Chapter 18 ~ Like A Dumb

235 10 0
                                    

Happy Reading!❤️
------

Mobil milik Jav terjebak dalam perjalanan menemui wanita itu. Posisi mobilnya terhimpit oleh kendaraan lain akibat kemacetan panjang yang terjadi. Dirinya bingung, tidak biasanya lalu lintas kota Seattle pada malam hari akan seramai ini.

Jav melihat jam pada dashboard mobil. Sisa waktu yang dimiliki lelaki itu hanya tinggal 30 menit lagi untuk sampai di bandara tepat waktu.

"Ayo cepat, cepat, cepat!" gumam Jav sambil menggigiti ujung kukunya, sedangkan tangan yang lain memegang stir mobil. Dirinya frustasi melihat lalu lintas di depannya yang tak kunjung menunjukkan perubahan.

Selang beberapa lama kemudian, akhirnya lalu lintas yang ia lalui pun perlahan mulai menunjukkan perubahan. Kendaraan lain di depannya sudah mulai bergerak normal. Mengetahui hal itu, Jav kembali menancap gasnya.

Selama perjalanan, Jav sibuk memikirkan sikap apa yang akan ia tunjukkan pada wanita itu nantinya. Kalau saja bukan karena khawatir wanita itu akan mengusiknya, Jav sebenarnya sama sekali tidak berkeinginan menemui wanita itu seperti ini. Ia hanya berharap semoga saja wanita itu akan terlihat canggung ketika mereka bertemu. Yah, meskipun kemungkinannya bisa dibilang... minim?

Andaikan benar begitu, Jav akan merasa bersyukur sekali. Semoga Tuhan membantunya, semoga Tuhan menjauhkan dirinya agar tidak perlu berurusan dengannya, semoga Tuhan menjadikan ini pertemuan pertama juga terakhir kalinya setelah sekian lama, dan semoga Tuhan mencegah niat buruk wanita itu untuk mengusik dirinya. Walau dirinya sadar bahwa ia belum sepenuhnya yakin.

Oh sungguh Jav sangat membenci situasi ini, ia benci dirinya yang saat ini hanya mampu bersembunyi dibalik kata 'semoga'. Jav juga benci mengetahui dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa. Biasanya ia tidak akan tinggal diam, biasanya Jav akan langsung melakukan sesuatu ketika dirinya sudah tahu ada yang berani mengganggu hidupnya seperti ini.

Untuk sekarang, Jav diam karena berniat memantau tujuan wanita itu apa. Ia diam begini bukan karena dirinya lemah, melainkan ia memang harus melihat situasi terlebih dahulu ketika tiba di sana. Lagipula yang di hadapinya itu adalah seorang wanita, membuat ia menjadi lebih ekstra menahan diri.

Mobil sport Jav akhirnya memasuki lingkungan bandara. Jav memarkirkan mobilnya di basement. Ia sempat melihat lagi jam di dashboard sebelum dirinya turun. Ternyata terlambat 5 menit!

****

Ayesha telah tiba di rumah. Harvey menepikan mobilnya di depan gerbang. Sebelum turun, tak lupa Ayesha membawa box dessert yang sudah di belinya, setelah itu barulah ia turun dan masuk ke dalam. Harvey belum turun, ia masih harus memarkirkan mobilnya di garasi terlebih dahulu.

Ayesha melangkah memasuki rumah dengan buah tangan digenggamannya. Dirinya mengedarkan pandangannya ke dalam rumah dan mendapati adiknya sedang duduk bersama ibunya di ruang tengah. Terlihat ibunya sedang mengajari adiknya belajar.

Dari arah dalam, muncul seorang pelayannya--Nancy. Dia menyadari kedatangan Ayesha lebih dulu. Ia tersenyum ke arah Ayesha dan membungkuk seolah memberi hormat. Ayesha membalas senyumannya.

Setelah itu, Nancy berniat ingin memberitahu ibu dan adiknya soal kedatangannya. Namun niatnya itu dengan cepat ia urungkan. Karena belum sempat Nancy bersuara, dirinya sudah dicegah oleh Ayesha yang meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya.

Nancy tersenyum dan mengangguk perlahan, tanda mengerti.

Ayesha kembali menatap kedua orang itu. Dia berjalan mengendap-endap ke arahnya. Mereka belum menyadari keberadaan Ayesha. Hingga setelah jaraknya sudah dekat, Ayesha memulai aksi jahilnya. Dia berteriak, membuat keduanya tersentak.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang