8

3.6K 467 22
                                    

Tak terasa mereka ngobrol - ngobrol, jam pun udah menunjukkan pukul 11 siang. Alen dan Haruto yang lagi membolos pun dengan tanpa beban stay di tempatnya.

"Laper gak?" tanya Hyunsuk.

"Iya, bang. Laper, beli makan yuk." jawab Yedam.

Hyunsuk ngangguk. "Pesen aja? Ntar gue bayarin."

"YES! HEMAT DUIT. KAGAK NYESEL GUE IKUT KE SINI." jawab Junkyu heboh.

"Pake hape gue aja ya pesennya. Mau pada apa?" ucap Asahi.

"Chicken."

"Samain."

"Pizza."

"Gue juga mau pizza!"

"Burger!"

"Ramen."

"Boba."

"Seblak."

"Eitts siape tuh yang mau seblak?" tanya Hyunsuk heran.

Alen ngangkat tangan ragu. "Gue, hehe.."

"Len, lo suka seblak?!" tanya Jihoon antusias.

"Iya."

"SAMAAAA!!" Jihoon ngalihin matanya ke Asahi, "Bro! Gue ganti jadi seblak, pizza nya kagak jadi."

Asahi ngangguk pelan, berniat mengetik di layar hapenya buat mengganti pesanan. Tapi sedetik kemudian kegiatannya terhenti.

"EH NGGAK USAH CANCEL, DOUBLE AJA! PIZZA PLUS SEBLAK YE, ASAHOY TAMPANZ." ucap Jihoon ngegas.

Asahi natap datar Jihoon bentuk kekesalan.

"Udah nih yak? Minumannya pada samain aja boba." kata Asahi setelah.

"Yoi. Dahlah, kasian Bang Ucuk diporotin mulu sama kita."

"Hehehe....thanks ya, bang."

"Santai, gitu doang mah kecil." jawab Hyunsuk terus terkekeh malu.

"Cod aja cod bayarnya, lo ada gopay nya nggak?" tanya Hyunsuk ke Asahi.

"Ada."

"Jangan, cod aja udah."

"Hm." Asahi ngangguk.

Nunggu pesanan dateng, anak Treasure—yang ternyata nama perkumpulan ini—ngusulin buat main TOD.

"Kuy main TOD." ajak Yedam antusias.

"Nggak usah macem - macem lo, Dam." sahut Mashiho sebal.

"Tergantung, hehe.." Yedam ketawa halus.

Mmmm...adem banget ngeliat Yedam ketawa.

"Yok, mulai!"

"Nih pake botol cola aja." Yoshi nunjukin botol kosong yang di simpan di belakang kursi.

"Sip, gaskeun!"

"Gue yang muterin yak." kata Hyunsuk.

Anak Treasure udah pada duduk melingkar, termasuk Alen yang dipaksa ikutan.

Botol berputar beberapa saat sampai kemudian berhenti tepat mengarah ke Junkyu.

"Ah, gue duluan pula." Junkyu mencebik sebal.

"Truth or Dare, ayangiii?" tanya Jihoon menggoda.

"Truth."

"Oww, tidak menantang ternyata jiwa lo." ejek Jihoon yang ditanggapin dengusan oleh Junkyu.

Dijodohin | Haruto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang