Chapter 59 ~ Similar

145 2 0
                                    

Jangan lupa vote-komen ya, guys❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote-komen ya, guys❣️

••••

Ayesha tidak menyangka jika sebuah headline news dapat mengubah suasana hati. Jika berekspektasi Ayesha akan mengamuk, memecahkan barang-barang tak bersalah atau langsung meninju Jav hingga berakhir di rumah sakit, it's totally wrong.

Jujur, melihat news itu mendatangkan rasa malas yang berujung cuek pada Ayesha. She's choose to ignore it for a while.

Jav menotis sikap Ayesha. Dengan tenang, tangan Jav perlahan bergerak hendak menggenggam tangan Ayesha. Ayesha dapat melihat hal itu dari sudut matanya.

Jujur, berita tersebut mengusik Ayesha. Tapi entahlah masih ada kemungkinan jika itu tidak benar atau kalaupun benar, bukan jadi urusannya, pikir Ayesha. Gadis itu biarkan Jav memegang tangannya.

"Are you okay?" Jav bertanya.

Baru saja satu tangan Ayesha ingin mengecek ponsel, ia sudah teralihkan.

"About what?" balas Ayesha.

"Kabar itu," ucap Jav. Ayesha terdiam memandang Jav beberapa saat.

Apa harus kau tanyakan dulu padaku? Bukan kalimat basa-basi semacam itu yang sekarang aku butuhkan. Kalau kau ingin tahu keadaanku, sekarang aku sedang mempertanyakan kau punya mantan sekelas Hillary tapi kenapa repot-repot menawarkan trial berpacaran segala denganku? Bibir Ayesha gatal rasanya ingin memberi sedikit semprotan untuk Jav.

Teringat akan trial, tiba-tiba seperti ada bisikan di benak Ayesha. Persetan dengan trial! Kau milikku.

Ayesha langsung mengerjapkan matanya agar sadar.

Ayesha memilih abai. Wajahnya lantas melengos dan lebih berminat ke ponsel.

"Hei, lihat aku." titah Jav. Ayesha sontak terkejut, membuatnya mau tak mau kembali menatap Jav.

"Aku tidak apa-apa, astaga, jangan cemaskan aku," balas Ayesha.

"Really? Tapi aku tidak biasa melihatmu tiba-tiba pendiam," kata Jav.

Begitukah? Yang keluar dari mulut Jav bahkan tidak sesuai ekspektasi. Padahal kedekatan mereka sudah terjalin lama, tapi kenapa Jav tidak mengatakan apapun selama ini?

Ah benar. Saat itu, Jav belum mengatakan apa-apa. Jav hanya seenak jidat mengklaim Ayesha adalah miliknya dan tidak menyatakan perasaan. Rasanya tidak etis jika berharap Jav mau terbuka pada Ayesha selama ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang