18- BK

174K 15.2K 229
                                    

Jangan lupa klik bintang dipojok kiri bawah.

komenn jugaa ye...

Happy Reading ✨

Tok tok tok

"Adhi, Saparan" Oliv mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban sama sekali.

"Adhi, Bangun. Udah pagi"

"Adhi"

Cklekk

Oliv membuka pintu karena ia pikir Adhi belum bangun dan ternyata memang benar.

Pemandangan perama yang ia lihat adalah Adhi yang tertidur yang tidak memakai baju. Membuat ia meneguk ludahnya kasar. Walaupun ia sudah pernah melihat berkali-kali tetap saja ia masih gugup.

"Adhi, Bangun" Kata Oliv menggoyang-goyangkan lengan kekar Adhi.

"Adhi, Ish"

"Eughh"

"Bangun, Udah pagi."

"Heumm....iya, Nanti"

"Gak ada nanti-nanti, Sekarang!!!"

"Hm" Adhi bangun dengan khas orang bagun tidur.

"Gue tunggu dibawah"

"Hm"

...

Terlihat Adhi yang sedang melangkah cepat dari tangga.

"Minum" Suruh Adhi.

"Ini" Oliv mencondongkan segelas air putih pada Adhi.

Setelah sarapan Oliv mengambil tasnya terlebih dahulu dikamarnya.

"Ayo"

"Hm"

"Eh, Tunggu!"

"Apalagi?"

"Baju itu yang rapi Adhi, Mau jadi anak sekolah apa preman!?"

Oliv mengancingkan dua kancing atas Adhi yang terbuka dan juga dua kancing bawah juga terbuka. Lanjut mengambil dasi yang ada di kepala Adhi dan mulai memasangkan dengan sempurna.

Dengan jarak sedekat ini Adhi bisa mencium hembusan nafas Oliv yang beraroma Vanilla. Sangat wangi, Pikir Adhi.

Adhi terus menatap Oliv yang sibuk membenarkan dasinya. Oliv yang tingginya hanya sebatas dada Adhi membuat ia begitu mengemaskan dimata Adhi.

"Adhi denger gak?" Tanya Oliv membuyarkan lamunan Adhi.

"Hm" Padahal ia tak mendengar ocehan apapun dari Oliv kerena sibuk memperhatikan Oliv.

"Udah, Tinggal masukin bajunya aja"

"Masukin"

"Gila lo. Dasar"

Adhi yang gemas melihat Oliv kesal langsung mencubit pipi Oliv dengan kuat.

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang