Chapter 50 ~ Ski

150 7 0
                                    

“Kenapa tiba-tiba pertanyaanmu begitu?” Jav bertanya dengan heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Kenapa tiba-tiba pertanyaanmu begitu?” Jav bertanya dengan heran.

“Soalnya semalam sikap kalian hampir sama. Kalau kau menatapiku dengan Elliot seperti ingin menerkam, sedangkan Stephanie tiba-tiba mood-nya jelek dan langsung tidur saat aku ngobrol dengan Elliot. Aneh, bukan?” tukas Ayesha. Dia mulai lagi. Cosplay jadi detektif.

Jav tertawa rendah, “Singkatnya, Stephanie cemburu melihatmu akrab dengan Elliot?”

“Iya kan? Benar, kan?”

“Itulah alasanku melarangmu jangan terlalu mudah akrab dengan orang. Kita tidak pernah tahu apa ada orang di belakang kita yang merasa terusik atau tidak dengan kedekatan itu," jelas Jav. Ayesha manggut-manggut seakan meremehkan Jav.

“Oh ya? Sayangnya feeling-ku mengatakan kau melarangku karena cemburu. Nice reason, Jav.”

“Memang kau tahu apa soal cemburu? Katanya tidak tahu,” sindir Jav telak.

“Iya tadinya. Tapi setelah kau menggangguku lalu melihat temanku semalam, aku belajar banyak tentang cemburu,” balas Ayesha tak gentar. Kemudian dia menjulurkan lidahnya.

Jav tertawa singkat karena dia merasa tidak dapat mengelak. Sikapnya pada Ayesha memang terlalu kentara.

Tiba-tiba Ayesha menyandarkan kepalanya ke jendela, “Apa aku harus menanyakan nya saja?”

“Ayesha, sudahlah, itu bukan urusan kita,” seru Jav dengan tenang.

“Tentu saja urusan kita. Steph temanku, Elliot temanmu, bagaimana bisa itu bukan urusan kita?” kata Ayesha memprotes.

Kemudian Ayesha matanya menyipit, “Sepertinya memang benar. Akan ku cari tahu sendiri,” ucap Ayesha berbicara pada dirinya sendiri.

Sementara Jav yang jadi korban pelampiasan ocehan gadis itu hanya bisa menghela napas.

Ada-ada saja.

****

Kini, rombongan itu telah sampai. Sekarang mereka tengah memasang peralatan ski masing-masing di sebuah toko yang menyewakan perlengkapan ski dan alat pelindung tubuh. Namun, Jav, Elliot dan Axel, sedang ke kamar kecil.

“Sudah selesai,” ujar Julie, kemudian dia berdiri. Julie yang pertama selesai mengenakan atribut nya.

“Bagaimana penampilanku?” tambah Julie.

Serta-merta, Ayesha tertawa, “Kacamatamu terlalu besar dan tampak bodoh,”

Julie membuang wajah, “Ini bagus tahu! Memang begini modelnya,” protesnya, lalu Julie mulai bermain duluan.

Ayesha tercengang melihat kemampuan Julie, “Sejak kapan kau tahu cara mainnya?”

“Oh aku memang tahu. Cepat ke sini! The snow is amazing,” cetus Julie seraya mulai menggerakkan tongkat ski nya.

If I Know HimWhere stories live. Discover now