part 20

1.1K 113 9
                                    

.

.

.

"Dul..set! Bang!"

"Tan! Annyeonghaseyo, Bangtanseonyeodan-imnida."

Sebuah sapaan hangat dari para member BTS memenuhi seluruh isi ruangan luas yang berisikan para wartawan dan penggemar dari segala penjuru. Ratusan kamera menyorot ke sudut yang sama, semua mengambil satu persatu gambar para member bahkan tuan Jeon yang baru menunjukkan dirinya ke depan media. Wajah mereka mirip, tentu karena tuan Jeon adalah ayah mereka, hanya ia terlihat lebih tinggi besar dan berwibawa, tubuhnya sedikit lebih besar dari Namjoon. Ia duduk tepat di samping Jungkook yang sedari tadi hanya tertegun bingung menatap ratusan orang dan kamera yang seolah ingin menerkamnya.

"Terima kasih kepada semua pihak yang sudah datang memenuhi undangan kami, terima kasih untuk media dan para penggemar kami. Kami disini untuk mengkonfirmasi pertanyaan dari teman-teman media semua selama ini. Kepada yang ingin bertanya, kami persilahkan."Namjoon menyelesaikan sambutan pembukanya.

"Saya ingin bertanya pada tuan Jeon, apakah benar Jungkook anak anda? Kenapa anda menyembunyikan identitas asli Jungkook? Apakah anda malu mengakui anak anda? Atau ada tujuan lain?,"tanya salah seorang wartawan media terbesar di Korea. Tuan jeon tersenyum tipis lalu bergerak meraih mic.

"Terima kasih untuk pertanyaannya, terima kasih untuk kalian yang sudah hadir. Aku tahu ini menjadi pertanyaan besar kalian selama ini. Ya, jungkook adalah anakku. Dia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Kalian pasti mengerti maksudku. Benar, mereka semua ini anak-anakku, anak kandungku."ucapan tuan Jeon sontak membuat riuh seluruh isi ruangan. Siapa yang tidak terkejut mengetahui ternyata selama ini member BTS adalah anak-anak kandung pemilik agensi?

"Jika demikian, ada pilih kasih di agensi anda, semacam nepotisme. Apakah anda dibalik kesuksesan mereka selama ini?,"sanggah sang wartawan.

"Perlu kalian ketahui bahwa aku juga baru mengetahui hal ini. Tiga bulan lalu, aku baru mengetahui bahwa mereka adalah anak-anakku yang aku cari selama ini. Aku tidak menyembunyikan identitas mereka dan tidak ada nepotisme disini. Mereka berjuang untuk impian mereka masing-masing. Juga tidak ada tujuan apapun, kalian dapat melihat dari vakumnya mereka tiga bulan ini. Jika aku mencari ketenaran mereka, bukankah seharusnya aku menyebarkannya sejak aku mengetahui kebenarannya?,"jelas tuan Jeon dengan senyum tipisnya.

Ia meletakkan mic diantara dirinya dan Jungkook yang tampak termenung sejak konferensi pers di mulai, matanya hanya terfokus pada satu titik tanpa berkedip sedikitpun. Para wartawan nampak mengangguk mengiyakan penjelasan tuan jeon baru saja.

"Saya ingin bertanya mengenai rumor meninggalnya Jungkook, apakah itu untuk mendongkrak popularitas BTS dan agensi? Kemana Jungkook selama ini? Kenapa pihak manajemen tidak memberi kejelasan pada media?,"seorang wartawan lain mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan beruntun lainnya.

Para member saling menatap lalu seperti melempar kepada siapa yang harus menjawab pertanyaan itu. Namjoon mengangkat mic dan menatap sang jurnalis dengan lesung pipinya.

"Terima kasih. Mengenai rumor itu, kami dan pihak agensi tidak mengetahui apapun bahwa Jungkook di rumorkan meninggal. Kami menduga itu ulah Sasaeng fans yang sengaja menjatuhkan BTS."Yoongi mengangkat mic kemudian.

"Pihak manajemen sengaja tidak mengatakan apapun karena vakumnya seorang member tidak terlepas dari kondisi fisik atau masalah lain yang belum bisa di ungkapkan sampai waktu tertentu. Kami pun sudah merencanakan akan membukanya sesegera mungkin, hanya saja kehebohan ini lebih dulu terjadi jadi disinilah kita sekarang. Untuk yang mengatakan Jungkook meninggal, kalian bisa melihat sendiri Jungkook disini. Jadi aku harap kalian bisa menutup mulut kalian."ucap Yoongi dengan swagnya, tersenyum dan meletakkan micnya. Entah keberanian darimana Yoongi dapat mengatakan hal itu.

Love Yourself || book 2Where stories live. Discover now