Epilog

1.8K 118 16
                                    

Haii langsung ku gas biar gk ada utang book🤭

Ini upload an terakhir bersama black on black. Kesalahan yang terdapat di book ini mohon di maafkan dan tidak untuk dibawa jalur real life. Syukron👍

Enjoy
.
.
.

"Menurut mama lebih baik aku masuk bisnis atau hukum?"

Remaja berusia 20 tahun itu bertanya kepada sang ibu yang sedang merapikan meja makan.

"Kalo mama ikut mau Jae kemana cocoknya. Mama gak akan maksa" ujar sang ibu dengan lembut.

"Termasuk kalo Jae milih kuliah di korea?"

Kegiatan yang dilakukan sang ibu pun terhenti. Menoleh kearah sang putra dengan alis sebelah terangkat heran.

"Kekorea? Kenapa harus kesana?"

Jae yang ditanya kemudian menunduk dalam tak berani menatap mata sang ibu, ia paham jika Korea adalah hal sensitif yang tidak mudah ia bahas didepan ibunya.

"Di korea kan ada papa ma~" jawab Jae.

Bisa ia dengar helaan nafas panjang dari ibunya sebelum sang ibu kembali kekegiatannya.

"Mama kira Jae milih ke Australia saja, disana ada om Sungchan yang bisa bantu Jae" ujar sang ibu masih dengan kegiatannya.

"Tapi om Ji di korea ma"

Oh oke, Jae sepertinya sudah banyak menjawab kali ini sampai sang ibu kembali mengehentikan kegiatannya.

"Jae sayang mama?" Tanya sang ibu.

Jae yang ditanya langsung mengangguk.
"Mama yang Jae punya, gk mungkin Jae gak sayang?"

"Kalo Jae sayang mama kenapa Jae mau ikut papa dan om Ji kekorea? Jae gk bisa stay disini sama mama? Jae mau ninggalin mama sendirian di belanda?"

Pertanyaan bertubi-tubi yang ibunya berikan tidak bisa sama sekali Jae jawab dan akhirnya sebuah pelukan menyapa sang ibu dari Jae sebagai jawaban darinya.

"Ma~ Jae itu sayang banget sama mama... Mama jangan khawatir, Jae akan selalu sama mama nana terus Jae janji"
.
.
.
.


"Mau sampai kapan kamu menghindar seperti ini?"

Kedua pria berjas rapih itu duduk santai di sebuah resto dengan segelas kopi ditangan masing-masing.

"Aku? Aku tidak sama sekali menghindar"

"Selama sepuluh tahun terakhir tidak pulang kerumah? Apa namanya kalo bukan menghindar?"

Yang lebih muda hanya mengedikan bahunya. Ia sudah biasa di beri pertanyaan seperti ini. Jeno bukan yang pertama menanyakan hal yang sama.

"Mark hyung akan pulang ke Belanda minggu ini, Kau tidak berniat ikut?" Tanya Jeno kepada lawan bicaranya.

Jisung hanya menghela nafas pelan, meletakan cangkir kopinya dan beralih menatap serius kakak sepupunya ini.

"Hyung, aku sama sekali tidak menghindari kak Na... Tapi untuk belanda? Aku tidak ingin kembali ke negara kelahiranku itu..."

Jeno mengangguk pelan, berusaha menerima alasan adiknya yang tersirat itu. Jeno tau Jisung belum bisa menerima kepergian orang tuanya disaat usianya masih belia tetapi kenapa harus tidak bisa menemui Jaemin? Satu-satunya keluarga kandung yang Jisung punya.

"Kematian itu sudah takdir tuhan Ji, kita semua akan kembali kepada tuhan nantinya... Berhenti berpikir tidak ada yang peduli padamu didunia ini"

"Hyung berbicara seolah dirimu itu pendeta"

Black on BlackWhere stories live. Discover now