part 13

1.4K 136 20
                                    

.

.

.

"Jungkook."panggil mereka pelan, dengan ekspresi yang berbeda. Beberapa bingung, takjub, bahagia dan terkejut, semuanya bercampur jadi satu.

"Bangtan..,"gumam Jungkook pelan.

Tuan Kim memeluk Jungkook dari belakang dengan sebelah lengannya, menahan tubuh anaknya yang masih lemas. Ia tidak mengenali sosok mereka yang berdiri menatap anaknya. Ahh, ia tahu mereka tapi tidak mengenal mereka. Dia hanya ingat baik sosok Yoongi karena kejadian di lift. Sementara Kyuhyun hanya diam tertegun, berpikir harus merespon apa.

"Manusia iblis."gumam Jungkook lagi menatap tajam ke arah mereka. Tuan Kim menoleh pada Jungkook mendengar gumaman anaknya.

Jungkook menatap lurus, menatap satu persatu wajah yang tidak asing baginya. Jungkook berpikir apa yang di lihatnya dalam mimpi hanyalah mimpi semata, tapi mereka yang ada di mimpi itu semua kini berdiri di depannya termasuk paman yang tidak mau mengakuinya sebagai anak.

"Bagaimana bisa ini terjadi? Ka-kau benar Jungkook?,"tanya tuan Jeon bergerak mendekati Jungkook yang memilih merapat pada ayahnya.

"Jangan mendekatinya. Kau bisa menyakitinya."Yoongi berdiri di depan tuan Jeon menghalanginya melangkah lebih dekat.

"Kookie, kemari saeng. Hyung tahu itu kau, kau yang memberikan hyung soda ini kan?,"Taehyung mengulurkan kaleng soda yang masih di genggamnya.

Semua menatap Taehyung, dan mengalihkan perhatian mereka kembali ke jungkook, menunggu responnya. Jungkook sendiri hanya menatap kaleng soda pemberiannya. Ya, dia memang ke ruangan Taehyung tapi hanya sekedar untuk meminta maaf karena sikapnya yang menurutnya sedikit tidak sopan. Tapi dia tidak pernah mengira, dia yang menyebutnya adik ada hubungannya dengan mereka semua yang di lihatnya di mimpi dan juga ahjussi di lift itu.

"Kookie, hyung tahu hyung melakukan banyak kesalahan, hyung sudah terlalu banyak menyakitimu. Hyung minta maaf, hyung sangat menyesal melakukan semua itu padamu. Hyung ingin menjadi Kakak yang lebih baik lagi untukmu, kemarilah Kookie."Taehyung mengulurkan sebelah tangannya yang lain, berharap Jungkook meraih tangannya dan memeluknya.

"Kookie, itu sungguh kau kan? Kemarilah, ijinkan Hyung memelukmu, Hyung sangat merindukanmu, Kookie."ucap Jimin lengkap dengan mata berkaca-kacanya. Air mata itu siap tumpah kapan saja.

"Kookie, mianhae, kau tahu hyung tidak benar-benar membencimu. Maaf untuk semuanya, jinjja mianhae. Tolong maafkan hyung, kemari Kookie. Kita akan lebih banyak bermain bersama sekarang, ne?,"ucap Hoseok.

"Guki, adik kesayangan hyung. Hyung merindukanmu, Kookie. Kau juga merindukan kami, kan?,"tanya Namjoon.

"Kookie, hyung bahagia sekali kau masih hidup. Hyung tidak bisa memaafkan diri sendiri karena kau berkorban untuk Hyung. Hyung menjaga ginjalmu dengan baik. Sekarang ijinkan Hyung menjagamu lebih baik lagi, ne. Kemarilah."Yoongi melangkah maju tapi Jungkook melangkah mundur. Hal itu membuat Yoongi menghentikan langkahnya bingung.

"Kookie, adik kesayangan hyung. Maafkan hyung, maaf untuk semua yang Hyung lakukan padamu. Hyung sangat menyesali semua itu. Aku mohon berikan aku satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya. Hyung akan jadi Hyung yang baik untukmu. Hyung akan lebih menjagamu. Hyung minta maaf karena tidak menyadari kau adalah adik kecil kami, Guki, maknae kami. Kemarilah Kookie,"Seokjin menatap Jungkook dengan rasa bersalah yang sangat besar.

Love Yourself || book 2Where stories live. Discover now