31• Berjuang sendiri

18.2K 1.4K 30
                                    

"El" panggil Eza mendekat kearah pria itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"El" panggil Eza mendekat kearah pria itu.

Elang menghela nafasnya lega. Eza membantu Elang duduk, lelaki itu menyerahkan sebotol air mineral. "Minum"

Melihat Elang yang tampak kacau membuat Eza semakin takut, "lo gapapa kan?" tanya nya hati-hati

Elang menggeleng pelan. "I'm fine."

"Gue minta tolong sama lo, jangan pernah kasih tau siapapun tentang penyakit gue ini. Cukup lo yang tau." lanjutnya

"Al?"

"Jangan kasih tau dia, gue nggak mau dia khawatir."

"Tapi El, setidaknya lo butuh dukungan dari bini lo. Siapa tau dengan cara dia nyemangatin lo bisa lebih yakin-"

"Nggak!" potong Elang

"Biar gue yang berjuang sendiri. Gue yakin penyakit ini bisa sembuh dan hilang dari tubuh gue." ucap Elang meyakinkan.

Eza hanya bisa mendengus kasar melihat watak lelaki itu yang sangat keras kepala. Ia merogoh saku celananya mengeluarkan satu bungkus tisu. "Bersihin darah lo." ia menyodorkan tisu tersebut yang langsung diterima baik.

"Lo jangan pernah ngerasa sendiri, ada gue yang bakal dukung lo. Besok gue anterin lo konsul" Eza menepuk pundak Elang beberapa kali.

Setelah bersih El kembali berdiri, sekarang lelaki itu membasuh kembali wajahnya yang tampak pucat. "Gue ketemu dia lagi za" gumamnya

"Dia siapa?" tanya Eza tak paham. Elang menoleh.

"Sosok itu lagi."

"Dia sebenarnya siapa sih, tujuan nya tuh apa?"

"Gatau, tapi yang jelas sosok itu pengen gue ikut dia."

Sontak ucapan Elang membuat Eza melotot horor menatap lelaki itu. "Jangan pernah lo tanggepin El, cuekin aja."

"Itu yang gue mau. Tapi setiap dia ngomong dada sama kepala gue sakit banget."

"Jangan-jangan ini santet lagi." celetuk Eza menatap Elang serius.

"Ck, ngadi-ngadi lo. Jaman sekarang mana ada kayak begituan."

"Tap-"

"Sekarang balik ke kelas." sela nya. Elang berjalan lebih dulu meninggalkan Eza yang masih menatap sekeliling kamar mandi.

"Awas lo, jangan macem-macem" ucap Eza lantang.

BRUK

"Astaghfirullah, mama" pekik Eza saat tiba-tiba ember dalam kamar mandi pojok terlempar sendiri. Tubuh lelaki itu seketika merinding, Eza langsung ngacir keluar dari kamar mandi.

***

"Heh cewek gatel!"

Aluna terdorong kebelakang, saat seorang siswi dengan sengaja mendorong bahunya.

EL & AL  [Revisi]Where stories live. Discover now