part 11

1.5K 130 11
                                    

.

.

.

Seokjin keluar dari kamar Taehyung, bermaksud membelikan Taehyung makanan selain makanan rumah sakit. Ia tidak mau Taehyung makan makanan rumah sakit yang tanpa rasa itu. Ia keluar dari kamar rawat Taehyung. Setelah pembicaraan hari ini dan kata-kata Taehyung tentang Jungkook. Batinnya masih meragukan Jungkook hidup seperti yang Yoongi dan Taehyung katakan.

Pintu tertutup di belakangnya, ia berjalan di koridor, menjauhi kamar Taehyung. Pikirannya di penuhi akan Jungkook. Langkah kakinya perlahan di koridor lantai lima, sampai ia terhenti menatap dari persimpangan koridor seorang dokter menggendong seseorang menuju ke seberang koridor.

"Dokter kyu? Eoh? Itu...,"Seokjin mengamati dari belakang kepala Hoodie kelinci warna kuning yang tersibak menunjukkan wajah yang tak asing baginya. Seokjin tertegun.

'Jadi benar? Jungkook masih hidup? Jungkook bahkan ada di sekitar kami? Jungkook di rumah sakit yang sama selama ini.. Lalu siapa yang meninggal jika itu benar Jungkook? Aku akan memastikannya sendiri.'batin Seokjin.

Seokjin mengambil langkah pasti mengikuti kemana dokter Kyuhyun membawa Jungkook. Matanya menangkap mereka menghilang di balik pintu kamar kedua dari ujung koridor di sebelah kanan. Seokjin semakin cepat melangkah, takut mereka hilang dan yang di lihatnya hanya halusinasi seperti Yoongi dan Taehyung. Seokjin tiba di persimpangan, ia terlalu fokus ke depan hingga tidak menyadari seseorang menarik lengannya.

"Seokjin-ah!,"Seokjin menatap sosok itu. Rasa penasarannya terganti dengan emosinya yang keluar tiba-tiba, ia menepis tangan itu.

"Mau apa kau kesini?,"tanya Seokjin dingin.

"Tolong nak, berikan Appa kesempatan satu kali untuk menemui Taehyung. Appa dengar Taehyung sudah bangun."ucap sosok pria itu yang adalah tuan Jeon.

"Tidak! Aku tidak akan memberimu kesempatan menyakiti kami lagi terutama Taehyung."ucap Seokjin ketus.

"Seokjin-ah, kali ini saja. Berikan Appa kesempatan satu kali lagi jadi Appa kalian. Appa tidak akan menyia-nyiakan kalian. Kau tahu ini semua tidak seperti yang kau pikirkan."ucap tuan Jeon memelas.

"Apa? Tidak seperti yang kupikirkan? Lalu kenapa kau meninggalkan kami? Kau lihat Taehyung sedang membutuhkan perhatianmu dan kau membiarkan kami--hemh... lupakanlah. Aku sibuk. Aku tidak ada waktu mengurusimu."Seokjin melangkah meninggalkan tuan Jeon, kembali melanjutkan misinya mencari Jungkook.

"Eommamu sakit. Dia ingin melihat kalian."ucapan tuan Jeon menghentikan langkah Seokjin.

"Apa itu caramu supaya kalian bertemu kami? Maaf, tidak akan mempan!"

"Appa tidak bohong. Appa akan membawa Taehyung dan yang lain dengan atau tanpa ijinmu."Tuan Jeon melangkah menuju koridor kamar Taehyung.

Seokjin membulatkan matanya menatap tingkah nekat ayahnya itu. Ia melihat tuan Jeon berjalan cepat meninggalkan Seokjin, hal itu memaksanya mengejar tuan Jeon. Seokjin tidak mau ayahnya itu membuat masalah, terlebih Taehyung baru saja bangun dari komanya. Seokjin melupakan niatnya untuk mencari Jungkook.

.

.

Jungkook berdiri disudut ruangan, menatap dirinya sendiri yang tengah berhadapan dengan beberapa orang yang menatapnya sinis dan benci. Ia tidak tahu kenapa ia ada di ruangan itu, ruangan yang hanya berisi meja dengan komputer dan sound system di salah satu sudut ruang. Ia melihat sekelilingnya, mencari tahu apa yang terjadi dengan sekitarnya.

Love Yourself || book 2Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin