Chapter 4 ~ Annoying

883 53 1
                                    

Happy Reading!❤️
------

JAV :

Sekian lama mendengarkan percakapan demi percakapan membosankan antara pria-pria yang sedang membicarakan perusahaan tersebut membuat kepala lelaki itu pening. Jav beranjak dari kursinya dan meninggalkan ruangan untuk mencari udara segar. Ayahnya sempat menegur, tapi Jav bersikeras tidak ingin berada di antara mereka lagi.

"Bosan sekali mendengar obrolan mereka." Jav menghela napas kasar dan bergegas menuju pintu keluar.

Setelah berada di luar.

"Enaknya ke mana ya," Jav berujar sembari menatap hamparan langit biru.

Jav mengambil ponsel di saku. Jav browsing untuk mencari tahu apakah ada hiburan menarik di sekitar kantor ayahnya. Setelah ia browsing, Jav memperoleh informasi dari hasil browsing nya. Ternyata ada sebuah kafe yang belum lama ini baru launching. Jarak kafe tersebut 100 meter dari kantor. Karena baru launching, kebetulan di sana sedang mengadakan promo.

"Okay, i got an idea!" seru Jav. Wajahnya seketika berubah sumringah.

Jav langsung masuk ke dalam mobil yang terparkir di lobby. Ia langsung memanuverkan mobilnya menuju kafe yang dimaksud. Karena jaraknya tidak terlalu jauh, maka Jav cepat tiba di sana. Jav mencari tempat parkir. Ia memarkirkan mobilnya dan turun.

Selepas turun, pandangan Jav tertunduk melihat-lihat daftar menu makanan yang sedang promo di ponselnya sambil berjalan. Jav melihat-lihat sekitar lima menit. Setelah selesai, kepalanya terangkat dan pandangannya berubah menjadi lurus ke depan. Entah ini takdir atau bukan, Jav mendapati seorang wanita yang tengah berdiri di depan pintu kafe itu sendirian.

Mood Jav seketika meroket melihat wanita itu.

****

"Hei beautiful, kita bertemu lagi."

Suara bariton laki-laki yang menatap ke arahnya membuat Ayesha terkesiap dan tersadar dari lamunan nya.
Belakangan ini Ayesha merasa seperti mimpi buruk setiap harinya karena terlalu sering bertemu Jav. Ya Tuhaann, apa takdirnya memang telah ditetapkan pada laki-laki itu?

Oh sungguh bertemu Jav seperti ini baginya bukanlah hal yang mudah. Pasalnya setiap bertemu Jav, itu akan membahayakan kesehatan. Karena jantungnya tidak dapat ia kontrol ke mode normal.
Tatapannya, seringai tampannya, seolah mampu melumpuhkan siapa saja yang melihatnya seperti ini.

Walau begitu, Ayesha tetap tidak menyukainya. Dia stalker gila yang menyebalkan!

"K-kau lagi! Se-sejak kapan kau di sini? Dari mana kau muncul?!" hardik Ayesha tergagap sembari memerhatikan sekitar dengan waspada.

Jav mengangkat kedua bahunya dan tersenyum misterius merespon Ayesha.

"Sejak wanita cantik di depanku berdiri sendirian seperti ini, maybe," goda Jav lagi-lagi.

"Oh benarkah annoying boy? Sekarang cepat kembalikan ponselku!" seru Ayesha seraya menadahkan telapak tangannya. Tapi Jav tidak langsung mengembalikannya.

"Setakut itukah kau jika berada di dekatku?" tanya Jav. Sudut bibirnya terlihat terangkat sedikit.

"Tidak. Kata siapa? Kau jangan asal menuduh!"

"Are you sure? Jika tidak, kenapa bicaramu putus-putus seperti itu? Gelagatmu ketika melihatku juga seperti melihat hantu." terka Jav menyelidik.

"Itu karena kau selalu muncul tiba-tiba di dekatku! Astaga, tutup mulutmu annoying boy! Kembalikan ponselku!"

Jav tersenyum miring lalu meraih tangan Ayesha dan menadahkan telapak tangannya. Jav mengembalikan ponsel itu padanya.

If I Know HimWhere stories live. Discover now