26 ~ Tunangan

3.9K 436 55
                                    

Besoknya.....

"Kak, mari kita rias dulu."

"Mbak tolong dirias secantik mungkin ya." ucap Eunbi.

"Baik, Bu. Mari kak," kata mbak yang tugasnya ngerias wajah Alen hari ini.

Hari ini, hari pertunangannya.

Alen mengangguk singkat kemudian ngikutin langkah Vivi, selaku orang yang membantu Alen.  Kemudian keduanya memasuki kamar Alen.

Iya, Eunbi dan yang lain sepakat kalau Alen di rias di rumahnya terlebih dahulu. Kemudian setelah selesai, Alen beserta kedua orangtuanya langsung datang ke rumah Haruto di mana menjadi tempat berlangsungnya acara pertunangan ini.

"Kamu gak suka makeup yang tebal - tebal kan?" tanya Vivi.

Alen ngangguk dalam diemnya. Sekarang Alen duduk di atas kursi dan di depannya meja rias.

Agak lama berkutat dengan wajah Alen, dan mengatur rambut Alen. Puluhan menit kemudian Vivi tersenyum bangga karena berhasil membuat wajah Alen berbeda.

"Udah selesai, Kak. Coba buka dulu matanya."

Alen ngebuka matanya dan langsung terpampang wajahnya di cermin. Alen agak ragu kalau ini beneran mukanya, soalnya beda banget.

"Cantik banget, kakaknya." puji Vivi.

Alen tersenyum. "Makasih, mbak."

"Yaudah, sekarang kamu tinggal ganti baju aja kan? Mau mbak bantuin pake gaun nya?"

"Nggak usah, mbak. Alen bisa sendiri." jawab Alen dengan menolak halus.

"Oke sip, kalau gitu mbak mau ketemu Bu Eunbi dulu ya, tugas saya tinggal merias mamah kamu."

"Silahkan."

Selepas itu, dengan gerak cepat Alen mengambil gaun dengan panjang sebatas lutut itu yang tergantung di lemari baju berukuran lebar miliknya.

Untung aja Alen memilih gaun yang sederhana dan mudah buat dipakai. Tanpa harus kesulitan.

"Ini gue?" gumam Alen tatkala dirinya mengaca di depan kaca panjang yang ada di pojok kamarnya.

"Ck, sejak kapan gue jadi gak burik?" Alen terkekeh geli karena omongannya.

***

"Len, kamu deg - degan gak?" tanya Eunbi.

Ketiganya saat ini udah berada di kediaman Lisa dan Hanbin.

Pertunangan ini diadakan secara tertutup, dan hanya orang - orang terdekat aja yang diundang.

"Iya, Alen ngerasa takut." jawab Alen jujur.

June merangkul pundak Alen yang terbalut gaun putih. "Santai aja, Len. Pertunangan ini bakalan lancar jaya, kok." ucapnya dengan candaan kecil.

"Dasar papah kamu ini, becanda mulu." sahut Eunbi geleng - geleng kepala.

Sampai kemudian Lisa dan Hanbin yang menemui mereka dengan sumringah.

"Aduh aduhh, menantu cantik banget." Lisa mengusap pipi Alen pelan.

Alen senyum malu.

"Acaranya bentar lagi mulai, ayo langsung aja ke tempatnya." ajak Hanbin.

"Haruto mana?" tanya June.

Dijodohin | Haruto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang