25

1.3K 170 7
                                    

Enjoy

Last chap

"Tapi sayangnya seperti kataku tadi, aku tidak akan melepaskanmu lagi dan akan membawamu kembali bersamaku apapun caranya walau paman Chanyeol akan menghukum mati diriku"

Dan Jaemin rasa Mark benar-benar sudah gila.

.
.
.

Jaemin menggeleng keras mendengar pernyataan Mark.

Ia tidak mau. Ia takut. Bukan soal dirinya yang takut Mark mengulangi kesalahan yang sama, tapi ia lebih takut keselamatan Mark terancam jika tetap mempertahankan hubungan mereka.

Karna Jaemin ingat kata-kata Lucas kemarin soal ayahnya. Chanyeol tidak mungkin melepas mereka yang menyakiti Jaemin begitu saja.

"Ayo kita selesaikan ini Mark. Aku ingin kita akhiri semuanya saling melepas satu sama lain" ujar Jaemin lagi.

Dan tentu saja mendapat penolakan keras dari Mark.

"Apakah kau tidak mencintaiku lagi?" Tanya Mark.

Jaemin tersenyum miring. "Harusnya aku yang bertanya, apakah kau mencintaiku? Ku rasa tidak. Jadi ayolah untuk apa kita bertahan"

Mark menatap Jaemin tidak percaya, jadi Jaemin benar-benar tidak memikirkan ungkapan cintanya tempo hari saat mereka masih bersama?

Mark mendorong Jaemin masuk ke rumah itu diikuti Changbin yang kemudian mengunci pintu utama rumah itu.

Telapak tangan Jaemin digenggam. Mark meluluhkan tatapannya dan berubah menjadi sendu.

"Tidakkah kau percaya seberapa besar aku mencintaimu? Tidakkah kau sadari aku seperti ini juga karena mu? Apakah kau tidak mengerti?"

Rasanya Jaemin ingin tertawa keras mendengar ungkapan Mark. Apakah Mark lupa jika Jaemin menjadi orang paling bodoh dalam cerita ini? Semua orang mengkhianatinya!

"Setelah semua orang menyembunyikan banyak hal dariku, setelah banyak orang saling berkhianat didepan ku. Dan sekarang kau berkata melakukan semua ini untukku?  Bahkan aku saja tidak mampu percaya pada diriku sendiri!" Teriak Jaemin tepat didepan wajah Mark.

"Kau tidak paham JAEMIN!" Bentak Mark, emosinya kembali tersulut melihat Jaemin meneriakinya.

"APA YANG AKU TIDAK PAHAM! KAU! KALIAN SEMUA PENGKHIANAT SAMPAH!"

Mark sudah geram dan menarik tengkuk Jaemin kemudian mempertemukan bibir mereka dengan paksa.

' shit! Mark tidak sadar apa jika aku masih disini?' -changbin.

Jaemin berusaha menolak ciuman itu tetapi Mark yang kekuatannya lebih kuat tetap memaksa agar Jaemin membuka belah bibirnya.

Tidak tahan dengan ini semua, tangan Jaemin yg terbebas dengan cepat menampar Mark tepat diwajahnya. Menyadarkan Mark yang bagai orang kerasukan.

Mark melepas pangutannya dan kesadarannya kembali. Sadar jika perbuatannya semakin membuat Jaemin takut padanya dan sekarang bisa Mark lihat pelupuk mata Jaemin yang mulai terdapat genangan airmata.

"N-na... Maaf aku lepas kendali..."

Jaemin hanya tersenyum tipis.
"Keputusanku semakin bulat Mark. Kita akan berpisah secepat nya."

"Tidak! Aku tidak ingin perjuanganku sia-sia! Na... Kumohon maafkan aku"

Sebenarnya Jaemin tidak ingin memaafkan  Mark. Ia ingin membenci Mark tapi perasaan cintanya membuat ia tidak bisa melakukan itu.

Black on BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang