part 5

5K 490 32
                                    

.

.

.

Seokjin sesekali berlari ditengah lengangnya rumah sakit. Mencoba mengejar waktu karena kabar yang diterimanya pagi tadi. Setelah membersihkan dirinya, dan bertanya dimana keberadaan Jimin dan yang lain, ia langsung meluncur menuju rumah sakit.

"Jimin! Hoseok! Bagaimana Taehyung?,"tanya Seokjin panik.

"Bagaimana apanya? Dia hilang! Kami sudah mencarinya di seluruh rumah sakit tapi tidak ada."ucap Jimin tanpa rasa hormat sama sekali. Anak itu memang berubah sejak kepergian Jungkook, ditambah ia melihat seokjin yang seolah tidak perduli pada Taehyung.

Jimin merasa semua tidak adil. Jika Seokjin merasa terpuruk karena kehilangan jungkook. Semua juga merasakannya. Semua juga merasa bersalah dan merasa kehilangan. Ia dan Hoseok bahkan mati-matian mencoba bertahan demi Taehyung dan keutuhan mereka meski mereka tidak lagi berdiri tegak di dunia entertainment. Ya, BTS dinyatakan bubar sejak kepergian Jungkook tanpa alasan yang jelas. Alasannya hanya karena mereka ingin fokus masing-masing.

Mereka dan pihak manajemen Big Hit masih merahasiakan tentang Jungkook. Sejak hari itu, sejak hari dimana Jungkook pergi, semuanya terpuruk. Hanya Namjoon dan Yoongi yang mampu berdiri tegak di depan media bersama Bang Si Hyuk untuk mengadakan konferensi pers. Sisanya terpuruk karena kehilangan jungkook.

Jimin dan Hoseok kini menjadi pelatih dance trainee di Big Hit. Namjoon dan Yoongi bertahan sebagai produser dan rapper meski hanya berdua. Sementara Seokjin memilih menyibukkan diri dengan restorannya. Mereka tidak melepaskan diri dari Big Hit untuk menutupi fakta tentang Jungkook. Mereka sudah sepakat untuk tetap disana sampai semua issue mereda atau paling tidak sampai Taehyung terbangun. Tapi bahkan sampai Taehyung sudah bangun, belum ada yang berani memberitahu Taehyung semua yang sudah terjadi.

"Yoongi Hyung tidak mengangkat ponselnya, Namjoon juga."ucap Hoseok.

"Ani. Maksudku, bagaimana Taehyung bisa hilang? Dia masih koma."bantah Seokjin. Jimin terkekeh mendengar ucapan seokjin.

"Kau bahkan tidak tahu Taehyung sudah sadar, kemana saja kau? HAH?!,"tatap Jimin bengis pada Seokjin.

"Yak! Park Jimin! Bisakah kau bicara lebih sopan pada kakakmu? Aku lebih tua darimu!,"Seokjin yang mencoba sabar pada akhirnya ikut naik darah karena sikap tidak sopan Jimin padanya.

"Geumanhae!! Tidak bisakah kalian tidak bertengkar? Yang kita harus pikirkan adalah dimana Taehyung sekarang. Bisakah kalian bersikap sedikit lebih dewasa?,"Hoseok angkat bicara melihat Jimin dan Seokjin mulai memanas. Seokjin menghela nafas menatap jimin.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu Taehyung sudah bangun." Jimin mengalihkan pandangannya mendengar permintaan maaf Seokjin.

Ceklek!

Semua pandangan mereka bersamaan terarah ke pintu. Yoongi datang bersama Namjoon yang menggendong Taehyung di punggungnya.

"Hyung!,"Hoseok membelalak.

"Taehyung!,"ucap Jimin panik.

"Namjoon! Ada apa dengan Taehyung?,"tanya Seokjin panik.

"Kalian tenanglah. Hoseok, panggil dokter sekarang."perintah Yoongi.

Hoseok keluar ruangan tanpa bicara, sementara Jimin bergerak membantu Namjoon membaringkan Taehyung di ranjang. Yoongi menahan Seokjin untuk membantu mereka.

"Apa yang terjadi dengan Taehyung?,"tanya Seokjin.

"Dia pingsan di dorm."jawab Yoongi.

"Mwo? Bagaimana bisa?,"kali ini Jimin yang bertanya.

Love Yourself || book 2Where stories live. Discover now