part 24

970 72 5
                                    

.

.

.

"NEO NUGUYA??,"Seokjin meraih kerah jas putih G-Dragon.

Dengan cepat G-Dragon menepis tangan Seokjin dan mendorongnya menjauh, hingga punggung kekar Seokjin menabrak pintu.

"YAK! JANGAN LARI KAU!,"Seokjin baru saja akan beranjak tapi ia menahan langkahnya. Bergegas masuk ke dalam ruangan dan menekan tombol darurat beberapa kali.

BRUK!!

"Eo? Kau sudah selesai memeriksa  Jungkook?,"tuan Kim menahan tangan G-Dragon yang tak sengaja menabrak bahunya saat mereka berpapasan di persimpangan koridor rumah sakit.

"Joeseonghamnida..keadaan darurat."G-Dragon melepaskan tangan tuan Kim dengan cepat. Sementara tuan Kim menatapnya bingung.

"Apa sedarurat itu sampai cepat sekali memeriksa Jungkook. Bagus ponselku tertinggal."gumam tuan Kim melanjutkan perjalanannya menuju kamar Jungkook.

Tap Tap Tap

Tuan Kim menatap bingung melihat Kyuhyun berlari bersama dua orang perawat menuju kearah yang sama dengannya. Bukankah tadi dokter pengganti itu mengatakan Kyuhyun sedang menangani pasien gawat darurat?

"Ada apa Kyu?"

"Kenapa paman disini? Aku pikir paman yang memanggil kami."

"Mwo?"

Mereka bergegas berlari menuju ruangan dimana Jungkook berada dan seketika tuan Kim membola menatap Jungkook berbaring dengan Seokjin yang memeluknya.

"MWOHANEUNGGEOYA? Kau apakan anakku?,"emosi tuan Kim meningkat pesat.

"Paman, aku--"

"Paman, kita perlu menangani Jungkook lebih dulu. Kalian bantu aku memindahkan Jungkook ke ranjangnya."perintah Kyuhyun pada para perawat.

Seokjin menyingkir dari Jungkook dan membiarkan Kyuhyun dengan kedua perawat yang datang bersamanya mengangkat Jungkook ke ranjang. Kondisi Seokjin masih cukup lemah, wajahnya masih terlihat pucat dan berkeringat dingin tapi itu semua diabaikannya. Kyuhyun bergerak cepat memasang infus dan masker oksigen pada Jungkook, ia kembali memasang beberapa kabel yang menempel pada dada Jungkook.

Tuan Kim dan Seokjin hanya bisa terdiam menunggu dalam tegang. Tidak sabar ingin tahu perkembangan kondisi Jungkook, berharap tidak ada masalah yang serius meski kejadian tadi membuat mereka ragu. Mata Kyuhyun sangat fokus memeriksa kondisi Jungkook, sesekali ia berpaling menatap layar monitor pendeteksi detak jantung pasien spesialnya itu.

"Detak jantungnya melemah, siapkan ruang emergency!"

Mereka kembali terburu bergegas membawa Jungkook keluar ruangan. Tuan Kim dan Seokjin memberi jarak untuk memudahkan tim medis menangani Jungkook. Begitu Kyuhyun dan perawat keluar dari kamar, tuan Kim menahan bahu Seokjin hingga bersandar di dinding.

"Jika terjadi sesuatu pada anakku, kau yang bertanggungjawab untuk ini semua."tatap tuan Kim tajam.

Seokjin tidak punya waktu untuk menjawab setelah tuan Kim langsung meninggalkannya begitu saja. Tubuhnya merosot ke bawah, apa yang baru saja terjadi padanya membuat nya lemas, seperti seluruh tenaganya habis seketika. Tapi ia tidak boleh berhenti disini.

Seokjin merayap berpegang pada dinding rumah sakit, berusaha mengikuti kemana arah Jungkook di bawa. Tujuannya hanya satu yaitu ruang ICU. Ia harus tahu perkembangan kondisi Jungkook. Meski bukan ia pelakunya, ia merasa bersalah dengan membiarkan hal ini terjadi pada Jungkook. Ia mengeluarkan ponsel dari saku piyama rumah sakit yang menempel di tubuhnya.

Love Yourself || book 2Where stories live. Discover now