU.

Mark disana, terbaring tidak berdaya dengan detak jantung yang sangat lemah.

Setelah di operasi pengambilan peluru didada kirinya Mark langsung dinyatakan koma. Peluru itu memang tidak mengenai jantung Mark, tetapi berhasil melukai sedikit bagian  paru-parunya. Seharusnya keadaan Mark tidak separah ini, tetapi entah kenapa pasca operasi keadaannya menurun.

Jaemin tidak henti-hentinya menangis dan mengumpati semua orang yang berada disini dan membuat keadaan Mark menjadi seperti ini.

Orang yang pertama kali Jaemin kutuk kehidupannya yaitu Baekhyun. Ibunya. Seseorang yang melepaskan timah panas itu kepada Mark.

Flashback

Dorr

"MARKK!"

Dengan sekali hentak Jaemin berhasil lepas dari kungkungan Jeno dan segera menangkup Mark yang seketika tumbang setelah peluru itu berhasil menghunusnya.

"Markkk!!!" Jaemin sudah menangis histeris saat telapak tangannya yang untuk memangku Mark sudah bersimbah banyak darah.

"Mark... Hikss ku mohon hikss... Bertahan lahh"

"N-na... J-jangan menangis"

"Hikss bertahan untukku ya.."

Jaemin menatap tajam Baaekhyun yang masih memegang erat senjata api itu.

"KAU GILA!!!KENAPA KAU MENEMBAK KAK MARK HAH?! JIKA ADA YANG PANTAS INGIN KAU BUNUH ITU AKU! BUKAN KAK MARK!! AKU SEMAKIN MEMBENCI MU BYUN BAEKHYUN!"  Teriak Jaemin histeris.

Jaemin mengedarkan pandangannya kepada semua orang disana.

Gila

Tidak ada satu orang yang berniat membantunya dan Mark.

"Kalian ini semuanya iblis hah?! Hikss.... Mark ini sekarat!!!  Jeno!!!"

Jeno yang dari tadi juga sebenarnya lemas melihat sang kakak bersimbah darah menatap Jaemin dengan lemah.

"Jen... Hikss... Tolong kak mark.."

Jeno seketika ingat kata-kata sang ibu untuk menjaga Mark serta Jaemin, segera bergerak untuk membantu Mark. Belum sempat ia melangkah Chanyeol sudah menghalanginya.

"Biar bodyguardku yang membawa Mark kerumah sakit"

Dan dengan titah sang god father para bodyguard itu segera membawa Mark kemobil dan diikuti oleh Jaemin yang tidak ingin lepas dari Mark.

Flashback end

Sekarang Jaemin duduk diruang tunggu ICU dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang entah kemana. Jujur, ia merasa jantungnya seperti diremas. Sakit tetapi ia tak tau harus bagaimana. Rasa sesak semakin mendera saat ingatannya bersama Mark bagai diputar oleh kaset.

Jaemin memang membenci Mark. Tapi rasa cintanya jauh lebih besar. Sebenarnya sekarang Jaemin sangat ingin membunuh orang yang melukai Mark, tetapi untuk menggerakannya jarinya saja Jaemin tak mampu.

Black on BlackWhere stories live. Discover now