3

4.5K 497 8
                                    

"Alen, gimana nih? Gaunnya bagus gak?" tanya Eunbi begitu melihat Alen melewati dirinya yang lagi duduk di sofa ruang tv.

"Hm, bagus." jawab Alen dengan senyuman tipis, lalu mengangkat paper bag yang berisikan gaun pilihannya.

"Loh, Haruto mana, Len?" tanya Eunbi.

"Udah pulang, katanya udah malem. Gak enak mengganggu." jawab Alen berbohong.

Jelas aja setelah tuduhan Haruto yang sangat membuat Alen emosi itu keduanya menjadi diem - dieman. Bahkan tanpa sepatah kata pun baik Haruto atau Alen sebagai ucapan perpisahan.

"Aduh, menantu idaman. Sopan banget sih,"

Sopan apanya? Yang ada tukang fitnah itu orang.

"Yaudah, Alen ke kamar dulu ya."

"Oh ya, mamah lupa ngasih tau kamu." Eunbi nyegat sebelum Alen lanjutin jalannya ke tangga.

"Kenapa?"

"Besok kan weekend, kamu sama Haruto jalan - jalan, ya. Gak ada kegiatan lain kan, Len?"

Boleh gak sih Alen nolak. Rasanya dia gak mau buat nurutin perintah Eunbi.

"Len?!" panggil Eunbi karena Alen yang diem belum kasih jawaban.

Alen buang napas panjang. "Iya, Alen bisa."

Eunbi senyum lebar senang. "Bagus deh ya, besok Haruto bakalan jemput ke sini jam 10."

Di lain sisi Alen yang udah dikasih tau sama Eunbi mengenai dia yang bakalan jalan sama Haruto, sedangkan sang empu alias Haruto belum tau apa - apa.

Haruto udah sampai di dalam rumah nya yang luas, sampai kemudian matanya ngeliat Lisa yang lagi baru keluar dari kamarnya yang ada di lantai dasar.

"Ruto!" panggil Lisa buru - buru.

Lisa lupa belum kasih tau itu, jadi ngeliat Haruto sekarang Lisa gak mau membuang waktu.

"Kamu besok gak ada acara, kan?" tanya Lisa begitu udah berdiri di depan sang anak.

Haruto ngernyitin alis heran. "Enggak ada, memangnya kenapa, Mah?"

"Tepat banget, kamu besok dateng ke rumah Alen ya. Jemput dia, terus kalian jalan - jalan gih. Sekalian biar bisa makin deket satu sama lain."

Haruto membuka mulutnya tercengang. Dia harus jemput Alen dan juga, jalan bareng?

"Loh kok dadakan sih?"

"Nggak dadakan. Mamah aja yang lupa kasih tau kamu, ini udah dapet rencana dari kemarin - kemarin tau."

"Bisa kan, Ruto?" tanya Lisa lagi penuh harap.

Dengan sabar Haruto ngangguk tanda setuju sama permintaan Lisa.

***

"Eh lo seriusan besok gak bisa nemenin gue nonton?"

Alen mendengus sebal. Sahabatnya ini, Yuna, bengal banget emang udah dikasih tau juga. Berkali - kali Alen bilang kalau dirinya gak akan bisa nemenin atau sekadar hangout bareng.

"Sekali lagi lo tanya, gue timpuk lo ntar pas sekolah!" ancam Alen ketus.

Yuna terkikik pelan. "Oke, deh, iya. Btw emang lo kenapa gak bisa?"

"Ada acara." Sama Haruto. Maunya jujur gitu, tapi Alen belum bisa buat jelasin.

"Oh oke deh. Kapan - kapan aja kali yak."

Dijodohin | Haruto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang