5• GITA

43.8K 3.7K 52
                                    

Karena sahabatnya terus menerus meminta penjelasan tentang kejadian tadi, terpaksa cewek itu menceritakan semua kejadah yang saat ini menimpanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena sahabatnya terus menerus meminta penjelasan tentang kejadian tadi, terpaksa cewek itu menceritakan semua kejadah yang saat ini menimpanya.

Respon gadis itu terkejut tentu saja, mata Gita menatap Aluna dan perut rata milik cewek itu bergantian. Tangannya mengepal gadis itu selalu mengumpati nama Elang dengan berbagai jenis.

"Udah Git, i'm okay." Ujar Aluna tersenyum menenangkan

"Oke lo bilang? El kurang ajar emang, liat aja bakal gue habisin tuh anak." Emosi gadis itu meletup-letup

"Emang lo berani?" Tanya Aluna dengan polos, membuat Gita menyengir memperlihatkan sederetan gigi putihnya.

"Enggak sih, hehe,"

"Bego" Umpat Aluna.

Gita langsung menggenggam erat tangan cewek itu, "tapi kali ini gue serius Al, gue bakal samperin tuh cowok. Gak peduli kondisi gue kayak gimana nantinya, dia udah injek-injek harga diri lo dan gue gaterima!" Ungap Gita.

Aluna membalas menggenggam tangan Gita, menenangkan sahabatnya itu. Dia tau bagaimana kesal dan khawatir nya gadis itu.

Singkat cerita pertemuan nya dengan Gita saat masih duduk di bangku SMP, Gita adalah cewek nerd. Dulu gadis itu selalu di bully habis-habisan, Aluna yang tak tega langsung membela gadis itu. Bahkan ia sampai melaporkan kejadian tersebut ke bk.

Awalnya semuanya masih abu-abu Gita yang tak pandai bergaul pun mulai beradaptasi dengan sekitarnya, Aluna cewek itu yang selalu menuntun nya.

Membantu gadis itu dalam berpenampilan, semua Aluna yang menanggung mulai dari biaya dan lain-lain, karena Gita adalah orang yang kurang mampu. Ayah nya sudah meninggal sedari gadis itu kecil dan ibunya yang mengidap penyakit keras.

Saat kelas 9 SMP, gadis itu sangat terpukul melihat salah satunya sumber ia hidup pun meninggalkan nya. Ibunya pergi kepangkuan Tuhan, Gita tak punya siapa-siapa hidupnya sebatang kara.

Namun Aluna selalu mendukung gadis itu, beribu-ribu kata ia lontarkan kepada Gita bahwa dia disini ada dan selalu menemaninya. Berusaha membawa gadis itu ceria seperti semula.

Dan ya, usaha mereka berdua berhasil. Awalnya Aluna membelikan cewek itu beberapa skincare dan make up serta fashion terkini.

Mulai dari itu Gita terkenal dengan sebutan selebgram, sampai akhirnya gadis itu menginjakkan kakinya di SMA Gita mendapat tawaran untuk menjadi model remaja.

Semuanya bermula dari Aluna, dan Gita selalu menjaga cewek itu. Ia sudah menganggap Aluna sebagai saudaranya sendiri rasa sayang yang dimilikinya begitu besar terhadap cewek itu, dia tidak mau kehilangan orang yang berarti dalam hidup nya.

"Al" Panggil Gita, bibir cewek itu bergetar menahan tangisannya.

Dengan segera Aluna memeluk tubuh gadis itu erat, "gue nggak papa Gita, lo percaya sama gue okey?"

"Gue nggak mau lo kayak di sinetron berakhir bunuh diri." Sahut Gita, Aluna terkekeh dibuat nya.

***

Langkah kaki kecil cewek itu terus melangkah, sesekali menendang batu kecil dan kerikil. Sudah lebih dua jam Aluna menunggu kendaraan umum seperti angkot atau bus, namun selalu terisi penuh dan terpaksa cewek itu berjalan.

"Huft" Menghela nafas kasar Aluna berjongkok karena lelah, membuka ranselnya saat menemukan botol mineral dengan segera cewek itu menenggak nya hingga tandas.

Selama ada janin di perutnya Aluna sering kali merasakan lemas terus-menerus, perut mual dan wajahnya yang pucat membuat dirinya susah untuk bersekolah.

Beberapa menit cewek itu melamun ada seseorang yang memberhentikan motor besarnya tepat dihadapan cewek itu.

Mendongak, Aluna sedikit menyipitkan matanya untuk menghalau cahaya sinar matahari.

Pria itu turun dari motornya, membuka helm fullface nya membuat rambutnya menjadi berantakan, bukannya merapihkan pria itu malah menyugar rambutnya kebelakang membuat rambut hitam itu tambah berantakan, namun malah menambahkan kesan lebih tampan.

"Ngapain lo? Nge gembel disini? Tanya Elang dengan senyuman ejekan nya.

Aluna berdecak tak suka, cewek itu menatap Elamg dengan malas sudah pernah bilang bukan? Kalau Aluna muak untuk bertemu Elang lagi. Cewek itu terdiam tak merespon Elang yang terus melontarkan kata ejekan.

Perhatian nya teralihkan saat melihat satu tangan terulur didepannya, "Gue ga ada duit!" Terang Aluna.

Sontak Elang yang mendengar itu jadi geram, niatnya ingin menolong pupus sudah.

"Pulang." Kata Elang datar,

Aluna mendongak cewek itu mengerutkan dahinya, "pulang-pulang aja si!" Sahut Aluna nge gas.

"Maksud gue, lo pulang. Gue anter," Jelas Elang jengah menghadapi sifat bloon cewek di depan nya.

"Nggak!" Tolak Aluna.

Elang menatap tajam sang empu, sumpah cewek itu selalu saja memancing emosi nya.

"Gue udah berbaik hati nolongin lo, tapi lo nya nolak. Jangan salahin gue kalo di sana," Tunjuk Elang ke arah gang kecil yang biasanya sering dilewati laki-laki ataupun preman. "Mereka keluar dan lo gak akan selamat, apalagi ini udah sore." Tutur Elang santai.

Melihat Elang yang mulai memakai helmnya kembali membuat hati Aluna ketar-ketir, di tambah pria itu sudah menaiki dan menstater motornya.

Bimbang. Di satu sisi dia takut, tapi lebih takut lagi kalau ia ikut bersama Elang, karena bagaimanapun juga kejadian beberapa minggu lalu benar-benar trauma terbesar bagi cewek itu.

Menggigit bibir nya panik saat melihat Elang sudah melajukan motornya kencang, cewek itu segera berdiri dari jongkok nya. Berusaha berjalan lebih cepat karena hari sudah mulai gelap.

Puk

Tubuh Aluna menegang kala ada seseorang menepuk pundak nya, tubuh nya berputar seketika kaki cewek itu lemas.

Di hadapan nya ada beberapa pria bertubuh besar, dengan tato yang merambat di tubuh mereka.

"Hai cantik," Sapa salah satu pria mencolek dagu Aluna.

★★★

Tbc





Vote nya om, monggo

EL & AL  [Revisi]Where stories live. Discover now