34• Kehilangan segalanya

18K 1.6K 87
                                    

Pada akhirnya semuanya akan meninggalkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pada akhirnya semuanya akan meninggalkan
.
.
.

"

JELASIN SAMA GUE SEKARANG JUGA!" bentak pria itu terhadap gadis yang sekarang menundukkan pandangannya.

Gita tersentak kaget, ia memilin ujung kaos yang dikenakan Eza, "Gu-gue"

BRAK

Semuanya berjangkit kaget saat tiba-tiba Elang menendang kursi rumah sakit dengan kencang.

Melihat hal itu mampu membuat emosi Eza terpancing, ia berdiri menyentak kasar bahu Elang hingga pria itu terbentur pada dinding. "GUE TAU LO EMOSI! TAPI LIAT SIKON EL! DISINI BUKAN LO DOANG YANG KHAWATIR. GITA JUGA MASIH KAGET SAMA KEJADIAN BARUSAN!"

"KALAU LO MAU NYALAHIN GITA SALAHIN DIRI LO DULU!" Eza berteriak kesal. Lelaki itu mengatur nafasnya. "Biar gue yang tanya sama Gita tentang kejadian ini, lo banyakin berdoa supaya anak lo tenang disana." ucapnya seraya menepuk pelan pundak Elang.

***

"Lo cerita sama gue, pelan-pelan."

Gita mengangkat wajahnya, gadis itu menatap sendu kearah lelaki yang sekarang duduk disamping nya. "Tapi ini bukan salah gue." ucapnya dengan lirih.

Eza menghela nafas panjang, lelaki itu kini merubah posisi duduknya menyamping hingga ia bisa jelas melihat wajah gadis itu.

Tangannya bergerak untuk menyelipkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah gadis tersebut, "hey, lo liat gue." kalimat dengan nada lembut itu terlontar pada bibir Eza, ia sedikit mengangkat dagu Gita agar gadis itu mau menatap nya.

"Ini memang bukan salah lo, semuanya udah terjadi. Lo tinggal cerita kronologis permasalahan dari awal sampai akhir, okey?"

Gita mengangguk walaupun sedikit ragu, ia masih gemetaran atas kejadian beberapa jam lalu. Gadis itu mulai memejamkan matanya berusaha menjelaskan dengan baik.

Selama penjelasan Eza selalu menangkap gelagat gadis itu, ia menyimak cerita Gita dari awal sampai akhir. Tangannya terkepal erat pada samping pahanya saat ia mulai paham dengan semuanya.

Sial

Dean benar-benar brengsek.

"Makasih atas penjelasan lo." ujarnya berterima kasih, ia menarik pelan lengan gadis itu.

"Lo pulang, gue antar."

Gita menggeleng kuat. "Gue nemenin Al." tolak nya keras.

Eza hendak berbicara namun ponsel pada sakunya berdering nyaring, lelaki itu melepaskan tautan tangannya. Ia merogoh saku celananya mengeluarkan ponselnya dan mengangkat telpon tersebut.

"Halo ja, lo udah dapat kabar dari gue kan?" tanya nya.

"Bang, gue nggak bisa jenguk mereka."

EL & AL  [Revisi]Where stories live. Discover now