22• Perasaan yang sama

25.7K 2.4K 113
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*
*
*

"Aaaaa. Anjng sakit goblok!" teriak Elang saat Raja menuntun dirinya dengan kasar. "Lo punya dendam kesumat apa si sama gue." pria itu merintih kesakitan saat luka di perutnya terasa perih.

"Ini bukan soal dendam, tapi badan lo gede banget bang. Gue keberadaan tod." ucap Raja kesal. Lelaki itu menurunkan tangan milik Elang yang melingkar di bahunya, "serasa gay anj"

"E-eh lo mau ngapain!? Jangan dilepas bego perut gue masih sakit!" seru El saat melihat merasakan Raja yang akan melepaskan rangkulan.

"Ah." Raja menghela nafasnya lega saat beban di bahunya berkurang. Ia menatap abangnya yang sekarang sudah duduk lesehan di lantai sembari meringis dan memegangi perutnya. "Maaf bang. Tapi sumpah lo beban banget." celetuk Raja dengan watadosnya. 

"Sialan emang lo. Mulai sekarang gue nggak akan anggap lo sebagai adik!" ancam Elang menatap tajam Raja.

sedangkan yang ditatap sedikit meringis cowok itu merendahkan sedikit tubuhnya. "Gapapa nggak dianggap, yang penting saham masih terbagi rata."

"Astaghfirullah, RAJA KAMU APAIN ANAK MAMA!" teriakan melengking itu menggema diseluruh ruangan, Raja menjauhkan tubuhnya dari wajah Elang. Cowok itu berdiri seketika bulu kuduk nya merinding saat melihat tatapan tajam yang Raya berikan padanya.

"A-anu Raja nggak sengaja."

"Bohong ma, dia nggak mau bantuin El. Masa El dijatuhin dilantai gini." adu pria itu membuat Raja mendelik tak terima.

"Dasar kang ngadu." sindir lelaki itu namun tak ditanggapi oleh sang empu.

Raya berjalan mendekati, wanita itu menghela nafasnya. "Kamu juga salah! Disuruh di rumah sakit dulu nggak mau."

"Ya nggak mau lah, disana bosen. Engap lagi." 

Raya menggelengkan kepalanya heran. Ia menatap anak pertamanya, El itu keras Kepala beda dengan Raja yang penurut. tetapi kalau soal kepintaran El yang menjadi utama namun Raja sangat ahli di bidang matematika berbeda dengan El yang lebih dominan ke bahasa asing dan mapel lainnya. Namun untuk persamaan keduanya sangat menyukai musik dan olahraga entah itu dari basket, renang, futsal dan semua cabang olahraga. Maka dari itu Raya tak pernah pilih kasih karena ia tau tidak semua anak mempunyai perasaan yang sama. Wanita itu berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi mereka ia juga berusaha bersikap adil agar satu dari mereka tak merasa tersingkirkan.

"Raja kamu antar El sampai kamar. Mama mau masak dulu." perintah Raya yang langsung diangguki oleh Raja. 

Sesampainya di kamar Raja menghempaskan tubuh El pada sisi kasur. "Baek-baek lo disini. Gue keluar." ujar Raja. Lelaki itu keluar setelah mengusap rambut milik El.

***

Sepulang sekolah Aluna tak langsung ke rumah, ia mengantar Gita sampai bandara terlebih dahulu.

EL & AL  [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang