part 7

1.7K 145 6
                                    

.

.

.

"nugu...seyo?"

"Kookie, kau benar Kookie. Kemarilah, kookie."Taehyung menjulurkan tangannya, tapi sosok di hadapannya tidak juga mendekat.

"Kau siapa? Darimana...hhh...kau tahu namaku?,"Jungkook menahan nyeri didadanya. Ia penasaran dengan sosok di hadapannya itu.

Taehyung berusaha mendudukkan tubuhnya yang terasa sangat lemas. Entah apa yang dokter suntikkan padanya, ia merasa seperti tidak bertenaga. Tapi itu tidak akan menghentikannya untuk menemui adiknya.

"Kookie, ini aku. Taehyung. Aku kakakmu. Kau masih marah padaku? Maafkan aku Kookie...kemarilah...Aku ingin sekali memelukmu."

Jungkook menatapnya serius, keningnya berkerut, antara menahan nyeri dan penasaran. Tangan kanannya masih sibuk memegang dada dan tangan kirinya memegang pintu, menahan tubuhnya untuk tidak jatuh. Ya, dia mulai kesulitan menahan tubuhnya.

"Maaf, tapi aku...hhh tidak mengenalmu."

"Jungkook. Kau Jungkook, kan? Kau Jungkook adikku. Aku tidak sedang bermimpi, kan? Jangan bangunkan aku jika ini mimpi."Taehyung mulai duduk, membiarkan kakinya sedikit menggantung di ranjang.

"Ya, aku..hhh Jungkook dan kau tidak bermimpi. Hajiman...eugh...aku tidak mengenalmu. Maaf."Jungkook mengerahkan tenaganya untuk membuka pintu. Ia harus segera keluar dari kamar orang aneh yang mengaku mengenalnya ini.

"Tunggu! Kookie! Kajima! Aku mohon!,"Taehyung berusaha berjalan tanpa perduli selang infus terlepas dari tangannya dan membuat tiangnya terjatuh.

TRAAKK!!

"Waegeurae?!,"Hoseok bangun tersentak mendengar suara tiang infus terjatuh. Ia spontan mendudukkan dirinya dan mencari Taehyung.

Sementara Jungkook bergerak perlahan di koridor, berusaha menopang tubuhnya dengan berpegangan pada dinding. Wajahnya terus mengernyit menahan nyeri. Dadanya terasa sangat sakit.

"Jungkook!,"tuan Kim bergegas menghampiri anaknya yang terus berjalan menunduk.

Jungkook menyerah, kali ini ia pasrah, misinya untuk kabur gagal total. Ia bahkan tidak sempat memikirkan itu lagi. Dadanya terlalu nyeri dan sesak, hanya untuk bernafas sekali tarikan saja ia harus berjuang mati-matian.

"Nak! Dadamu sakit lagi?,"tuan Kim memegang lengan Jungkook. Ia berhasil mendapatkan anaknya.

"Hhh Ap...pa..akhh!"

"Eoh! Jungkook!"

Jungkook terduduk di atas kedua lututnya, ia akan tersungkur jika tidak ada ayahnya yang memeganginya. Matanya mulai terpejam. Ia menyerah.

"Kookie! Hiks....hiks Kajima!,"Taehyung terjatuh, tubuhnya masih lemas tapi ia memaksa berjalan.

"Taehyung-ah! Kenapa kau beranjak? Astaga!,"Hoseok membantu Taehyung duduk dengan benar meski masih di lantai.

"Hiks hyung...kejar Kookie...hiks kumohon...hiks...jangan biarkan dia pergi..hiks,"Taehyung meremat baju Hoseok, memohon untuk Hoseok berlari lebih cepat mencari Jungkook.

Love Yourself || book 2Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt