30

1.5K 149 10
                                    

Gk nyangka udah sampe tiga puluh sedangkan belum ada hilal bakal end😭
Bagaimana ini terlalu panjang....

Enjoy
.
.
.

Ada satu kalimat yang menggambarkan seorang Jaemin kali ini untuk Mark.

Bersamamu sakit tetapi berpisah denganmu lebih sakit.

Itu deskripsi Jaemin sekarang. Waktu itu Jaemin ingin sekali berpisah dengan Mark karna Mark bersama Haechan tetapi setelah mendengar cerita asli tentang perjuangan Mark untuknya perasaan itu sirna. Jaemin memang masih mencintai Mark. Dan berpisah adalah kata kramat yang tidak Jaemin dengar.

Tapi apa sekarang? Baekhyun. Ibu kandungnya sedang berdiri didepannya sekarang menyodorkan selembar perjanjian yang sama sekali tidak menguntungkan baginya.

"Sekarang pilihan ada ditanganmu, kamu ikut bunda pulang ke Belanda dan tinggalkan Mark disini hidup bahagia atau kamu tetap dengan pendirian mu bertahan disisi Mark dengan Mark harus membayar semua kekacauan yang ia dan Jaehyun perbuat. Kamu tau kan bagaimana jika Phoenix bertindak? Kami tidak bermain-main dengan ancaman" jelas Baekhyun.

Jaemin menatap sang ibu dengan tatapan kecewa luar biasa. Dulu Baekhyun dimatanya adalah bibi yang luarbiasa baik dan penyayang. Tapi apa sekarang? Ia tidak ada bedanya dengan iblis. Bagaimana dia bisa memberikan pilihan yang sulit untuk anaknya sendiri?

"Apa kau yakin kau seorang ibu?  Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku?! Kau bilang aku anakmu! "

Baekhyun tersenyum tipis.
"Kamu memang anak bunda, kamu pikir untuk apa aku melakukan ini jika bukan untuk melindungimu?"

Jaemin berdecih. Melindungi katanya? Bahkan iblis itu sendiri adalah dia?!

"Kau tidak sama sekali melindungiku! Jika itu maumu kenapa tidak sekalian bunuh saja aku?! " Bentak Jaemin.

"Jaga bicaramu Jaemin Park!"

Jaemin menengadah, menatap menantang kearah lawan bicaranya.

"Apa? Aku benar kan? Untuk apa juga aku hidup hah?! Sebagai bonekamu? Boneka kalian? Apa?! Bukannya kalian sudah ada Jisung sebagai mainan baru kalian? Lalu untuk apa keberadaanku sekarang?!!"

"Kamu gk ngerti Jaemin-ah"

Jaemin berbalik memunggungi Baekhyun dan berjalan pergi tapi sebelum itu Jaemin mengatakan sesuatu yang membuat Baekhyun terdiam ditempatnya.

"Jika bunda menilai aku tidak bisa apa-apa bunda salah. Jika kalian berusaha menjadi iblis tertinggi maka aku akan menjadi malaikat maut yang meluluh lantahkan orang-orang seperti kalian........

Bagaimana dirimu maka seperti itu pula aku Byun Baekhyun"

Setelahnya Jaemin pergi meninggalkan sang ibu yang terdiam ditaman rumah sakit dengan selembar perjanjian yang dia perbuat.

"Kau benar. Kau adalah hasil jiplakan diriku yang sangat sempurna..... Tapi bukan berarti aku tidak tau sampai dimana batas kekuatanmu"
.

.

.

.

Jaemin sampai lagi diruang tunggu didepan ruang Icu tempat Mark dirawat. Tapi ia mengeryit bingung saat ada sang ayah disana yang sudah berdiri disana bersama Lucas dengan Jisung digandengannya.

"Apa yang kalian berdua lakukan disini?"

Chanyeol berjalan keputra sulungnya.
"Kita harus segera memindahkan Mark dari sini" ujar Chanyeol.

Jaemin semakin bingung dibuatnya.
"Untuk apa? Keadaan Mark sangat kritis tidak bisa kita pindahkan begitu saja?" 

"Ayah ada tempat yang cocok untuk Mark dan kalian berdua pergi" ujar Chanyeol.

Black on BlackWhere stories live. Discover now