part 19

1.1K 108 10
                                    

.

.

.

Dibalik sebuah pintu yang tertutup sempurna dengan ketegangan di dalamnya dari seorang dokter dan perawat yang sedang bertarung menyelamatkan nyawa seseorang. Di sisi sebaliknya terdapat ketegangan lain dari seorang ayah yang mencoba memperjuangkan anaknya seorang diri di hadapan beberapa orang yang seolah ingin merebut anaknya darinya. Tuan Kim berdiri di depan pintu seolah menghalangi mereka untuk masuk. Di depannya berdiri tidak berjajar para member BTS beserta ayah mereka.

"Jadi ini cara kalian mengelabuhiku dan anakku? Jika aku tidak datang, kalian pasti sudah membawanya pergi!,"ucap tuan Kim to the point.

"Bukan seperti itu, paman. Aku mewakili teman-teman disini menemui Jungkook untuk bicara baik-baik dengannya dan bukan untuk membawanya pergi."jelas Namjoon.

"Lalu kenapa kau mengajakku keluar? Itu caramu supaya mereka bebas menemui Jungkook, kan?,"tuan Kim menatap tuan Jeon tajam.

"Jika itu caraku, kau keberatan? Aku tidak akan memaksa Jungkook keluar, aku juga tahu kondisinya, aku tidak akan menyakiti anakku--"

"Dia anakku."ucap tuan Kim penuh penekanan.

"Baiklah, tapi dia sudah seperti anakku sendiri. Dia mengingatkanku pada anakku, aku tidak akan melukainya, tenanglah."

"Aku tidak akan pernah tenang selama kalian terus mengganggu anakku."

"Keputusan untuk kami menemui Jungkook itu keputuanku, jangan salahkan Appa kami."ucap Seokjin.

"Keputusan siapapun itu, sama saja. Kalian seolah bekerja sama untuk mengambil Jungkook dariku. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Lihat apa yang kalian lakukan? Aku yakin kalian membuat anakku takut sampai seperti ini."tuan Kim tidak berhenti menatap mereka tajam satu persatu, dia sama sekali tidak mau menurunkan egonya.

"Kami...tidak bermaksud membuatnya takut. Tapi Jungkook mungkin takut dengan.. kakakku."ucap Taehyung perlahan.

"Heum, aku yang membuatnya takut, maafkan aku."Seokjin menepuk bahu Taehyung, dan membelanya.

"Aku tidak tahu apa yang kau lakukan pada anakku tapi aku tidak akan membiarkanmu mendekatinya lagi."ancam tuan Kim.

"Maaf paman, kami tidak akan menakutinya. Paman bisa percaya pada kami, dia tidak akan terluka bersama kami."tuan Kim terkekeh mendengar ucapan Yoongi.

"Tidak terluka katamu? Lalu morfin itu kau sebut apa? Mungkin bukan kalian yang melakukannya, tapi apapun yang berhubungan dengan kalian, bagiku itu sama saja kalian yang melakukannya."

"Maafkan kami untuk semua itu, paman. Kami akan bekerja sama untuk memastikan semua itu tidak terjadi lagi."ucap Hoseok penuh keyakinan, Taehyung melirik Seokjin sesaat. Bagaimana bisa memastikan jika yang memberi morfin itu adalah salah satu dari mereka? Tapi Taehyung memilih diam.

"Aku sudah kehilangan kepercayaan pada kalian, aku tidak bisa menyerahkan Jungkook begitu saja."

"Tapi paman... Jungkook...setuju hadir di konferensi pers nanti."cicit Jimin. Semua menatap Jimin, terutama tuan Kim dan tuan Jeon.

"Apa?"
"Benarkah?,"tanya tuan Kim dan tuan Jeon bersamaan.

"Ne. Jungkook setuju untuk hadir di konferensi pers nanti dengan catatan setelah itu kita tidak mengganggunya lagi."Jimin tertegun setelah menyelesaikan ucapannya.

Tuan Kim menghela nafas dan membuang pandangannya tidak percaya jungkook menerima tawaran itu, ia sama sekali tidak ingin anaknya berhubungan dengan siapapun dari manajemen itu. Berbanding terbalik dengan tuan Jeon yang menghela nafas pelan karena lega misinya berhasil, sebuah senyum tipis muncul di wajahnya menatap anak-anaknya bangga.

Love Yourself || book 2Where stories live. Discover now