Chapter 32 ~ Strangers

166 9 4
                                    

Hai, apa kabar kalian?
Happy Reading!❤️
- Yosi M
(Instagram : Masyithohyosi)
------

Hi,

Hei, good morning, Jav!”

Jav mengangguk menerima sapaan itu.

Good morning, handsome,”

Good morning,”

Good morning,”

Sapaan demi sapaan, tertebar dimana-mana pagi hari ini. Suara mereka bak menghiasi harmoninya derap langkah kaki Jav yang menyusuri koridor. Hari ini, Jav dapat jadwal tambahan untuk mengganti absensi kelasnya yang kosong. Dari yang harusnya Jav hanya mengikuti satu kelas, kini ditambah menjadi dua kelas mata kuliah.

Jav tengah berjalan di koridor dengan tenangnya, sampai dia mendapat hadiah sapaan hangat dari penghuni kampus. Dan ya, tentunya hadiah itu mayoritas adalah pemberian spesial dari mahasiswi yang notabene nya koleksi fans sejati Jav. Oh bagaimana mereka tidak begitu? Jav hari ini datang ke kampus dengan look yang mendekati kata sempurna. Untuk top, Jav memadupadankan kemeja kotak-kotak dengan celana denim berwarna light blue. Tak sampai di situ, Jav juga mengenakan jaket parasut dan beanie hat sebagai sentuhan akhir dari outfit of the day kampusnya.

Pagi ini Jav begitu tampan. Selera fashion dari lelaki itu tidak perlu diragukan lagi. Style yang dipilihnya tidak main-main, bahkan look dari berbagai brand fashion terkemuka pernah melekat di tubuhnya.

Ini bukan pertama kalinya Jav berpenampilan seperti itu. Berkat penampilannya, tak jarang dia akan mendapat bermacam sambutan dari wanita-wanita yang menatapnya genit.

“Hei! K-kau... Sudah sarapan? Aku membawakanmu ini.” tiba-tiba ada seorang wanita mendekat padanya sambil menyerahkan makanan.

“Ambillah! Aku membuatnya sendiri,”

Langkah Jav sontak terhenti ketika di depannya telah ada sosok wanita nerd culun berkacamata tebal dengan rambutnya yang dikepang. Wanita itu berdiri seakan menghadang akses jalan Jav menuju kelasnya. Tanpa ada yang meminta, dia terang-terangan memberi Jav sekotak sandwich.

Jav tidak langsung menerima, pupil mata berwarna kebiruan miliknya terus menyorot seakan memeriksa makanan di tangan si wanita lebih dulu.

“Kau membuatnya untukku?”

“Oh ya! Benar! Aku membuatkannya khusus untukmu. Kau... Belum sarapan, kan?”

“Aku sudah sarapan,”

“Ah, kalau begitu, ambil saja. Kau bisa berbagi dengan temanmu atau memakannya kapanpun kau mau,” kata wanita itu. Kepalanya merunduk, tidak berani menatap Jav.

Jav memandangi wanita culun itu selama 10 detik, baru mengambilnya. Setelah diamati, tampangnya tidak mencurigakan.

“Bagaimana denganmu? Kau sudah sarapan?”

Wanita itu langsung mengangkat kepalanya ketika makanan pemberiannya diterima oleh Jav. Binar di matanya tampak jelas, hatinya begitu gembira tidak karuan kala Jav bicara padanya.

Wanita itu menaikkan posisi kacamatanya yang turun. “Apa? Aku... Aku... Tidak apa, untukmu saja.”

Alis Jav terpaut menyatu. “Belum?”

Wanita itu menggeleng.

“Kenapa kau membuatkanku makanan, sementara kau sendiri belum sarapan?”

Dia menunduk lagi.

“Mau membaginya denganku?” usul Jav.

Wanita itu tersentak mendengar tawaran Jav. Dia salah tingkah mengetahui ucapan Jav yang terdengar seperti mengkhawatirkannya.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang