25• Fuckboy berujung Sadboy

19.8K 1.8K 7
                                    

Hening

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


Hening

Sepi

Sunyi

Itu yang mereka rasakan saat kedua manusia yang biasanya sangat heboh kini terdiam dengan raut muka yang terbilang sinis. Elang dan Rey sedari tadi terdiam tidak mengucapakan satu kata patah pun membuat mereka mengatupkan bibirnya rapat-rapat. 

Eza menyikut perut Vano membuat lelaki itu menoleh. "Mereka kenapa?" bisik Eza merasa aneh dengan keduanya.

"Lagi jadi sadboy, udah lo diem aja." balas Vano yang diangguki oleh Eza. Kini suasananya hening lagi bahkan notifikasi dari ponsel pun tak ada sama sekali, benar-benar terasa sunyi.

Damar sedari tadi duduk dengan perasaan gelisah nya. Lelaki itu ingin membeli gorengan mang jojo, tetapi untuk membuka suara ia tak berani takut kena semprot oleh kedua lelaki yang saat ini tengah mengalami PMS. 

Brum

Brum

Motor sport berwarna hitam yang didominasi dengan warna merah terhenti tepat pada pinggir warung. Seseorang membuka helm nya hingga rambut indahnya menjuntai bebas kebawah, Chilla turun dari motor dengan membuka jaket yang melekat pada tubuhnya.

"Anjay sariawan lo pada?" tanya gadis itu kemudian ia mendudukkan dirinya disamping Eqal yang sedari tadi diam.

"Gila lo Chil, berani banget pakai jaket Dark Eagle sendiri gitu." celetuk Vano tak habis fikir.

"Biarin aja sih, emang kenapa?"

"Bukan gitu Chilla kita takut lo dikeroyok sendirian, apalagi saat mereka tau lo perempuan. yang berarti Queen nya DE comeback." sahut Eqal, lelaki itu menarik kasar bahu Chilla membuat gadis tersebut memekik.

"Gausah alay lah, gue kan strong." jawabnya asal membuat Elang yang sedari tadi diam kini mengalihkan atensinya pada gadis tersebut.

"Lo kalau dibilangin bisa nurut nggak? Jangan ngeyel ini demi kebaikan lo." suara rendah milik Elang mulai menginterupsi membuat mereka semua mengangguk.

"Iya, sorry. Gue bakal lebih hati-hati lagi." sahutnya pasrah.

"Ngapain lo kesini?" tanya Damar yang sekarang ia sudah membeli bakwan lengkap dengan rawit.

"Gue kangen ngumpul kayak dulu, apalagi pas ada Sagara" jawabnya.

"Bang Sagara apa kabar?" tanya Elang.

Chilla keluar dari warkop dengan tangannya yang terisi penuh plastik berisikan kacang polong, gadis itu duduk kembali ditempat. "Sagara baik, cuma gue kesel sama dia!" serunya kesal

"Ngapa lo?" tanya Eza penasaran.

"Dia pdkt sama cewek lain, masa gue dianggurin. emang bener-bener tuh lakik gapernah peka." desisnya pelan. Chilla semakin meremas keras plastik yang berada digenggaman nya.

"Idih, bagus lah Sagara gak pantes sama cewek modelan kek lo." komentar Eza

"Si anjing kalau ngomong." balasnya

"Nih gue kasih tau chill, di mana-mana cowok tuh suka sama cewek yang kalem, lemah lembut. Lah lo apa! Cewek jiwa lakik." balas Eza mengejek.

"Itu mah lo nya aja. Gini ya kita sebagai kaum wanita jangan mau dianggap lemah. Walaupun jiwa gue lakik gue nggak mengubah diri gue jadi laki, gue tetep cewek tulen."

"Oh ya? Coba liat." sahut Vano menampikan senyum mesumnya.

"Najis omes lo bangsat!" seru Chilaa seakan paham apa yang dimaksud cowok itu. Chilla membuka bungkus kacang polong lalu ia memakannya dengan santai, matanya tak sengaja melirik Rey yang sedari tadi diam seraya menopang wajahnya dengan ke-dua tangannya.

"Dia kenapa?" bisiknya pelan kepada Eqal yang berada disampingnya. 

Eqal ikut mengalihkan pandangannya kearah Rey, "Katanya si habis ditolak." 

Mendengar ucapan Eqal sontak membuatnya terkejut setengah mati. 

BRAK

"Anjing"

"Bangsat."

"Tolol."

"Bego, Chilla goblok!"

"Gue kaget tod"

Dengan raut wajah tak bersalah gadis tersebut menggebrak meja dengan kencang. Bahkan wajahnya sudah menatap horror kearah lelaki yang sedari tadi menjadi bahan perbincangan."What the fuck. Are you serios!? Rey yang dikenal sebagai cowok brengsek nembak cewek!?" 

"Ini belum kiamat kan?" tanya nya  lagi. Bahkan mulutnya masih menganga lebar seolah tak mempercayai hal tersebut. 

PLAK

"Alay lo setan." seru Damar setelah menabok mulut gadis tersebut.

Eza menarik kepala chilla agar mendongak, lelaki itu duduk disebelah gadis tersebut. "Semua orang wajar untuk mencintai dan dicintai." ucap Eza sambil mengalungkan tangannya pada bahu milik gadis itu.

Chilla mengangguk beberapa kali, ia menatap Rey yang terlihat seperti anak tak diurus. Lebih tepatnya seperti gembel karena wajahnya yang melas. "Emang dia nembak siapa?"

"Arabella" sahut Vano.

"Arabella?" gumamnya mengernyitkan dahinya

Chilla menjentikkan jarinya. "Yang anak farmasi itu?" tanyanya yang dibalas anggukan mereka.

"Lo ngadi-ngadi Rey, pilihan lo bukan maen. Anak kalem kayak gitu lo tembak, nggak sepadan sama pribadi lo yang kek setan." celetuk chilla mengejek.

"Gue cari yang terbaik"

"Selalu mencari yang baik, tapi pribadi sendiri nggak baik. Manusia emang belum puas sebelum mendapatkan yang sempurna." 

"Chilla. Udah" sahut Damar yang merasakan hawa sekitarnya mulai panas.

"Lo kenapa si Chil!" teriak Rey yang merasa dipermalukan.

"Gue kenapa?" tunjuk chilla pada dirinya sendiri.

"Wooo" Chilla menghembuskan nafasnya saat tangan Rey mencengkram kuat bahunya, ia menepuk beberapa kali tangan tersebut.

"Gue cuma ngomong sesuai fakta. Ini demi kebaikan lo, kalau lo suka kejar, tapi jangan hanya mengejar ubah sikap lo yang brengsek menjadi lebih baik, kalau lo mau cari yang terbaik dia juga mau yang terbaik."

"Jangan terlalu termakan nafsu. Lo pengen yang bagus dan tersegel sedangkan diri lo?"

"Niat gue bukan untuk mempermalukan, hanya menegur supaya lo tau dan sadar diri." ungkap gadis itu, setelahnya chilla masuk kedalam pelukan Rey yang langsung dibalas erat oleh lelaki tersebut.

Rey tersenyum tipis. "Thanks"

"Definisi fuckboy berujung sadboy gini nih." ledeknya. 

"Bacot. Gue cabut" pamit Rey mengambil jaketnya, semunya mengangguk lalu mereka ber tos ria.

Chilla memasukkan kacang polong pada mulut nya, namun terhenti saat matanya tak sengaja melihat sekelebat lelaki memakai pakaian serba hitam mengintip pada sisi pohon mangga. "WOI KELUAR LO!" Teriaknya lantang.

BRAK

Semunya mengambil posisi berdiri, chilla langsung berlari menaiki motornya.

"Biar gue." tahan Eza saat melihat Elang yang akan mengejar.

Elang membiarkan mereka pergi, tatapannya sekarang mengarah kepada Damar dan Eqal

"Markas" titahnya yang langsung diangguki mereka berdua.










╭═════════💜═╮
Ƚ Ⴆ ƈ
╰═💜═════════╯

EL & AL  [Revisi]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu